Khaerudin dan Agnes Rita Sulistyawati
http://kompas.co.id/
Keinginan untuk melihat dunia, mempertemukan Uli Kozok dengan Indonesia. Selepas menamatkan sekolah menengah atas, Ketua Departemen Bahasa Indonesia Universitas Hawaii di Honolulu, Amerika Serikat, ini awalnya hanya ingin mengunjungi kerabatnya di Australia.
"Di peta saya lihat Indonesia, saya putuskan singgah di negara ini," ujar Uli yang cintanya pada Indonesia berawal dari kebetulan.
Saat mengunjungi Medan tahun 1981, teman seperjalanan Uli sakit. Dia menunda pergi ke Australia dan memutuskan tinggal sementara di Medan.
Selama itu Uli mengisi waktu dengan belajar bahasa dan budaya setempat. Sekembalinya dari Indonesia, Uli yang saat itu belajar
arkeologi di Universitas Hamburg menghadiri simposium tentang kebudayaan dan bahasa di Sumatera Utara yang dihadiri pakar dari
Jerman dan negara lain. Sejak itu ia tertarik mempelajari budaya dan bahasa Batak.
"Menemani teman seperjalanan yang sakit, itu kebetulan saya yang pertama. Awalnya saya tertarik bahasa Karo, kemudian saya belajar bahasa Toba, Angkola-Mandailing, dan Pakpak. Lalu, saya putuskan untuk belajar pada Jurusan Bahasa dan Budaya Austronesia," ujarnya.
Guru pertama Uli, Profesor Reiner Carle, filolog yang ahli bahasa Batak. Secara kebetulan Uli mendapat beasiswa Pemerintah Jerman, DAAD (Deutsche Akademischer Austauschdienst) tahun 1983-1985 untuk menjadi mahasiswa tamu di jurusan Sastra Daerah Universitas Sumatera Utara (USU).
Saat itu Uli menilai kondisi perkuliahan Jurusan Sastra Daerah USU sangat memprihatinkan. "Praktis saya enggak dapat apa-apa selama belajar. Banyak mahasiswa dan dosen yang kurang paham naskah Batak," katanya.
Menurut Uli, kelangkaan sumber naskah Batak di Medan dan kota lain di Sumut yang menyebabkan kondisi tersebut. "Koleksi naskah Batak di Jerman hampir 600, di Belanda jumlahnya ribuan, sedangkan di Indonesia mungkin hanya 200-an," kata Uli.
Bahasa dan budaya Karo, yang menjadi awal ketertarikan Uli, dia teruskan dengan meneliti bilangbilang, puisi percintaan masyarakat
Karo yang ditulis pada bambu. Ada sekitar 125 naskah dari sekitar 20 koleksi bilangbilang di seluruh dunia. Ia terjemahkan puisi itu dalam bahasa Jerman dan dianalisis dalam kaitan fungsi aksara pada masyarakat Karo.
"Bilangbilang itu ditulis bukan untuk dibaca karena sangat kecil hurufnya. Tetapi, hampir semua masyarakat Karo yang mengerti tentang bilangbilang pasti tahu apa yang tertulis di dalamnya," ujar Uli.
Disertasi tentang bilangbilang mengantar Uli meraih gelar Master Artium di Universitas Hamburg tahun 1989. Pada tahun itu pula ia
menikahi teman kuliah semasa di USU, Febrina Marisa.
Huruf Batak di komputer
Uli melanjutkan studi doktoral dengan tema sama, puisi percintaan pada masyarakat Batak. Kali ini tak hanya bilangbilang dari Karo,
tetapi ditambah andung dari Mandailing. Masa saat ia mengambil studi doktoral ini, menurut Uli, adalah masa paling sengsara dalam hidupnya. "Saya tidak punya pekerjaan, sementara harus menghidupi istri dan membiayai kuliah doktoral," katanya.
Pada saat itulah ibu angkatnya, Hildegard Peters, memperkenalkan Uli dengan Pater Matthaus, pastor yang juga kolektor lukisan. Ibu angkatnya adalah pelukis, yang karyanya dibeli Pater Matthaus. "Salah satu karya ibu angkat itu lukisan saya saat masih kecil. Sebelum bertemu Pater Matthaus, saya dapat surat dari beliau. Dalam surat itu disertakan uang 500 DM."
Uang itu digunakan Uli menyambung hidup selama menekuni naskah Batak di perpustakaan KITLV Universitas Leiden, Belanda. Ia kadang terpaksa menumpang makan kepada mahasiswa asal Indonesia, Ema Nababan. Gelar doktor diraihnya tahun 1993.
Setahun kemudian surat lamaran Uli untuk mengajar Bahasa Indonesia di Universitas Auckland, Selandia Baru, diterima. Itu pun
kebetulan karena dosen utamanya, seorang Belanda, langsung menerima dia sebagai asisten.
Tahun 1998 Uli bertemu Michael Everson, ahli linguistik sekaligus desainer jenis huruf (font) untuk komputer dan media digital. Michael meminta Uli membuat software agar aksara Batak bisa ditulis dalam sebuah komputer. Ia lalu meneliti berbagai naskah dan pustaka Batak.
Dari empat jenis aksara Batak, yakni Mandailing, Toba, Pakpak, dan Karo, ia lalu membuat varian yang paling umum dari keempatnya. Dengan software itu, orang yang tak mengerti aksara Batak bisa menulis menggunakan huruf Batak di komputer.
Penelusuran yang ia lakukan dari sejarah dan penyebaran aksara Batak mempertemukan Uli dengan naskah tua Melayu yang ditulis dengan huruf dari rumpun yang sama, surat (huruf) Pascapalawa. Surat Pascapalawa atau dikenal sebagai aksara Kawi ada hampir di seluruh Sumatera, mulai dari Lampung, Rejang-Lebong, Kerinci, Minangkabau, hingga Mandailing.
Lebih lanjut, penelusuran ini mempertemukannya dengan Kitab Undang-undang Tanjung Tanah, naskah Melayu tertua. Naskah ini
ditemukan Petrus Voorhoeve, pegawai bahasa zaman Belanda pada 1941. Naskah Melayu tertua itu sempat menghilang puluhan tahun sebelum ditemukan kembali tahun 2002.
Naskah itu sempat mengalami masa perang Belanda-Jepang, perang revolusi merebut kemerdekaan, sampai gempa bumi. Namun, kondisinya tetap seperti yang digambarkan Voorhoeve ketika Uli menemukannya di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. "Waktu itu saya sedang meneliti paleografi aksara surat di Sumatera," tutur Uli dalam dialog dengan peserta Ekspedisi Pamalayu di Kanagarian Siguntur Kecamatan Sitiung, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, akhir Desember 2007.
Ia mengungkapkan, penulis naskah Tanjung Tanah adalah Dipati Kuja Ali, petinggi Kerajaan Malayu. Penulisan naskah itu diperkirakan saat Adityawarman memerintah Kerajaan Malayu atau sekitar abad XIV.
Nama perkampungan
Secara umum, naskah Tanjung Tanah berisi undang-undang yang mengatur kehidupan sehari-hari warga Kerinci serta denda yang
dijatuhkan kepada pelanggar. Ukuran denda masa itu bervariasi, mulai dari kupang, mas, tahil, hingga kati.
Tanjung Tanah adalah namasebuah perkampungan di Kerinci. Ditunjang dengan hawa yang memadai, sebab Tanjung Tanah terletak 800 meter di atas permukaan laut, naskah ini bertahan hingga ratusan tahun. "Waktu itu, tahun 2002, saya sudah menduga naskah ini dibuat sekitar abad XIV," katanya.
Sebagian besar pakar aksara dan sejarawan yang ditemui Uli meragukan pendapatnya. Mereka berprinsip tak ada naskah sebelum abad XV. Setahun setelah naskah ditemukan, ia kembali mendatangi pemilik naskah. Ia bermaksud meminta sedikit sampel kertas naskah untuk diuji di laboratorium.
Dari pemeriksaan di Rafter Radiocarbon Laboratory, Wellington, Selandia Baru, diperkirakan naskah itu berusia lebih dari 600 tahun.
Voorhoeve pun menduga naskah ini ditulis sebelum agama Islam sampai ke pelosok Melayu.
"Saya memperkirakan naskah ditulis pada masa kejayaan Adityawarman, sekitar tahun 1345-1377," ujarnya.
Aksara yang digunakan dalam naskah Tanjung Tanah juga unik karena tak menggunakan aksara Palawa, tetapi Pascapalawa. Dari penelitian Tokyo Restoration & Conservation Center, Oktober 2004, diperkirakan Sumatera sudah memproduksi kertas berbahan baku batang pohon Daluang (Broussonetia papyrifera Vent).
BIODATA
* Nama : Uli (Ulrich) Kozok
* Lahir: Hildesheim, Jerman,
26 Mei 1959
* Istri: Febrina Marissa
* Anak :
- Nina Handayani Kozok (16)
- Aike Kowika Kozok (4)
* Pendidikan:
- Ulrichsgymnasium (SMU) di
Norden, 1979
- MA Jurusan Bahasa dan Sastra
Austronesia, Universitas Hamburg,
Jerman, 1989
- Selama kuliah di Jurusan Bahasa
dan Sastra Austronesia, ia juga
kuliah di Jurusan Arkeologi
Universitas Hamburg
- PhD Jurusan Bahasa dan Sastra
Austronesia Universitas Hamburg,
1994, predikat magna cum laude
* Pekerjaan:
- 1988-1989 Dosen Luar Biasa
Universitas Negeri Medan
(dulu IKIP Medan)
- 1990-1991 Dosen Tamu Universitas
Sumatera Utara
- 1993 Dosen Tamu di Carl V
Ossietzky-University, Oldenburg,
Jerman
- 1994-2001 Dosen Bahasa dan
Sastra Indonesia School of Asian
Studies Universitas Auckland,
Selandia Baru
- 2001-sekarang Dosen Bahasa dan
Sastra Indonesia di Fakultas Sastra
dan Bahasa Universitas Hawaii di
Manoa, AS
- 2005-sekarang Ketua Departemen
Bahasa dan Sastra Indonesia
School of Language and Literature
University of Hawaii di Manoa
* Publikasi:
- Warisan Leluhur, Sastra Lama dan
Aksara Batak, Kepustakaan Populer
Gramedia 1999
- Naskah Tanjung Tanah, Naskah
Melayu Tertua, Yayasan Obor, 2007
- On Reading The Not to be Read,
artikel dalam buletin KITLV
- The Seals of The Sisingamangaraja,
Journal of South East Asian Studies,
National University Singapore
* Aktivitas lain:
Menggelar kursus bahasa
Indonesia melalui situs
www.bahasa.net/o nline
dan www.laulima.hawaii.edu
Wahyaning wahyu tumelung, tulus tan kena tinegor (wirid hidayat jati, R.Ng. Ronggowarsito)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
A Musthafa
A Rodhi Murtadho
A Wahyu Kristianto
A. Mustofa Bisri
A. Qorib Hidayatullah
A. Zakky Zulhazmi
A.J. Susmana
A.S. Laksana
Aang Fatihul Islam
Abdul Azis Sukarno
Abdul Aziz Rasjid
Abdul Hadi W. M.
Abdul Kadir Ibrahim
Abdul Malik
Abdul Wachid BS
Abdullah al-Mustofa
Abdullah Khusairi
Abdurrahman Wahid
Abidah El Khalieqy
Abimanyu
Abimardha Kurniawan
Abroorza A. Yusra
Acep Iwan Saidi
Acep Zamzam Noor
Achmad Maulani
Adek Alwi
Adhi Pandoyo
Adrian Ramdani
Ady Amar
Afrizal Malna
Agnes Rita Sulistyawati
Aguk Irawan Mn
Agus R. Sarjono
Agus Riadi
Agus Subiyakto
Agus Sulton
Aguslia Hidayah
Ahda Imran
Ahm Soleh
Ahmad Farid Tuasikal
Ahmad Farid Yahya
Ahmad Fatoni
Ahmad Kekal Hamdani
Ahmad Luthfi
Ahmad Muchlish Amrin
Ahmad Nurhasim
Ahmad Sahidah
Ahmad Syauqi Sumbawi
Ahmad Yulden Erwin
Ahmad Zaini
Ahmadie Thaha
Ahmadun Yosi Herfanda
Ainur Rasyid
AJ Susmana
Ajip Rosidi
Akhiriyati Sundari
Akhmad Muhaimin Azzet
Akhmad Sekhu
Alan Woods
Alex R. Nainggolan
Alexander Aur
Alexander G.B.
Alfian Dippahatang
Ali Audah
Ali Rif’an
Aliela
Alimuddin
Alit S. Rini
Alunk Estohank
Ami Herman
Amich Alhumami
Amien Wangsitalaja
Aming Aminoedhin
Aminudin TH Siregar
Ammilya Rostika Sari
An. Ismanto
Anaz
Andaru Ratnasari
Andhi Setyo Wibowo
Andhika Prayoga
Andong Buku #3
Andrenaline Katarsis
Andri Cahyadi
Angela
Anies Baswedan
Anindita S Thayf
Anjrah Lelono Broto
Anton Kurnia
Anton Sudibyo
Anton Wahyudi
Anwar Holid
Anwar Siswadi
Aprinus Salam
Arie MP Tamba
Arif Hidayat
Arif Zulkifli
Arti Bumi Intaran
Asarpin
Asep Sambodja
Asvi Warman Adam
Awalludin GD Mualif
Ayu Utami
Azyumardi Azra
Babe Derwan
Bagja Hidayat
Balada
Bandung Mawardi
Bayu Agustari Adha
Beni Setia
Benni Setiawan
Benny Benke
Bentara Budaya Yogyakarta
Berita
Bernadette Lilia Nova
Bernando J. Sujibto
Berthold Damshäuser
Bhakti Hariani
Binhad Nurrohmat
Bokor Hutasuhut
Bonari Nabonenar
Brunel University London
Budaya
Budhi Setyawan
Budi Darma
Budi Hutasuhut
Budi P. Hatees
Budi Winarto
Buku Kritik Sastra
Buldanul Khuri
Bustan Basir Maras
Camelia Mafaza
Capres dan Cawapres 2019
Catatan
Cecep Syamsul Hari
Cerpen
Chairil Anwar
Chamim Kohari
Choirul Rikzqa
D. Dudu A.R
D. Dudu AR
D. Zawawi Imron
Dahono Fitrianto
Dahta Gautama
Damanhuri
Damar Juniarto
Damhuri Muhammad
Damiri Mahmud
Dantje S Moeis
Darju Prasetya
Darma Putra
Darman Moenir
Darmanto Jatman
Dedy Tri Riyadi
Delvi Yandra
Denny JA
Denny Mizhar
Dewi Anggraeni
Dian Basuki
Dian Hartati
Dian Sukarno
Dian Yanuardy
Diana AV Sasa
Dinar Rahayu
Djenar Maesa Ayu
Djoko Pitono
Djoko Saryono
Doddi Ahmad Fauji
Dody Kristianto
Donny Anggoro
Donny Syofyan
Dorothea Rosa Herliany
Dwi Cipta
Dwi Fitria
Dwi Pranoto
Dwi S. Wibowo
Dwicipta
Edeng Syamsul Ma’arif
Edi Warsidi
Edy Firmansyah
EH Kartanegara
Eka Alam Sari
Eka Budianta
Eka Kurniawan
Eko Darmoko
Ellyn Novellin
Elnisya Mahendra
Emha Ainun Nadjib
Emil Amir
Engkos Kosnadi
Esai
Esha Tegar Putra
Evan Ys
F. Budi Hardiman
Fadly Rahman
Fahmi
Fahrudin Nasrulloh
Faisal Kamandobat
Fani Ayudea
Fariz al-Nizar
Faruk HT
Fatah Anshori
Fatah Yasin Noor
Fatkhul Anas
Fatkhul Aziz
Felix K. Nesi
Film
Fitri Yani
Franditya Utomo
Fuska Sani Evani
Gabriel Garcia Marquez
Gandra Gupta
Garna Raditya
Gde Artawan
Geger Riyanto
Gendhotwukir
George Soedarsono Esthu
Gerakan Surah Buku (GSB)
Goenawan Mohamad
Grathia Pitaloka
Gunawan Budi Susanto
Gunawan Tri Atmojo
H. Supriono Muslich
H.B. Jassin
Hadi Napster
Halim H.D.
Hamberan Syahbana
Hamidah Abdurrachman
Han Gagas
Hardi Hamzah
Haris del Hakim
Haris Priyatna
Hasan Aspahani
Hasan Gauk
Hasan Junus
Hasnan Bachtiar
Helvy Tiana Rosa
Helwatin Najwa
Hendra Junaedi
Hendra Makmur
Hendriyo Widi Ismanto
Hepi Andi Bastoni
Heri Latief
Heri Listianto
Herry Firyansyah
Heru Untung Leksono
Hikmat Darmawan
Hilal Ahmad
Hilyatul Auliya
Holy Adib
Hudan Hidayat
Hudan Nur
Husnun N Djuraid
I Nyoman Suaka
Ibnu Rizal
Ibnu Rusydi
Ibnu Wahyudi
IGK Tribana
Ignas Kleden
Ignatius Haryanto
Iksan Basoeky
Ilenk Rembulan
Ilham khoiri
Imam Jazuli
Imam Nawawi
Imamuddin SA
Iman Budhi Santosa
Iman Budi Santosa
Imelda
Imron Arlado
Imron Tohari
Indiar Manggara
Indira Margareta
Indra Darmawan
Indra Tjahyadi
Indra Tranggono
Indrian Koto
Ingki Rinaldi
Insaf Albert Tarigan
Intan Hs
Isbedy Stiawan ZS
Ismail Amin
Ismi Wahid
Ivan Haris
Iwan Gunadi
Jacob Sumardjo
Jafar Fakhrurozi
Jajang R Kawentar
Janual Aidi
Javed Paul Syatha
Jean-Marie Gustave Le Clezio
JJ. Kusni
Joko Pinurbo
Joko Sandur
Joko Widodo
Joni Ariadinata
Jual Buku Paket Hemat
Julika Hasanah
Julizar Kasiri
Jumari HS
Junaidi
Jusuf AN
Kadir Ruslan
Kartika Candra
Kasnadi
Katrin Bandel
Kenedi Nurhan
Ketut Yuliarsa
KH. Ma'ruf Amin
Khaerudin
Khalil Zuhdy Lawna
Kholilul Rohman Ahmad
Komunitas Deo Gratias
Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER)
Korrie Layun Rampan
Krisandi Dewi
Kritik Sastra
Kucing Oren
Kuswinarto
Langgeng Widodo
Lathifa Akmaliyah
Latief S. Nugraha
Leila S. Chudori
Lenah Susianty
Leon Agusta
Lina Kelana
Linda Sarmili
Liston P. Siregar
Liza Wahyuninto
M Shoim Anwar
M. Arman A.Z.
M. Fadjroel Rachman
M. Faizi
M. Harya Ramdhoni
M. Kasim
M. Latief
M. Wildan Habibi
M. Yoesoef
M.D. Atmaja
Mahdi Idris
Mahmud Jauhari Ali
Mahwi Air Tawar
Malkan Junaidi
Maman S. Mahayana
Mardi Luhung
Marhalim Zaini
Maria hartiningsih
Maria Serenada Sinurat
Mario F. Lawi
Maroeli Simbolon S. Sn
Marsus Banjarbarat
Marwanto
Mas Ruscitadewi
Masdharmadji
Mashuri
Masriadi
Mawar Kusuma Wulan
Max Arifin
Melani Budianta
Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia
Mezra E. Pellondou
Micky Hidayat
Mihar Harahap
Misbahus Surur
Moh Samsul Arifin
Moh. Syafari Firdaus
Mohamad Asrori Mulky
Mohammad Afifuddin
Mohammad Fadlul Rahman
Muh Kholid A.S.
Muh. Muhlisin
Muhajir Arifin
Muhamad Sulhanudin
Muhammad Al-Fayyadl
Muhammad Amin
Muhammad Azka Fahriza
Muhammad Rain
Muhammad Subhan
Muhammad Yasir
Muhammad Zuriat Fadil
Muhammadun A.S
Muhidin M. Dahlan
Musa Ismail
Musfi Efrizal
Mustafa Ismail
Nafi’ah Al-Ma’rab
Naskah Teater
Nezar Patria
Nina Setyawati
Nirwan Ahmad Arsuka
Nirwan Dewanto
Noor H. Dee
Noval Maliki
Nunuy Nurhayati
Nur Haryanto
Nurani Soyomukti
Nurel Javissyarqi
Nurhadi BW
Nurudin
Octavio Paz
Oliviaks
Orasi Budaya Akhir Tahun 2018
Pablo Neruda
Pamusuk Eneste
Panda MT Siallagan
Pandu Jakasurya
PDS H.B. Jassin
Philipus Parera
Pradewi Tri Chatami
Pramoedya Ananta Toer
Pramono
Pranita Dewi
Pringadi AS
Prosa
Puisi
Puisi Menolak Korupsi
PuJa
Puji Santosa
Puput Amiranti N
Purnawan Andra
PUstaka puJAngga
Putri Utami
Putu Fajar Arcana
Putu Wijaya
Qaris Tajudin
R Sutandya Yudha Khaidar
R. Sugiarti
R. Timur Budi Raja
R.N. Bayu Aji
Rachmad Djoko Pradopo
Radhar Panca Dahana
Rahmadi Usman
Rahmat Sudirman
Rahmat Sularso Nh
Rahmat Sutandya Yudhanto
Raihul Fadjri
Rainer Maria Rilke
Raja Ali Haji
Rakai Lukman
Rakhmat Giryadi
Raudal Tanjung Banua
Reiny Dwinanda
Remy Sylado
Resensi
Revolusi
Riadi Ngasiran
Ribut Wijoto
Ridha al Qadri
Ridwan Munawwar
Rikobidik
Riri
Riris K. Toha-Sarumpaet
Risang Anom Pujayanto
Rizky Andriati Pohan
Robert Frost
Robin Al Kautsar
Robin Dos Santos Soares
Rodli TL
Rofiqi Hasan
Rohman Budijanto
Romi Febriyanto Saputro
Rosihan Anwar
RR Miranda
Rudy Policarpus
Rukardi
S Yoga
S. Jai
S.I. Poeradisastra
S.W. Teofani
Sabam Siagian
Sabrank Suparno
Saiful Amin Ghofur
Sainul Hermawan
Sajak
Sakinah Annisa Mariz
Salamet Wahedi
Salman Rusydie Anwar
Samsudin Adlawi
Sapardi Djoko Damono
Sartika Dian Nuraini
Sastra
Sastra Gerilyawan
Sastri Sunarti
Satmoko Budi Santoso
Saut Situmorang
Sejarah
Sekolah Literasi Gratis (SLG)
SelaSastra
SelaSastra ke #24
Selasih
Seno Gumira Ajidarma
Seno Joko Suyono
Sergi Sutanto
Shadiqin Sudirman
Shiny.ane el’poesya
Sidik Nugroho
Sigit Susanto
Sihar Ramses Simatupang
Simo Sungelebak Karanggeneng Lamongan
Siti Sa’adah
Sitok Srengenge
Siwi Dwi Saputro
Sjifa Amori
Sofyan RH. Zaid
Soni Farid Maulana
Sony Prasetyotomo
Sosiawan Leak
Sri Wintala Achmad
Sri Wulan Rujiati Mulyadi
Subhan SD
Suci Ayu Latifah
Sulaiman Djaya
Sulistiyo Suparno
Sunaryo Broto
Sunaryono Basuki Ks
Sungatno
Sunlie Thomas Alexander
Sunudyantoro
Suriali Andi Kustomo
Suryadi
Suryansyah
Suryanto Sastroatmodjo
Susi Ivvaty
Susianna
Susilowati
Sutardji Calzoum Bachri
Sutejo
Suwardi Endraswara
Syaifuddin Gani
Syaiful Bahri
Syam Sdp
Syarif Hidayatullah
Tajuddin Noor Ganie
Tammalele
Tan Malaka
Taufik Ikram Jamil
Taufiq Ismail
Taufiq Wr. Hidayat
Teguh Trianton
Tengsoe Tjahjono
Th Pudjo Widijanto
Thayeb Loh Angen
Theresia Purbandini
Tia Setiadi
Tito Sianipar
Tiya Hapitiawati
Tjahjono Widarmanto
Tjahjono Widijanto
Toko Buku Murah PUstaka puJAngga
Tosa Poetra
Tri Joko Susilo
Triyanto Triwikromo
Tu-ngang Iskandar
Udo Z. Karzi
Uly Giznawati
Umar Fauzi
Umar Kayam
Undri
Uniawati
Universitas Indonesia
UU Hamidy
Vyan Tashwirul Afkar
W Haryanto
W.S. Rendra
Wahyudin
Wannofri Samry
Warung Boenga Ketjil
Waskiti G Sasongko
Wawan Eko Yulianto
Wawancara
Web Warouw
Wijang Wharek
Wiko Antoni
Wina Bojonegoro
Wira Apri Pratiwi
Wiratmo Soekito
Wishnubroto Widarso
Wiwik Hastuti
Wiwik Hidayati
Wong Wing King
WS Rendra
Xu Xi (Sussy Komala)
Y. Thendra BP
Y. Wibowo
Yani Arifin Sholikin
Yesi Devisa
Yohanes Sehandi
Yona Primadesi
Yosi M. Giri
Yusi Avianto Pareanom
Yusri Fajar
Yusrizal KW
Yuval Noah Harari
Yuyu AN Krisna
Zaki Zubaidi
Zalfeni Wimra
Zawawi Se
Zehan Zareez
Zen Hae
Zhaenal Fanani
Zuarman Ahmad
Zulfikar Akbar
Zulhasril Nasir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar