Kamis, 07 Oktober 2010

Pembakuan, namun ya pelan-pelan [eYD]

Ahmadie Thaha
http://majalah.tempointeraktif.com/

KETIKA bertugas sebagai duta besar di Kairo, Fuad Hassan mengalami kejadian lucu. Suatu hari, Fuad yang kini Menteri P dan K itu bertemu dengan dua rekan dari tanah air, masing-masing bernama Amir dan ‘Amir. Mereka hendak bertamu ke Presiden Mesir. Mereka mencatatkan nama di buku tamu. Tapi ternyata hanya Amir yang diizinkan masuk, karena ia dikira salah seorang menteri dari Indonesia.

Maklum, dalam bahasa Arab, amir artinya memang “menteri”. Sementara itu, Amir lainnya (yang menuliskan namanya dengan huruf Arab, ‘Amir), ditolak. Petugas keamanan kepresidenan Mesir rupanya bingung. Sebab, dalam bahasa Arab, ‘amir artinya “penduduk”. Rupanya, ia menuliskan huruf pertama namanya dengan ‘ain, bukan dengan alif. Padahal, di Indonesia mereka sama-sama menuliskan nama: Amir. Tapi di Kairo salah seorang di antara mereka ternyata salah tulis.

“Karena itu, menulis transliterasi harus hati-hati,” kata Fuad tersenyum, ketika menandatangani Surat Keputusan Bersama tentang Pedoman Transliterasi Arab-Latin dengan Menteri Agama Munawir Sjadzali 22 Januari lalu di Departemen Agama. Pedoman itu dibakukan dari hasil penelitian sebuah tim yang dibentuk Pusat Penelitian dan Pengembangan Lektur Agama Depag Tim terdiri dari H. Sawabi Ihsan, M.A. (Puslitbang Lektur Agama), Prof. Dr. H.B. Jassin (ahli bahasa), Prof. Drs. H. Gazali Dunia (ahli bahasa), H. Ali Audah (pengarang dan penerjemah), dan Drs. Sudarno (IAIN Jakarta).

Menurut Sawabi, dalam penelitian sejak 1983 hingga 1986, ditemukan 14 model transkripsi yang hampir sama. Tidakkah pedoman yang baru dibakukan itu akan menambah yang sudah ada? “Tidak. Justru untuk menyeragamkan, hingga bisa digunakan secara nasional,” jawab Sawabi. Selama ini sudah ada usaha penyeragaman - baik oleh instansi maupun perorangan. Namun, hasilnya belum bisa dipakai secara nasional. Misalnya yang digunakan Pondok Modern Gontor Ponorogo atau IAIN Jakarta.

Pedoman transliterasi itu disusun sejalan dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), sementara huruf Arab yang belum ada padanannya dalam huruf Latin dicarikan padanan dengan memberi tambahan tanda diakritik - dengan syarat satu fonem satu lambang. Dia kritik itu berupa titik di atas atau di bawah sebuah huruf. Tapi dengan cara ini, akibatnya terjadi pengulangan. Misalnya s, yang dalam bahasa Indonesia hanya dipergunakan untuk satu macam bunyi, setelah ditambah diakritik bisa menggantikan tiga huruf Arab, sin, tsa, dan shad.

Sebenarnya, padanan dalam pedoman resmi ini tak banyak beda dengan transliterasi yang selama ini dikenal secara umum. Misalnya huruf sy masih tetap untuk huruf Arabsyin, atau kh tetap untuk kha’. Hanya ada satu yang berubah sama sekali, yakni cara menulis ‘ayn. Huruf itu tidak lagi ditulis dengan apostrof - koma di depan bagian atas huruf a - tapi dengan koma terbalik, yang tidak ada pada mesin ketik dan komputer. Jadi? “Kami terpaksa menuliskannya dengan tangan,” kata Abdul Wahib Mu’thi, mahasiswa pascasarjana IAIN Jakarta.

Cara ini ternyata telah lama mereka praktekkan, karena tidak ada mesin ketik yang memiliki tanda koma terbalik. Di samping ketentuan menuliskan konsonan, juga ditetapkan cara menuliskan vokal, yang tunggal dan rangkap. Juga maddah (vokal panjang), syaddah (konsonan rangkap), kata sandang, dan sebagainya. Tapi cara menulis konsonan rangkap seperti kaifa (artinya “bagaimana”) dalam pedoman transliterasi ini tampaknya memerlukan pemikiran kembali.

“Selama ini saya biasa menuliskannya dengan kayfa,” kata Nurcholish Madjid. Kenapa? Alasan Nurcholish, vokal tunggal i dalam ka-i-fa dengan vokal rangkap ai atau ay dalam kay-fa bisa rancu. Meski maksud maknanya sama, bila cara menuliskannya berbeda, artinya pun lain. Jadi, kaifa dibaca ka-ifa (yang tidak ada dalam bahasa Arab) ataukah kai-fa (yang berarti “bagaimana”)? Berdasarkan pedoman ini, sebuah ayat Quran yang ditulis: Wa innallaha lahua khair arraiqin (Sesungguhnya Allah sungguh sebaik-baik pemberi rizqi). Lahuwa, yang terdiri huruf lam - ha - wau, dalam pedoman ini ditulis lahua. Bagaimana membacanya, la-hu-a (dengan mengucapkan huruf terakhir a sebagai a) ataukah lahuwa? “Dalam transliterasi, yang penting pengalihan huruf, bukan lafal,” ujar Nurcholish, yang kurang menyetujui pedoman transliterasi itu.

Ia lebih menyetujui pedoman yang ditetapkan The International Journal of Middle-Eastern Studies, yang berlaku secara internasional. Tapi tim pembaku bukannya tak punya alasan kuat. “Kami merumuskan transliterasi yang sesuai dengan lidah Indonesia,” ujar Ali Audah. Menulis kaifa (bukan dengan kayfa), katanya lebih cocok dengan pengucapan bahasa Indonesia. Cara kerja tim juga cukup cermat, misalnya meneliti 14 pedoman transliterasi, lalu mendiskusikannya secara berkala. “Lagi pula, pedoman ini lebih mudah dari transliterasi yang lain. Selain sejalan dengan EYD, kode-kodenya juga tidak rumit. Bahkan juga bisa membantu perkembangan bahasa Indonesia,” kata Jassin. Misalnya dengan lahirnya istilah-istilah baru dalam menerjemahkan buku.

Pedoman transliterasi yang baku memang diperlukan. Seperti kata Munawir Sjadzali, “Sebab selama ini banyak buku Islam, baik terjemahan maupun karya asli, yang terbit di Indonesia. Agar pemahamannya epat, diperlukan penyeragaman transliterasi.” Tapi bakal muluskah pelaksanaannya? Sawabi Ihsan optimistis, meski penerapannya — minimal dalam masyarakat perbukuan — ya, harus pelan-pelan. Sebab, banyak kalangan yang selama ini sudah telanjur dan terbiasa menggunakan transliterasi Arab-Latin yang sudah baku di dunia internasional. Misalnya selain Nurcholish dan ilmuwan lain, juga penerbit seperti Pustaka Firdaus, Jakarta, yang banyak menerbitkan terjemahan buku Islam.

Tidak ada komentar:

A Musthafa A Rodhi Murtadho A Wahyu Kristianto A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A. Zakky Zulhazmi A.J. Susmana A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W. M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Wachid BS Abdullah al-Mustofa Abdullah Khusairi Abdurrahman Wahid Abidah El Khalieqy Abimanyu Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Achmad Maulani Adek Alwi Adhi Pandoyo Adrian Ramdani Ady Amar Afrizal Malna Agnes Rita Sulistyawati Aguk Irawan Mn Agus R. Sarjono Agus Riadi Agus Subiyakto Agus Sulton Aguslia Hidayah Ahda Imran Ahm Soleh Ahmad Farid Tuasikal Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Luthfi Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Nurhasim Ahmad Sahidah Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadie Thaha Ahmadun Yosi Herfanda Ainur Rasyid AJ Susmana Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Alan Woods Alex R. Nainggolan Alexander Aur Alexander G.B. Alfian Dippahatang Ali Audah Ali Rif’an Aliela Alimuddin Alit S. Rini Alunk Estohank Ami Herman Amich Alhumami Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Aminudin TH Siregar Ammilya Rostika Sari An. Ismanto Anaz Andaru Ratnasari Andhi Setyo Wibowo Andhika Prayoga Andong Buku #3 Andrenaline Katarsis Andri Cahyadi Angela Anies Baswedan Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anton Sudibyo Anton Wahyudi Anwar Holid Anwar Siswadi Aprinus Salam Arie MP Tamba Arif Hidayat Arif Zulkifli Arti Bumi Intaran Asarpin Asep Sambodja Asvi Warman Adam Awalludin GD Mualif Ayu Utami Azyumardi Azra Babe Derwan Bagja Hidayat Balada Bandung Mawardi Bayu Agustari Adha Beni Setia Benni Setiawan Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Bernadette Lilia Nova Bernando J. Sujibto Berthold Damshäuser Bhakti Hariani Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Bonari Nabonenar Brunel University London Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budi Winarto Buku Kritik Sastra Buldanul Khuri Bustan Basir Maras Camelia Mafaza Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cecep Syamsul Hari Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Choirul Rikzqa D. Dudu A.R D. Dudu AR D. Zawawi Imron Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damanhuri Damar Juniarto Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Dantje S Moeis Darju Prasetya Darma Putra Darman Moenir Darmanto Jatman Dedy Tri Riyadi Delvi Yandra Denny JA Denny Mizhar Dewi Anggraeni Dian Basuki Dian Hartati Dian Sukarno Dian Yanuardy Diana AV Sasa Dinar Rahayu Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dody Kristianto Donny Anggoro Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwicipta Edeng Syamsul Ma’arif Edi Warsidi Edy Firmansyah EH Kartanegara Eka Alam Sari Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Ellyn Novellin Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Emil Amir Engkos Kosnadi Esai Esha Tegar Putra Evan Ys F. Budi Hardiman Fadly Rahman Fahmi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fani Ayudea Fariz al-Nizar Faruk HT Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fatkhul Anas Fatkhul Aziz Felix K. Nesi Film Fitri Yani Franditya Utomo Fuska Sani Evani Gabriel Garcia Marquez Gandra Gupta Garna Raditya Gde Artawan Geger Riyanto Gendhotwukir George Soedarsono Esthu Gerakan Surah Buku (GSB) Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gunawan Tri Atmojo H. Supriono Muslich H.B. Jassin Hadi Napster Halim H.D. Hamberan Syahbana Hamidah Abdurrachman Han Gagas Hardi Hamzah Haris del Hakim Haris Priyatna Hasan Aspahani Hasan Gauk Hasan Junus Hasnan Bachtiar Helvy Tiana Rosa Helwatin Najwa Hendra Junaedi Hendra Makmur Hendriyo Widi Ismanto Hepi Andi Bastoni Heri Latief Heri Listianto Herry Firyansyah Heru Untung Leksono Hikmat Darmawan Hilal Ahmad Hilyatul Auliya Holy Adib Hudan Hidayat Hudan Nur Husnun N Djuraid I Nyoman Suaka Ibnu Rizal Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi IGK Tribana Ignas Kleden Ignatius Haryanto Iksan Basoeky Ilenk Rembulan Ilham khoiri Imam Jazuli Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Iman Budi Santosa Imelda Imron Arlado Imron Tohari Indiar Manggara Indira Margareta Indra Darmawan Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Ingki Rinaldi Insaf Albert Tarigan Intan Hs Isbedy Stiawan ZS Ismail Amin Ismi Wahid Ivan Haris Iwan Gunadi Jacob Sumardjo Jafar Fakhrurozi Jajang R Kawentar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jean-Marie Gustave Le Clezio JJ. Kusni Joko Pinurbo Joko Sandur Joko Widodo Joni Ariadinata Jual Buku Paket Hemat Julika Hasanah Julizar Kasiri Jumari HS Junaidi Jusuf AN Kadir Ruslan Kartika Candra Kasnadi Katrin Bandel Kenedi Nurhan Ketut Yuliarsa KH. Ma'ruf Amin Khaerudin Khalil Zuhdy Lawna Kholilul Rohman Ahmad Komunitas Deo Gratias Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Korrie Layun Rampan Krisandi Dewi Kritik Sastra Kucing Oren Kuswinarto Langgeng Widodo Lathifa Akmaliyah Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lenah Susianty Leon Agusta Lina Kelana Linda Sarmili Liston P. Siregar Liza Wahyuninto M Shoim Anwar M. Arman A.Z. M. Fadjroel Rachman M. Faizi M. Harya Ramdhoni M. Kasim M. Latief M. Wildan Habibi M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahdi Idris Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria hartiningsih Maria Serenada Sinurat Mario F. Lawi Maroeli Simbolon S. Sn Marsus Banjarbarat Marwanto Mas Ruscitadewi Masdharmadji Mashuri Masriadi Mawar Kusuma Wulan Max Arifin Melani Budianta Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Mezra E. Pellondou Micky Hidayat Mihar Harahap Misbahus Surur Moh Samsul Arifin Moh. Syafari Firdaus Mohamad Asrori Mulky Mohammad Afifuddin Mohammad Fadlul Rahman Muh Kholid A.S. Muh. Muhlisin Muhajir Arifin Muhamad Sulhanudin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Azka Fahriza Muhammad Rain Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Muhidin M. Dahlan Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Nafi’ah Al-Ma’rab Naskah Teater Nezar Patria Nina Setyawati Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Noor H. Dee Noval Maliki Nunuy Nurhayati Nur Haryanto Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurhadi BW Nurudin Octavio Paz Oliviaks Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pablo Neruda Pamusuk Eneste Panda MT Siallagan Pandu Jakasurya PDS H.B. Jassin Philipus Parera Pradewi Tri Chatami Pramoedya Ananta Toer Pramono Pranita Dewi Pringadi AS Prosa Puisi Puisi Menolak Korupsi PuJa Puji Santosa Puput Amiranti N Purnawan Andra PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Fajar Arcana Putu Wijaya Qaris Tajudin R Sutandya Yudha Khaidar R. Sugiarti R. Timur Budi Raja R.N. Bayu Aji Rachmad Djoko Pradopo Radhar Panca Dahana Rahmadi Usman Rahmat Sudirman Rahmat Sularso Nh Rahmat Sutandya Yudhanto Raihul Fadjri Rainer Maria Rilke Raja Ali Haji Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Revolusi Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Ridha al Qadri Ridwan Munawwar Rikobidik Riri Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Rizky Andriati Pohan Robert Frost Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Budijanto Romi Febriyanto Saputro Rosihan Anwar RR Miranda Rudy Policarpus Rukardi S Yoga S. Jai S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabam Siagian Sabrank Suparno Saiful Amin Ghofur Sainul Hermawan Sajak Sakinah Annisa Mariz Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Nuraini Sastra Sastra Gerilyawan Sastri Sunarti Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSastra SelaSastra ke #24 Selasih Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Simo Sungelebak Karanggeneng Lamongan Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad Sri Wulan Rujiati Mulyadi Subhan SD Suci Ayu Latifah Sulaiman Djaya Sulistiyo Suparno Sunaryo Broto Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunudyantoro Suriali Andi Kustomo Suryadi Suryansyah Suryanto Sastroatmodjo Susi Ivvaty Susianna Susilowati Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suwardi Endraswara Syaifuddin Gani Syaiful Bahri Syam Sdp Syarif Hidayatullah Tajuddin Noor Ganie Tammalele Tan Malaka Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Trianton Tengsoe Tjahjono Th Pudjo Widijanto Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tito Sianipar Tiya Hapitiawati Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Tosa Poetra Tri Joko Susilo Triyanto Triwikromo Tu-ngang Iskandar Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Umar Kayam Undri Uniawati Universitas Indonesia UU Hamidy Vyan Tashwirul Afkar W Haryanto W.S. Rendra Wahyudin Wannofri Samry Warung Boenga Ketjil Waskiti G Sasongko Wawan Eko Yulianto Wawancara Web Warouw Wijang Wharek Wiko Antoni Wina Bojonegoro Wira Apri Pratiwi Wiratmo Soekito Wishnubroto Widarso Wiwik Hastuti Wiwik Hidayati Wong Wing King WS Rendra Xu Xi (Sussy Komala) Y. Thendra BP Y. Wibowo Yani Arifin Sholikin Yesi Devisa Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yosi M. Giri Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusrizal KW Yuval Noah Harari Yuyu AN Krisna Zaki Zubaidi Zalfeni Wimra Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae Zhaenal Fanani Zuarman Ahmad Zulfikar Akbar Zulhasril Nasir