Jumat, 10 September 2010

Membaca Jejak Komtemplasi Gus Mus

Peresensi: Ali Rif’an
Judul: Koridor: Renungan A Musthofa Bisri
Penulis: A Musthofa Bisri
Penerbit: Penerbit Buku Kompas
Tahun: I, 2010
Tebal: xi + 247 halaman
http://oase.kompas.com/

Barangkali, “Kata Pengantar” pada sebuah buku terkesan biasa-biasa saja, bahkan acap dilewati oleh sebagian besar pembaca. Namun menjadi berbeda jika “Kata Pengantar” tersebut dikompilasikan, lebih-lebih berasal dari seorang budayawan kenamaan.

Nama A Musthofa Bisri (Gus Mus) dalam peta kepenulisan Indonesia sudah tidak disangsikan lagi. Ia dikenal sebagai penulis dalam aneka genre sekaligus sosok yang berwawasan kompleks di berbagai bidang keilmuan. Selain kepak sayap kecerdasannya sebagai ulama penegak Syari’at Islam, Gus Mus juga seorang yang berkompeten dalam bidang intelektual, jurnalistik, kebudayaan, serta kesusastraan. Tak ayal, julukan sebagai esais, kolumnis, cerpenis, dan penyair selalu melekat dalam dirinya.

Dalam bidang dakwah, ia adalah bintang panggung atau orator ulung. Dalam bidang sastra, ia sang peracik kata tanpa mengenal jeda. Diksi dan majas serta intonasi suara yang ia gunakan untuk menyampaikan dakwah di depan ribuan mata publik acapkali membuat para pendengarnya larut dalam kekhusyu’an. Sementara letupan “gizi” dalam setiap karyanya serasa memberi suntikan ruhani bagi kita.

Seperti kata Kompas, buku ini sesungguhnya berisi “penglihatan mata hati”. Ada jejak-jejak yang begitu cemerlang. Ada imaji yang mengetuk dinding hati. Inilah sebuah buku yang dapat menjadi penawar bagi kita yang mungkin sudah hampir kehabisan oksigen karena paparan polutan wacana.
Pada tulisan yang bertajuk “Aforisme Puitis Sang Sufi”, misalnya, Gus Mus mencoba mengulas terjemahan kitab Al-Hikam karya monumental Ibn ‘Athaillah As-Sakandari. Simak kalimat ini, “Maksiat yang menumbuhkan rasa hina dan rendah diri lebih baik daripada taat yang menumbuhkan rasa unggul dan tinggi hati” (hlm.57). Bagi Gus Mus, petikan syair di atas penting untuk dikontemplasikan (direnungkan), khususnya bagi meraka yang berlaku sombong dan bebal ketika diberi kelebihan atau kedudukan. Sebab, penyakit paling berbahaya di dunia ini justru ketika orang sudah mengaku dirinya pintar, paling kuat sendiri, sok benar, dan merasa diri paling disayang Tuhan.

Karena harus diakui, manusia kini memang banyak mengaku diri pintar dan modern, namun alpa jika mereka sesungguhnya masih primitif dalam hal kesadaran dan kedewasaan. Tak ayal, carut-marut kehidupan berbangsa ini terjadi tak lepas dari ketidakpekaan terhadap sekitar (lingkungan dan masyarakat) dan ketidakmampuan menata diri sendiri secara proporsional (menempatkan hak dan kewajiban). Sebab, acapkali jika seseorang mengorek orang lain maka yang dikemukakan adalah “pendekatan kewajiban”. Sementara, jika yang dibahas adalah kepentingan pribadi maka yang dipakai justru “pendekatan hak”.

Kesempatan untuk mengkritik diri sendiri hilang, namun kritik pada pihak lain tak henti-hentinya dilakukan. Melihat borok orang lain sangat lihai sementara melihat borok sendiri acapkali lalai. Peribahasa gajah di pelupuk mata tak tampak, kuman di seberang lautan tampak adalah cermin dari pola pendekatan hidup bermasyarakat kita yang, barangkali, sudah semakin akut.

Begitu pula dalam tulisan berjudul “Bangsa Ini” (hlm.236). Di sini, Gus Mus sengaja mencebur ke dalam sumbang saran ihwal dinamika politik nasional yang, baginya, patut untuk direnungkan. Bagi Gus Mus, meski secara dejure Indonesia sudah merdeka beberapa puluh tahun lalu, namun secara defacto Indonesia sesungguhnya belum merdeka, masih terjajah. Terjajah dari kapitalisme, korupsi, dan kekerasan.

Bahkan dalam pengamatan lebih mendalam, Indonesia sesungguhnya telah dan tengah dijajah oleh bangsa sendiri. Ini terlihat dari perkumpulan-perkumpulan dan partai-partai yang arah tujuannya lebih ke ranah individual-kelompok yang semakin tampak tidak punya kelindan dengan Indonesia.
Buku ini laik sekali untuk dibaca. Kumpulan jejak komtemplasi KH. A Musthofa Bisri tentang tokoh-tokoh Islam berpengaruh serta sahabat-sahabatnya ini akan mampu membuka mata batin kita. Ada cerita tentang KH Hasyim As’ari, Umar bin Abdul Aziz, Jeihan, Gus Dur, Danarto, Jaya Suprana, dan lain sebagainya.

Kecakapan Gus Mus dalam mencermati segala fenomena keagamaan dan kebangsaan membuatnya terlihat santun dalam menyikapi aneka persoalan, baik yang biasa-biasa sampai luar biasa, baik yang remeh temeh sampai yang aneh-aneh. Ibarat sebuah rumah, Gus Mus itu memiliki seribu pintu, setiap orang bisa masuk dan keluar darimana pun ia suka. Ia adalah kiai-budayawan yang mampu menciptakan revitalisasi, inovasi, dan kreasi untuk menghangatkan kembali seni tradisional ke dalam bentuk-bentuk ekspresi baru, atau mengakulturasikan seni pesantren atau lokalitas dengan seni moderen tanpa meninggalkan esensi dan substansinya.

Di gelanggang intelektual, Gus Mus pernah mendapat gelar Doktor Honoric Causa dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Di ranah sastra ia pernah mendapat anugerah dari Majelis Sastra Asia Tenggara. Kesetiaan dan keteguhannya dalam kerangka menegakkan Islam sebagai agama rahmatal lil alamin merupakan teladan bagi generasi sekarang dan yang akan datang. Dalam konteks kehidupan berbangsa, Gus Mus berpesan, jika bangsa ini mampu menanamkan akar tradisi dan kebudayaan yang kuat dalam jiwa masing-masing anak bangsa, Indonesia akan menjadi bangsa berkarakter yang mempunyai daya kritis dalam menghadapi tantangan arus globalisasi yang menyelimuti seluruh belahan dunia.

*) Kader Muda Nahdlatul Ulama (NU). Alumnus Ma’had Raudlatul Ulum Guyangan Pati, Jateng.

Tidak ada komentar:

A Musthafa A Rodhi Murtadho A Wahyu Kristianto A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A. Zakky Zulhazmi A.J. Susmana A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W. M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Wachid BS Abdullah al-Mustofa Abdullah Khusairi Abdurrahman Wahid Abidah El Khalieqy Abimanyu Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Achmad Maulani Adek Alwi Adhi Pandoyo Adrian Ramdani Ady Amar Afrizal Malna Agnes Rita Sulistyawati Aguk Irawan Mn Agus R. Sarjono Agus Riadi Agus Subiyakto Agus Sulton Aguslia Hidayah Ahda Imran Ahm Soleh Ahmad Farid Tuasikal Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Luthfi Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Nurhasim Ahmad Sahidah Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadie Thaha Ahmadun Yosi Herfanda Ainur Rasyid AJ Susmana Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Alan Woods Alex R. Nainggolan Alexander Aur Alexander G.B. Alfian Dippahatang Ali Audah Ali Rif’an Aliela Alimuddin Alit S. Rini Alunk Estohank Ami Herman Amich Alhumami Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Aminudin TH Siregar Ammilya Rostika Sari An. Ismanto Anaz Andaru Ratnasari Andhi Setyo Wibowo Andhika Prayoga Andong Buku #3 Andrenaline Katarsis Andri Cahyadi Angela Anies Baswedan Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anton Sudibyo Anton Wahyudi Anwar Holid Anwar Siswadi Aprinus Salam Arie MP Tamba Arif Hidayat Arif Zulkifli Arti Bumi Intaran Asarpin Asep Sambodja Asvi Warman Adam Awalludin GD Mualif Ayu Utami Azyumardi Azra Babe Derwan Bagja Hidayat Balada Bandung Mawardi Bayu Agustari Adha Beni Setia Benni Setiawan Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Bernadette Lilia Nova Bernando J. Sujibto Berthold Damshäuser Bhakti Hariani Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Bonari Nabonenar Brunel University London Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budi Winarto Buku Kritik Sastra Buldanul Khuri Bustan Basir Maras Camelia Mafaza Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cecep Syamsul Hari Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Choirul Rikzqa D. Dudu A.R D. Dudu AR D. Zawawi Imron Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damanhuri Damar Juniarto Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Dantje S Moeis Darju Prasetya Darma Putra Darman Moenir Darmanto Jatman Dedy Tri Riyadi Delvi Yandra Denny JA Denny Mizhar Dewi Anggraeni Dian Basuki Dian Hartati Dian Sukarno Dian Yanuardy Diana AV Sasa Dinar Rahayu Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dody Kristianto Donny Anggoro Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwicipta Edeng Syamsul Ma’arif Edi Warsidi Edy Firmansyah EH Kartanegara Eka Alam Sari Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Ellyn Novellin Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Emil Amir Engkos Kosnadi Esai Esha Tegar Putra Evan Ys F. Budi Hardiman Fadly Rahman Fahmi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fani Ayudea Fariz al-Nizar Faruk HT Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fatkhul Anas Fatkhul Aziz Felix K. Nesi Film Fitri Yani Franditya Utomo Fuska Sani Evani Gabriel Garcia Marquez Gandra Gupta Garna Raditya Gde Artawan Geger Riyanto Gendhotwukir George Soedarsono Esthu Gerakan Surah Buku (GSB) Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gunawan Tri Atmojo H. Supriono Muslich H.B. Jassin Hadi Napster Halim H.D. Hamberan Syahbana Hamidah Abdurrachman Han Gagas Hardi Hamzah Haris del Hakim Haris Priyatna Hasan Aspahani Hasan Gauk Hasan Junus Hasnan Bachtiar Helvy Tiana Rosa Helwatin Najwa Hendra Junaedi Hendra Makmur Hendriyo Widi Ismanto Hepi Andi Bastoni Heri Latief Heri Listianto Herry Firyansyah Heru Untung Leksono Hikmat Darmawan Hilal Ahmad Hilyatul Auliya Holy Adib Hudan Hidayat Hudan Nur Husnun N Djuraid I Nyoman Suaka Ibnu Rizal Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi IGK Tribana Ignas Kleden Ignatius Haryanto Iksan Basoeky Ilenk Rembulan Ilham khoiri Imam Jazuli Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Iman Budi Santosa Imelda Imron Arlado Imron Tohari Indiar Manggara Indira Margareta Indra Darmawan Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Ingki Rinaldi Insaf Albert Tarigan Intan Hs Isbedy Stiawan ZS Ismail Amin Ismi Wahid Ivan Haris Iwan Gunadi Jacob Sumardjo Jafar Fakhrurozi Jajang R Kawentar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jean-Marie Gustave Le Clezio JJ. Kusni Joko Pinurbo Joko Sandur Joko Widodo Joni Ariadinata Jual Buku Paket Hemat Julika Hasanah Julizar Kasiri Jumari HS Junaidi Jusuf AN Kadir Ruslan Kartika Candra Kasnadi Katrin Bandel Kenedi Nurhan Ketut Yuliarsa KH. Ma'ruf Amin Khaerudin Khalil Zuhdy Lawna Kholilul Rohman Ahmad Komunitas Deo Gratias Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Korrie Layun Rampan Krisandi Dewi Kritik Sastra Kucing Oren Kuswinarto Langgeng Widodo Lathifa Akmaliyah Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lenah Susianty Leon Agusta Lina Kelana Linda Sarmili Liston P. Siregar Liza Wahyuninto M Shoim Anwar M. Arman A.Z. M. Fadjroel Rachman M. Faizi M. Harya Ramdhoni M. Kasim M. Latief M. Wildan Habibi M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahdi Idris Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria hartiningsih Maria Serenada Sinurat Mario F. Lawi Maroeli Simbolon S. Sn Marsus Banjarbarat Marwanto Mas Ruscitadewi Masdharmadji Mashuri Masriadi Mawar Kusuma Wulan Max Arifin Melani Budianta Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Mezra E. Pellondou Micky Hidayat Mihar Harahap Misbahus Surur Moh Samsul Arifin Moh. Syafari Firdaus Mohamad Asrori Mulky Mohammad Afifuddin Mohammad Fadlul Rahman Muh Kholid A.S. Muh. Muhlisin Muhajir Arifin Muhamad Sulhanudin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Azka Fahriza Muhammad Rain Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Muhidin M. Dahlan Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Nafi’ah Al-Ma’rab Naskah Teater Nezar Patria Nina Setyawati Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Noor H. Dee Noval Maliki Nunuy Nurhayati Nur Haryanto Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurhadi BW Nurudin Octavio Paz Oliviaks Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pablo Neruda Pamusuk Eneste Panda MT Siallagan Pandu Jakasurya PDS H.B. Jassin Philipus Parera Pradewi Tri Chatami Pramoedya Ananta Toer Pramono Pranita Dewi Pringadi AS Prosa Puisi Puisi Menolak Korupsi PuJa Puji Santosa Puput Amiranti N Purnawan Andra PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Fajar Arcana Putu Wijaya Qaris Tajudin R Sutandya Yudha Khaidar R. Sugiarti R. Timur Budi Raja R.N. Bayu Aji Rachmad Djoko Pradopo Radhar Panca Dahana Rahmadi Usman Rahmat Sudirman Rahmat Sularso Nh Rahmat Sutandya Yudhanto Raihul Fadjri Rainer Maria Rilke Raja Ali Haji Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Revolusi Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Ridha al Qadri Ridwan Munawwar Rikobidik Riri Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Rizky Andriati Pohan Robert Frost Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Budijanto Romi Febriyanto Saputro Rosihan Anwar RR Miranda Rudy Policarpus Rukardi S Yoga S. Jai S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabam Siagian Sabrank Suparno Saiful Amin Ghofur Sainul Hermawan Sajak Sakinah Annisa Mariz Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Nuraini Sastra Sastra Gerilyawan Sastri Sunarti Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSastra SelaSastra ke #24 Selasih Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Simo Sungelebak Karanggeneng Lamongan Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad Sri Wulan Rujiati Mulyadi Subhan SD Suci Ayu Latifah Sulaiman Djaya Sulistiyo Suparno Sunaryo Broto Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunudyantoro Suriali Andi Kustomo Suryadi Suryansyah Suryanto Sastroatmodjo Susi Ivvaty Susianna Susilowati Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suwardi Endraswara Syaifuddin Gani Syaiful Bahri Syam Sdp Syarif Hidayatullah Tajuddin Noor Ganie Tammalele Tan Malaka Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Trianton Tengsoe Tjahjono Th Pudjo Widijanto Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tito Sianipar Tiya Hapitiawati Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Tosa Poetra Tri Joko Susilo Triyanto Triwikromo Tu-ngang Iskandar Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Umar Kayam Undri Uniawati Universitas Indonesia UU Hamidy Vyan Tashwirul Afkar W Haryanto W.S. Rendra Wahyudin Wannofri Samry Warung Boenga Ketjil Waskiti G Sasongko Wawan Eko Yulianto Wawancara Web Warouw Wijang Wharek Wiko Antoni Wina Bojonegoro Wira Apri Pratiwi Wiratmo Soekito Wishnubroto Widarso Wiwik Hastuti Wiwik Hidayati Wong Wing King WS Rendra Xu Xi (Sussy Komala) Y. Thendra BP Y. Wibowo Yani Arifin Sholikin Yesi Devisa Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yosi M. Giri Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusrizal KW Yuval Noah Harari Yuyu AN Krisna Zaki Zubaidi Zalfeni Wimra Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae Zhaenal Fanani Zuarman Ahmad Zulfikar Akbar Zulhasril Nasir