Senin, 28 Januari 2013

Kisah Mimpi Anak-anak dalam Ingin Bertemu Peri

Musa Ismail *
Riau Pos, 6 Jan 2013

Ulam Kata

Sastra merupakan seni tanpa batas. Semua cakupannya mampu melampaui segala aspek kehidupan, baik ditinjau dari unsur intrinsik maupun unsur ekstrinsiknya. Karena itu, tak berlebihan jika saya mengatakan bahwa sastra ibarat induk seni. Tak salah juga kalau Taufik Ikram Jamil menegaskan bahwa sastra merupakan rajawali seni. Melalui sastra, semua orang bisa mengeksplorasi kehidupan yang mampu mengungkapkan etika, logika dan estetika. Eksplorasi ini juga tak terbatas, termasuk di dunia anak-anak.
Dalam hal ini, sastra memberi ruang khusus terhadap dunia anak-anak. Secara psikologis, anak-anak bukanlah bentuk mini dari manusia dewasa. Dunia mereka merupakan dunia yang dipenuhi imajinasi murni. Melalui sastra juga, anak-anak akan berproses mengembangkan imajinasinya sehingga jadi lebih matang, berprikemanusiaan dan berkebudayaan yang ranggi. Anak-anak yang imajinasinya bisa dikembangkan melalui sastra akan membentuk karakter budaya yang kuat. Dalam hal ini, menurut saya, pendidikan karakter sebaiknya didasari dengan karya sastra.

Menurut Wahidin, sastra anak adalah sastra yang secara khusus bisa dipahami oleh anak-anak dan berisi tentang dunia yang akrab dengan anak-anak yang berusia antara 6 hingga 13 tahun. Namun, Wahidin memberi batasan—yang tak sepantasnya menurut saya—yaitu sifat sastra anak adalah imajinasi semata. Menurut saya, sifat imajinasi anak-anak justru menjadi dasar suatu fakta secara psikologia, sesuai dengan karakteristik dunia mereka. Pendapat Tarigan, sastra anak adalah sastra yang mencerminkan perasaan dan pengalaman anak-anak masa kini yang dapat dilihat dan dipahami melalui mata anak-anak. Sementara itu, Lynch-Brown dan Tomlinson mengatakan, sastra anak adalah buku bacaan yang baik, diperuntukkan pada anak sejak lahir sampai remaja, mencakup topik-topik yang relevan dan menarik bagi anak melalui prosa dan puisi, fiksi dan nonfiksi.

Sebagian orang berpendapat, sastra anak kurang dapat perhatian khusus, terutama dalam hal pemberian penghargaan. Apalagi jika penulisnya adalah anak-anak. Fenomena ini merupakan kekeliruan fatal jika dikaitkan dengan pembentukan tradisi tulis di negara kita. Cikal bakal penulisan anak-anak sudah seharusnya mendapat tempat khusus dalam apresiasi seni. Dalam ulam kata ini, kita berharap ada lembaga khusus yang peduli untuk memberi penghargaan terhadap penulis cilik dan penulis cerita anak-anak umumnya.

Kisah Mimpi Anak-Anak

Saya yakin, kita tak pernah mengenal Wiska Adelia Putri. Dara kecil ini lahir di Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), 8 Maret 2002. Ananda pasangan Maswito dan Kartina ini, kecil-kecil punya karya cerpen anak-anak. Sungguh luar biasa karena Wiska sudah punya kumpulan cerpen perdananya bertajuk Ingin Bertemu Peri (IBP) di usia sembilan tahun. Karyanya ini terdiri atas 14 cerita anak yang diterbitkan Framepublishing (Jogjakarta, 2011). Untuk tradisi tulis di Riau dan Kepri, Wiska patut mendapat perhatian karena negeri Melayu ini sangat langka dengan penulis cilik. Bahkan, cerita yang ditulisnya sudah diterbitkan Media Indonesia.

Dari 14 cerita anak yang terangkum dalam IBP, terdapat 4 cerita yang terlahir dari dunia fantasi Wiska, itupun tak fantasi murni, yaitu ‘’Impian Ibu Pina’’, ‘’Ingin Bertemu Peri’’, ‘’My Dream’’, ‘’Barbie Bisa Bisa Bicara’’ dan ‘’Pohon Ajaib’’. Di dalam fantasinya, Wiska masih mampu bermain dengan imajinasi dan kenyataan sehari-hari. Dengan bahasa khas anak-anak, Wiska justru mampu memunculkan jiwa anak-anak bagi pembaca yang bukan berstatus anak-anak lagi.

Ide-ide yang dituangkan dalam 14 kisah tersebut mengandung nilai-nilai luhur kemanusiaan. Secara telaah konten, ada beberapa nilai yang ingin disampaikan Wiska (meski dia tak secara sadar ingin menyampaikan pesan tersebut). Pertama, nilai kekompakan atau persatuan dan saling memaafkan. Nilai ini dapat kita temukan dalam kisah ‘’One Heart’’. Kedua, keikhlasan dan tidak sombong, terkandung dalam kisah ‘’Impian Ibu Pina’’. Ketiga, di dalam kisah Pizza Hut (menurut saya, ide yang menarik), terkandung nilai menabung dan menjaga jatidiri. Keempat, nilai-nilai religius terdapat dalam kisah ‘’Puasa’’, ‘’Hari Raya’’ dan ‘’Pelukan Doa’’. Kelima, nilai-nilai giat berusaha, saling menolong dan mencintai lingkungan terdapat dalam kisah ‘’Sepeda Baru’’, ‘’Pohon Ajaib’’ dan ‘’Kakak Beradik yang Suka Membantu’’.

Seperti pada umumnya, cerita anak-anak identik dengan dongeng atau cerita rakyat (folklore). Namun, tak demikian halnya dengan kisah-kisah yang dituangkan Wiska dalam IBP. Wiska boleh dikatakan berhasil menepis anggapan bahwa cerita anak hanya fantasi, tanpa mengeksplorasi kenyataan hidup sehari-hari. Ide-ide yang dituangkan Wiska justru lebih realistis-imajinatif dan sangat dekat dengan kehidupan anak-anak. Imajinasi-imajinasi Wiska juga tak kalah liar, segar dan provokatif dalam tulisannya. Wiska juga telah membuktikan bahwa imajinasi itu sangat penting. Tentang imajinasi, Albert Einstein mengatakan, imajinasi jauh lebih penting daripada pengetahuan. Pengetahuan hanya terbatas pada apa yangkita tahu dan mengerti, sedangkan imajinasi mencakup seluruh dunia, termasuk untuk yang diperlukan untuk tahu dan dimengerti.

Kendatipun di sana sini masih terdapat kekurangan dalam kisah yang ditulisnya, tetapi Wiska telah menunjukkan kecerdasan linguistik. Kelemahan-kelemahan yang bisa diperbaiki untuk masa mendatang, yaitu peramuan konflik. Wiska perlu latihan yang banyak untuk membangun konflik-konflik dalam kisah-kisah yang ditulisnya. Apalagi saat ini, Wiska sedang menulis novel. “Baru dua bab,” kata Bundanya. Semoga Wiska menjadi penerus penulis masa depan bumi Melayu.

*) Musa Ismail, Sastrawan Riau yang telah menghasilkan banyak karya. Karya-karyanya telah pula dimuat di berbagai media massa. Musa juga meraih beberapa penghargaan bergengsi dalam bidang budaya dan sastra. Kini tercatat sebagai guru SMAN 3 Bengkalis dan bermastautin di Kota Bengkalis.
Dijumput dari: http://cabiklunik.blogspot.com/2013/01/kisah-mimpi-anak-anak-dalam-ingin.html

Tidak ada komentar:

A Musthafa A Rodhi Murtadho A Wahyu Kristianto A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A. Zakky Zulhazmi A.J. Susmana A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W. M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Wachid BS Abdullah al-Mustofa Abdullah Khusairi Abdurrahman Wahid Abidah El Khalieqy Abimanyu Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Achmad Maulani Adek Alwi Adhi Pandoyo Adrian Ramdani Ady Amar Afrizal Malna Agnes Rita Sulistyawati Aguk Irawan Mn Agus R. Sarjono Agus Riadi Agus Subiyakto Agus Sulton Aguslia Hidayah Ahda Imran Ahm Soleh Ahmad Farid Tuasikal Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Luthfi Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Nurhasim Ahmad Sahidah Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadie Thaha Ahmadun Yosi Herfanda Ainur Rasyid AJ Susmana Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Alan Woods Alex R. Nainggolan Alexander Aur Alexander G.B. Alfian Dippahatang Ali Audah Ali Rif’an Aliela Alimuddin Alit S. Rini Alunk Estohank Ami Herman Amich Alhumami Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Aminudin TH Siregar Ammilya Rostika Sari An. Ismanto Anaz Andaru Ratnasari Andhi Setyo Wibowo Andhika Prayoga Andong Buku #3 Andrenaline Katarsis Andri Cahyadi Angela Anies Baswedan Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anton Sudibyo Anton Wahyudi Anwar Holid Anwar Siswadi Aprinus Salam Arie MP Tamba Arif Hidayat Arif Zulkifli Arti Bumi Intaran Asarpin Asep Sambodja Asvi Warman Adam Awalludin GD Mualif Ayu Utami Azyumardi Azra Babe Derwan Bagja Hidayat Balada Bandung Mawardi Bayu Agustari Adha Beni Setia Benni Setiawan Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Bernadette Lilia Nova Bernando J. Sujibto Berthold Damshäuser Bhakti Hariani Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Bonari Nabonenar Brunel University London Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budi Winarto Buku Kritik Sastra Buldanul Khuri Bustan Basir Maras Camelia Mafaza Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cecep Syamsul Hari Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Choirul Rikzqa D. Dudu A.R D. Dudu AR D. Zawawi Imron Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damanhuri Damar Juniarto Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Dantje S Moeis Darju Prasetya Darma Putra Darman Moenir Darmanto Jatman Dedy Tri Riyadi Delvi Yandra Denny JA Denny Mizhar Dewi Anggraeni Dian Basuki Dian Hartati Dian Sukarno Dian Yanuardy Diana AV Sasa Dinar Rahayu Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dody Kristianto Donny Anggoro Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwicipta Edeng Syamsul Ma’arif Edi Warsidi Edy Firmansyah EH Kartanegara Eka Alam Sari Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Ellyn Novellin Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Emil Amir Engkos Kosnadi Esai Esha Tegar Putra Evan Ys F. Budi Hardiman Fadly Rahman Fahmi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fani Ayudea Fariz al-Nizar Faruk HT Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fatkhul Anas Fatkhul Aziz Felix K. Nesi Film Fitri Yani Franditya Utomo Fuska Sani Evani Gabriel Garcia Marquez Gandra Gupta Garna Raditya Gde Artawan Geger Riyanto Gendhotwukir George Soedarsono Esthu Gerakan Surah Buku (GSB) Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gunawan Tri Atmojo H. Supriono Muslich H.B. Jassin Hadi Napster Halim H.D. Hamberan Syahbana Hamidah Abdurrachman Han Gagas Hardi Hamzah Haris del Hakim Haris Priyatna Hasan Aspahani Hasan Gauk Hasan Junus Hasnan Bachtiar Helvy Tiana Rosa Helwatin Najwa Hendra Junaedi Hendra Makmur Hendriyo Widi Ismanto Hepi Andi Bastoni Heri Latief Heri Listianto Herry Firyansyah Heru Untung Leksono Hikmat Darmawan Hilal Ahmad Hilyatul Auliya Holy Adib Hudan Hidayat Hudan Nur Husnun N Djuraid I Nyoman Suaka Ibnu Rizal Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi IGK Tribana Ignas Kleden Ignatius Haryanto Iksan Basoeky Ilenk Rembulan Ilham khoiri Imam Jazuli Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Iman Budi Santosa Imelda Imron Arlado Imron Tohari Indiar Manggara Indira Margareta Indra Darmawan Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Ingki Rinaldi Insaf Albert Tarigan Intan Hs Isbedy Stiawan ZS Ismail Amin Ismi Wahid Ivan Haris Iwan Gunadi Jacob Sumardjo Jafar Fakhrurozi Jajang R Kawentar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jean-Marie Gustave Le Clezio JJ. Kusni Joko Pinurbo Joko Sandur Joko Widodo Joni Ariadinata Jual Buku Paket Hemat Julika Hasanah Julizar Kasiri Jumari HS Junaidi Jusuf AN Kadir Ruslan Kartika Candra Kasnadi Katrin Bandel Kenedi Nurhan Ketut Yuliarsa KH. Ma'ruf Amin Khaerudin Khalil Zuhdy Lawna Kholilul Rohman Ahmad Komunitas Deo Gratias Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Korrie Layun Rampan Krisandi Dewi Kritik Sastra Kucing Oren Kuswinarto Langgeng Widodo Lathifa Akmaliyah Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lenah Susianty Leon Agusta Lina Kelana Linda Sarmili Liston P. Siregar Liza Wahyuninto M Shoim Anwar M. Arman A.Z. M. Fadjroel Rachman M. Faizi M. Harya Ramdhoni M. Kasim M. Latief M. Wildan Habibi M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahdi Idris Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria hartiningsih Maria Serenada Sinurat Mario F. Lawi Maroeli Simbolon S. Sn Marsus Banjarbarat Marwanto Mas Ruscitadewi Masdharmadji Mashuri Masriadi Mawar Kusuma Wulan Max Arifin Melani Budianta Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Mezra E. Pellondou Micky Hidayat Mihar Harahap Misbahus Surur Moh Samsul Arifin Moh. Syafari Firdaus Mohamad Asrori Mulky Mohammad Afifuddin Mohammad Fadlul Rahman Muh Kholid A.S. Muh. Muhlisin Muhajir Arifin Muhamad Sulhanudin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Azka Fahriza Muhammad Rain Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Muhidin M. Dahlan Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Nafi’ah Al-Ma’rab Naskah Teater Nezar Patria Nina Setyawati Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Noor H. Dee Noval Maliki Nunuy Nurhayati Nur Haryanto Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurhadi BW Nurudin Octavio Paz Oliviaks Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pablo Neruda Pamusuk Eneste Panda MT Siallagan Pandu Jakasurya PDS H.B. Jassin Philipus Parera Pradewi Tri Chatami Pramoedya Ananta Toer Pramono Pranita Dewi Pringadi AS Prosa Puisi Puisi Menolak Korupsi PuJa Puji Santosa Puput Amiranti N Purnawan Andra PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Fajar Arcana Putu Wijaya Qaris Tajudin R Sutandya Yudha Khaidar R. Sugiarti R. Timur Budi Raja R.N. Bayu Aji Rachmad Djoko Pradopo Radhar Panca Dahana Rahmadi Usman Rahmat Sudirman Rahmat Sularso Nh Rahmat Sutandya Yudhanto Raihul Fadjri Rainer Maria Rilke Raja Ali Haji Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Revolusi Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Ridha al Qadri Ridwan Munawwar Rikobidik Riri Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Rizky Andriati Pohan Robert Frost Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Budijanto Romi Febriyanto Saputro Rosihan Anwar RR Miranda Rudy Policarpus Rukardi S Yoga S. Jai S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabam Siagian Sabrank Suparno Saiful Amin Ghofur Sainul Hermawan Sajak Sakinah Annisa Mariz Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Nuraini Sastra Sastra Gerilyawan Sastri Sunarti Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSastra SelaSastra ke #24 Selasih Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Simo Sungelebak Karanggeneng Lamongan Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad Sri Wulan Rujiati Mulyadi Subhan SD Suci Ayu Latifah Sulaiman Djaya Sulistiyo Suparno Sunaryo Broto Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunudyantoro Suriali Andi Kustomo Suryadi Suryansyah Suryanto Sastroatmodjo Susi Ivvaty Susianna Susilowati Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suwardi Endraswara Syaifuddin Gani Syaiful Bahri Syam Sdp Syarif Hidayatullah Tajuddin Noor Ganie Tammalele Tan Malaka Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Trianton Tengsoe Tjahjono Th Pudjo Widijanto Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tito Sianipar Tiya Hapitiawati Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Tosa Poetra Tri Joko Susilo Triyanto Triwikromo Tu-ngang Iskandar Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Umar Kayam Undri Uniawati Universitas Indonesia UU Hamidy Vyan Tashwirul Afkar W Haryanto W.S. Rendra Wahyudin Wannofri Samry Warung Boenga Ketjil Waskiti G Sasongko Wawan Eko Yulianto Wawancara Web Warouw Wijang Wharek Wiko Antoni Wina Bojonegoro Wira Apri Pratiwi Wiratmo Soekito Wishnubroto Widarso Wiwik Hastuti Wiwik Hidayati Wong Wing King WS Rendra Xu Xi (Sussy Komala) Y. Thendra BP Y. Wibowo Yani Arifin Sholikin Yesi Devisa Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yosi M. Giri Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusrizal KW Yuval Noah Harari Yuyu AN Krisna Zaki Zubaidi Zalfeni Wimra Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae Zhaenal Fanani Zuarman Ahmad Zulfikar Akbar Zulhasril Nasir