Siti Sa’adah
Radar Mojokerto, 24 Juli 2011
Meskipun belum ada kesepakatan secara menyeluruh mengenai peringatan Bulan Sastra Indonesia, Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (HMP Bahtra Indonesia) STKIP PGRI Jombang telah mengagendakan peringatan tersebut pada bulan April. Bulan sastra disebut oleh Sapardi Djoko Damono sebagai hari sastra jatuh tepat pada 28 April yang sekaligus untuk mengenang Chairil Anwar. Bulan Sastra Indonesia yang telah berlangsung pada 15-16 April 2011 di kampus STKIP PGRI Jombang merupakan agenda baru HMP Bahtra Indonesia yang merupakan pengembangan agenda Bulan Chairil yang telah dilaksanakan sebanyak tiga kali setiap tahun sejak kepemimpinan Ikhsanul Fikri (2008) yang sekarang menjadi ketua Sanggar Teater Gendhing dan Rahmad Sularso Nh. (2009 dan 2010). Pergantian nama dari Bulan Chairil ke Bulan Sastra ini bertujuan agar kegiatan tidak terpaku pada sosok Chairil saja, melainkan terbuka untuk mengangkat sastrawan lain seperti Pramoedya
Ananta Toer yang wafat pada bulan ini.
Adapun rangkaian acaranya yaitu Kompetisi Karikatur dengan tema Kartini dalam imaji, Kompetisi Musikalisasi Puisi dengan tema Lebih Dekat dengan Cak Nun, Nonton dan Diskusi Film Dokumenter Sastra Pramoedya Ananta Toer, Bedah buku kumpulan puisi Lelah Membaca Indonesia karya Saiful Hadjar dengan acara pendukung Karnaval Puisi untuk Chairil, musik band oleh UKM Musik STIKP PGRI Jombang, dan musikalisasi puisi oleh Sanggar Bintang.
Kompetisi Karikatur Kartini dalam Imaji tingkat SMA digelar dalam rangka menyambut hari Kartini yang biasa diperingati pada tanggal 21 April, kompetisi ini gelar di hari pertama, 15 April 2011 pukul 08.30 pagi, diikuti oleh 20 peserta. Juara pertama oleh Esti Vita Ningtyas (JUara I, MA Wahab Hasbullah Tambak Beras), Ikok Muslimat (Juara II, SMAN Ploso), Fendik Bahauddin (Juara III, MA Al-Anwar Paculgowang) dengan juri Eko Utomo dan Budi Bahagia dari KOPI Jombang. Kegiatan ini diniatkan untuk mengapresiasi dan menyerap semangat Kartini melalui media gambar berupa karikatur, dan peserta dibebaskan menggambarkan sosok Kartini dengan imajinasi seluas-luasnya. Esti Vita Ningtyas yang aktif di Komunitas Pena (KOMA) ini menggambar kartini “bertangan seribu” berumbul Kartini Masa kini dengan fungsi berbeda untuk setiap tangannya, ada yang menuntun anak, memegang HP, menggunakan Laptop, menyetrika, memasak dan berolahraga. Hal ini tentunya untuk menggambarka bahwa perempuan bisa melakukan banyak hal dengan tidak meniadakan kodrat dan kewajibannya sebagai perempuan atau ibu. Lain lagi dengan Ikok Muslimat yang menggambarkan ironi emansipasi wanita dengan kartini (baca: perempuan, ibu) berpeluh mengayuh becak sedangkan sang suami menyuapi anaknya di rumah, ini merupakan emansipasi yang dimaknai begitu sempit dan menjadi lucu. Fendik Bahauddin menggambarkan sosok Kartini yang sedang mengajar wanita-wanita Indonesia. Dan masih banyak lagi ide peserta yang dituangkan dalam ajang ini.
Agenda kedua di hari pertama yaitu Nonton Bareng dan Diskusi Film Dokumenter Sastra Pramoedya Ananta Toer, yang merupakan salah satu film dari 40 film Dokumenter Sastrawan Indonesia yang diproduksi oleh Yayasan Lontar. Film ini didapatkan penyelenggara dari koleksi Dewan Kesenian Jawa Timur melalui Abdul Malik dan sampai di tangan penyelenggara melalui Jabbar Abdullah. Dalam diskusi menghadirkan Muh. Syafrudin Hadi seorang guru sastra dan Aditya Ardi Nugroho yang dikenal dengan sebutan Genjus dari LISWAS Ngoro. Syafrudin Hadi dengan ulasannya yang berjudul Pramoedya dan Historiografi Sejarah Indonesia menjelaskan, “Melalui beberapa novel sejarahnya, Pram mencoba mendekontruksikan sejarah Indonesia, selama ini sejarah Indonesia sangatlah subyektif dan istanasentris, hal ini terlihat dalam penerbitan buku-buku sejarah sejak zaman Soharto terutama buku wajib mahasiswa sejarah, yaitu karangan Marwati Junaid Pusponegoro maupun Nugroho Notosusanto yang terangkum dalam Sejarah Nasional Indonesia jilid 1 sampai 6, Historiografi Sejarah Nasional ini terkesan kaku dan penuh dengan subyektifitas penguasa kala itu. Melalui Tetralogi Arok Dedes dan Tetralogi Buru dan Keluarga Gerilya serta Perburuan Pram membuat mata masyarakat bahwa Sejarah Nasional Indonesia tidak hanya bersifat istanasentris berbau subyektif.”
Sedangkan Aditya Ardi Nugroho bertutur tentang Pramoedya Ananta Toer dan “Sastra Revolusioner,” serta madzhab realisme sosialis yang dianut Pram, diantara pandangannya sastra harus merupakan representasi kondisi objektif masyarakat yang tertindas oleh system kapitalis yang menindas, Genjus juga menerangkan, “Pada dasarnya aliran ini berpijak dari suatu sikap penolakan terhadap sastra (dan seni pada umumnya) borjuis. Sastra borjuis banyak dicirikan oleh kecenderungan mendewakan hal-hal yang bersifat teknis dan formal, yang dituduh para penganut realism sosialis sebagai pencideraan terhadap publik sastra, karena berusaha menjauhkan sastrawan dan peminat sastra dari realitas sesungguhnya.”
Di dalam film berdurasi hampir setengah jaim ini Pram menceritakan sosok ibunya yang menjadi panutan dan menjadi teladannya, tentang pendidikannya selama di sekolah dasar yang harus dia tempuh lebih lama dari sewajarnya, mengenai kekaryaannya sampai sisi lain hidupnya seperti berhubungan seks dengan noni Belanda saat dia pergi ke Belanda yang kemudian menambah kepercayaan dirinya dan merasa sederajat dengan manusia manapun.
Agenda Bulan Sastra Indonesia 2011 pada hari kedua yaitu Kompetisi Musikalisasi puisi Lebih dekat dengan Cak Nun, dimana peserta harus menampilkan dua puisi, satu puisi karya Cak Nun dan satu lagi puisi karya siswa. Penyelenggara mengangkat puisi Cak Nun sebagai naskah wajib agar siswa di Jombang bisa mengapresiasi, meneladani serta menyerap semangat kekaryaan beliau, sehingga mereka bisa merasakan spirit serta kedekatan dengan putra kelahiran Jombang yang telah berkiprah di tingkat nasional dan internasional. Ada tujuh naskah puisi yang ditentukan yaitu Abacadabra Kita Ngumpet… , Syair Bonsai, Kudekap kusayang-sayang, Dari Bukit Kotamu, Sajak Merah Putih, Puisi Jalanan, Sajak Terompet. Hasil penilaian dua juri yaitu Zaidan Afwaja (S’KETIKA) dan Alfi R. Siregar (Ketua KELBINTERBANG) menetapkan SMAM Muhammadiyah 1 Jombang sebagai juara pertama yang diwakili oleh Aditya Mahendra Putra, M. Ainun Najib, Sukma Tri Wobowo, Amelia dan Fajar Zakaria dengan musikalisasi Puisi Jalanan dan Tinggalkanku Sendiri. MAN Jombang dari grup B sebagai juara II yang diwakili oleh Achmad Anshori, M. Rizal Hidayatullah, Erkha Nata, Ahmad Fauzan dengan musikalisasi puisi Sajak Merah Putih dan Pagi, serta MAN Jombang dari grup A sebagai juara III yang diwakili oleh Iwan Susanto, M. Shobir Farid Niamilah, M. Irfansyah danYusuf Jailani dengan musikalisasi puisi Sajak Merah Putih dan Mata Batin dan Negeri Indonesia.
Puncak agenda Bulan Sastra Indonesia 2011 yaitu bedah buku kumpulan puisi Lelah Membaca Indonesia karya Saiful Hadjar, penyair dan perupa senior dari Kelompok Seni Rupa Bermain (KSRB) Surabaya. Dengan gayanya yang menarik Saiful Hadjar membuka bedah buku dengan membaca puisi Padi, //semakin merunduk / semakin berisi / dikupas / dimasak / dimakan / enak / sedang kita semakin berisi / tak seenak padi//. Diskusi yang diikuti 250 peserta ini bergulir dengan pengulas Deny Tri Aryanti (Penulis, Ketua Komite Teater DKJT), dan Siti Maisaroh (dosen sastra STKIP PGRI Jombang) dan dimoderatori oleh Purwanto dari Kelompok
Alief Mojoagung. Deny menuturkan dalam ulasannya, “Parodi tertulis dalam antologi ini ingin mereprentasikan kondisi ”keduluan” hingga ”kekinian” yang selalu berputar-putar pada diksi datar yang dirangkai sehingga menjadi rangkaian sajak yang bersimbol.”. Sedangkan Siti Maisaroh mendedah kumpulan puisi Lelah Membaca Indonesia ini memiliki nilai kearifan dan kebijaksanaan hidup, humor, daya kontemplatif serta satire yang kritis. Kekompleksan problematika kehidupan yang terekam dalam karya tersebut mencakup persoalan-persoalan kemanusiaan, sosial, politik, hukum, moral, bahkan filosofis. Diskusi ini dihadiri oleh ratusan mahasiswa setempat dan para pemerhati dan penikmat sastra di Jombang, dengan suguhan musikalisasi puisi Peluru karya Saiful Hadjar dan Kabut karya Emha Ainun Nadjib oleh Sanggar Bintang.
Semoga dengan adanya Bulan Sastra Indonesia 2011 ini bisa menggiatkan kekaryaan dan apresiasi seni di Jombang serta membangun jejaring budaya yang sangat penting bagi perkembangan seni dan budaya di Jombang dan sekitarnya.
Wahyaning wahyu tumelung, tulus tan kena tinegor (wirid hidayat jati, R.Ng. Ronggowarsito)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
A Musthafa
A Rodhi Murtadho
A Wahyu Kristianto
A. Mustofa Bisri
A. Qorib Hidayatullah
A. Zakky Zulhazmi
A.J. Susmana
A.S. Laksana
Aang Fatihul Islam
Abdul Azis Sukarno
Abdul Aziz Rasjid
Abdul Hadi W. M.
Abdul Kadir Ibrahim
Abdul Malik
Abdul Wachid BS
Abdullah al-Mustofa
Abdullah Khusairi
Abdurrahman Wahid
Abidah El Khalieqy
Abimanyu
Abimardha Kurniawan
Abroorza A. Yusra
Acep Iwan Saidi
Acep Zamzam Noor
Achmad Maulani
Adek Alwi
Adhi Pandoyo
Adrian Ramdani
Ady Amar
Afrizal Malna
Agnes Rita Sulistyawati
Aguk Irawan Mn
Agus R. Sarjono
Agus Riadi
Agus Subiyakto
Agus Sulton
Aguslia Hidayah
Ahda Imran
Ahm Soleh
Ahmad Farid Tuasikal
Ahmad Farid Yahya
Ahmad Fatoni
Ahmad Kekal Hamdani
Ahmad Luthfi
Ahmad Muchlish Amrin
Ahmad Nurhasim
Ahmad Sahidah
Ahmad Syauqi Sumbawi
Ahmad Yulden Erwin
Ahmad Zaini
Ahmadie Thaha
Ahmadun Yosi Herfanda
Ainur Rasyid
AJ Susmana
Ajip Rosidi
Akhiriyati Sundari
Akhmad Muhaimin Azzet
Akhmad Sekhu
Alan Woods
Alex R. Nainggolan
Alexander Aur
Alexander G.B.
Alfian Dippahatang
Ali Audah
Ali Rif’an
Aliela
Alimuddin
Alit S. Rini
Alunk Estohank
Ami Herman
Amich Alhumami
Amien Wangsitalaja
Aming Aminoedhin
Aminudin TH Siregar
Ammilya Rostika Sari
An. Ismanto
Anaz
Andaru Ratnasari
Andhi Setyo Wibowo
Andhika Prayoga
Andong Buku #3
Andrenaline Katarsis
Andri Cahyadi
Angela
Anies Baswedan
Anindita S Thayf
Anjrah Lelono Broto
Anton Kurnia
Anton Sudibyo
Anton Wahyudi
Anwar Holid
Anwar Siswadi
Aprinus Salam
Arie MP Tamba
Arif Hidayat
Arif Zulkifli
Arti Bumi Intaran
Asarpin
Asep Sambodja
Asvi Warman Adam
Awalludin GD Mualif
Ayu Utami
Azyumardi Azra
Babe Derwan
Bagja Hidayat
Balada
Bandung Mawardi
Bayu Agustari Adha
Beni Setia
Benni Setiawan
Benny Benke
Bentara Budaya Yogyakarta
Berita
Bernadette Lilia Nova
Bernando J. Sujibto
Berthold Damshäuser
Bhakti Hariani
Binhad Nurrohmat
Bokor Hutasuhut
Bonari Nabonenar
Brunel University London
Budaya
Budhi Setyawan
Budi Darma
Budi Hutasuhut
Budi P. Hatees
Budi Winarto
Buku Kritik Sastra
Buldanul Khuri
Bustan Basir Maras
Camelia Mafaza
Capres dan Cawapres 2019
Catatan
Cecep Syamsul Hari
Cerpen
Chairil Anwar
Chamim Kohari
Choirul Rikzqa
D. Dudu A.R
D. Dudu AR
D. Zawawi Imron
Dahono Fitrianto
Dahta Gautama
Damanhuri
Damar Juniarto
Damhuri Muhammad
Damiri Mahmud
Dantje S Moeis
Darju Prasetya
Darma Putra
Darman Moenir
Darmanto Jatman
Dedy Tri Riyadi
Delvi Yandra
Denny JA
Denny Mizhar
Dewi Anggraeni
Dian Basuki
Dian Hartati
Dian Sukarno
Dian Yanuardy
Diana AV Sasa
Dinar Rahayu
Djenar Maesa Ayu
Djoko Pitono
Djoko Saryono
Doddi Ahmad Fauji
Dody Kristianto
Donny Anggoro
Donny Syofyan
Dorothea Rosa Herliany
Dwi Cipta
Dwi Fitria
Dwi Pranoto
Dwi S. Wibowo
Dwicipta
Edeng Syamsul Ma’arif
Edi Warsidi
Edy Firmansyah
EH Kartanegara
Eka Alam Sari
Eka Budianta
Eka Kurniawan
Eko Darmoko
Ellyn Novellin
Elnisya Mahendra
Emha Ainun Nadjib
Emil Amir
Engkos Kosnadi
Esai
Esha Tegar Putra
Evan Ys
F. Budi Hardiman
Fadly Rahman
Fahmi
Fahrudin Nasrulloh
Faisal Kamandobat
Fani Ayudea
Fariz al-Nizar
Faruk HT
Fatah Anshori
Fatah Yasin Noor
Fatkhul Anas
Fatkhul Aziz
Felix K. Nesi
Film
Fitri Yani
Franditya Utomo
Fuska Sani Evani
Gabriel Garcia Marquez
Gandra Gupta
Garna Raditya
Gde Artawan
Geger Riyanto
Gendhotwukir
George Soedarsono Esthu
Gerakan Surah Buku (GSB)
Goenawan Mohamad
Grathia Pitaloka
Gunawan Budi Susanto
Gunawan Tri Atmojo
H. Supriono Muslich
H.B. Jassin
Hadi Napster
Halim H.D.
Hamberan Syahbana
Hamidah Abdurrachman
Han Gagas
Hardi Hamzah
Haris del Hakim
Haris Priyatna
Hasan Aspahani
Hasan Gauk
Hasan Junus
Hasnan Bachtiar
Helvy Tiana Rosa
Helwatin Najwa
Hendra Junaedi
Hendra Makmur
Hendriyo Widi Ismanto
Hepi Andi Bastoni
Heri Latief
Heri Listianto
Herry Firyansyah
Heru Untung Leksono
Hikmat Darmawan
Hilal Ahmad
Hilyatul Auliya
Holy Adib
Hudan Hidayat
Hudan Nur
Husnun N Djuraid
I Nyoman Suaka
Ibnu Rizal
Ibnu Rusydi
Ibnu Wahyudi
IGK Tribana
Ignas Kleden
Ignatius Haryanto
Iksan Basoeky
Ilenk Rembulan
Ilham khoiri
Imam Jazuli
Imam Nawawi
Imamuddin SA
Iman Budhi Santosa
Iman Budi Santosa
Imelda
Imron Arlado
Imron Tohari
Indiar Manggara
Indira Margareta
Indra Darmawan
Indra Tjahyadi
Indra Tranggono
Indrian Koto
Ingki Rinaldi
Insaf Albert Tarigan
Intan Hs
Isbedy Stiawan ZS
Ismail Amin
Ismi Wahid
Ivan Haris
Iwan Gunadi
Jacob Sumardjo
Jafar Fakhrurozi
Jajang R Kawentar
Janual Aidi
Javed Paul Syatha
Jean-Marie Gustave Le Clezio
JJ. Kusni
Joko Pinurbo
Joko Sandur
Joko Widodo
Joni Ariadinata
Jual Buku Paket Hemat
Julika Hasanah
Julizar Kasiri
Jumari HS
Junaidi
Jusuf AN
Kadir Ruslan
Kartika Candra
Kasnadi
Katrin Bandel
Kenedi Nurhan
Ketut Yuliarsa
KH. Ma'ruf Amin
Khaerudin
Khalil Zuhdy Lawna
Kholilul Rohman Ahmad
Komunitas Deo Gratias
Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER)
Korrie Layun Rampan
Krisandi Dewi
Kritik Sastra
Kucing Oren
Kuswinarto
Langgeng Widodo
Lathifa Akmaliyah
Latief S. Nugraha
Leila S. Chudori
Lenah Susianty
Leon Agusta
Lina Kelana
Linda Sarmili
Liston P. Siregar
Liza Wahyuninto
M Shoim Anwar
M. Arman A.Z.
M. Fadjroel Rachman
M. Faizi
M. Harya Ramdhoni
M. Kasim
M. Latief
M. Wildan Habibi
M. Yoesoef
M.D. Atmaja
Mahdi Idris
Mahmud Jauhari Ali
Mahwi Air Tawar
Malkan Junaidi
Maman S. Mahayana
Mardi Luhung
Marhalim Zaini
Maria hartiningsih
Maria Serenada Sinurat
Mario F. Lawi
Maroeli Simbolon S. Sn
Marsus Banjarbarat
Marwanto
Mas Ruscitadewi
Masdharmadji
Mashuri
Masriadi
Mawar Kusuma Wulan
Max Arifin
Melani Budianta
Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia
Mezra E. Pellondou
Micky Hidayat
Mihar Harahap
Misbahus Surur
Moh Samsul Arifin
Moh. Syafari Firdaus
Mohamad Asrori Mulky
Mohammad Afifuddin
Mohammad Fadlul Rahman
Muh Kholid A.S.
Muh. Muhlisin
Muhajir Arifin
Muhamad Sulhanudin
Muhammad Al-Fayyadl
Muhammad Amin
Muhammad Azka Fahriza
Muhammad Rain
Muhammad Subhan
Muhammad Yasir
Muhammad Zuriat Fadil
Muhammadun A.S
Muhidin M. Dahlan
Musa Ismail
Musfi Efrizal
Mustafa Ismail
Nafi’ah Al-Ma’rab
Naskah Teater
Nezar Patria
Nina Setyawati
Nirwan Ahmad Arsuka
Nirwan Dewanto
Noor H. Dee
Noval Maliki
Nunuy Nurhayati
Nur Haryanto
Nurani Soyomukti
Nurel Javissyarqi
Nurhadi BW
Nurudin
Octavio Paz
Oliviaks
Orasi Budaya Akhir Tahun 2018
Pablo Neruda
Pamusuk Eneste
Panda MT Siallagan
Pandu Jakasurya
PDS H.B. Jassin
Philipus Parera
Pradewi Tri Chatami
Pramoedya Ananta Toer
Pramono
Pranita Dewi
Pringadi AS
Prosa
Puisi
Puisi Menolak Korupsi
PuJa
Puji Santosa
Puput Amiranti N
Purnawan Andra
PUstaka puJAngga
Putri Utami
Putu Fajar Arcana
Putu Wijaya
Qaris Tajudin
R Sutandya Yudha Khaidar
R. Sugiarti
R. Timur Budi Raja
R.N. Bayu Aji
Rachmad Djoko Pradopo
Radhar Panca Dahana
Rahmadi Usman
Rahmat Sudirman
Rahmat Sularso Nh
Rahmat Sutandya Yudhanto
Raihul Fadjri
Rainer Maria Rilke
Raja Ali Haji
Rakai Lukman
Rakhmat Giryadi
Raudal Tanjung Banua
Reiny Dwinanda
Remy Sylado
Resensi
Revolusi
Riadi Ngasiran
Ribut Wijoto
Ridha al Qadri
Ridwan Munawwar
Rikobidik
Riri
Riris K. Toha-Sarumpaet
Risang Anom Pujayanto
Rizky Andriati Pohan
Robert Frost
Robin Al Kautsar
Robin Dos Santos Soares
Rodli TL
Rofiqi Hasan
Rohman Budijanto
Romi Febriyanto Saputro
Rosihan Anwar
RR Miranda
Rudy Policarpus
Rukardi
S Yoga
S. Jai
S.I. Poeradisastra
S.W. Teofani
Sabam Siagian
Sabrank Suparno
Saiful Amin Ghofur
Sainul Hermawan
Sajak
Sakinah Annisa Mariz
Salamet Wahedi
Salman Rusydie Anwar
Samsudin Adlawi
Sapardi Djoko Damono
Sartika Dian Nuraini
Sastra
Sastra Gerilyawan
Sastri Sunarti
Satmoko Budi Santoso
Saut Situmorang
Sejarah
Sekolah Literasi Gratis (SLG)
SelaSastra
SelaSastra ke #24
Selasih
Seno Gumira Ajidarma
Seno Joko Suyono
Sergi Sutanto
Shadiqin Sudirman
Shiny.ane el’poesya
Sidik Nugroho
Sigit Susanto
Sihar Ramses Simatupang
Simo Sungelebak Karanggeneng Lamongan
Siti Sa’adah
Sitok Srengenge
Siwi Dwi Saputro
Sjifa Amori
Sofyan RH. Zaid
Soni Farid Maulana
Sony Prasetyotomo
Sosiawan Leak
Sri Wintala Achmad
Sri Wulan Rujiati Mulyadi
Subhan SD
Suci Ayu Latifah
Sulaiman Djaya
Sulistiyo Suparno
Sunaryo Broto
Sunaryono Basuki Ks
Sungatno
Sunlie Thomas Alexander
Sunudyantoro
Suriali Andi Kustomo
Suryadi
Suryansyah
Suryanto Sastroatmodjo
Susi Ivvaty
Susianna
Susilowati
Sutardji Calzoum Bachri
Sutejo
Suwardi Endraswara
Syaifuddin Gani
Syaiful Bahri
Syam Sdp
Syarif Hidayatullah
Tajuddin Noor Ganie
Tammalele
Tan Malaka
Taufik Ikram Jamil
Taufiq Ismail
Taufiq Wr. Hidayat
Teguh Trianton
Tengsoe Tjahjono
Th Pudjo Widijanto
Thayeb Loh Angen
Theresia Purbandini
Tia Setiadi
Tito Sianipar
Tiya Hapitiawati
Tjahjono Widarmanto
Tjahjono Widijanto
Toko Buku Murah PUstaka puJAngga
Tosa Poetra
Tri Joko Susilo
Triyanto Triwikromo
Tu-ngang Iskandar
Udo Z. Karzi
Uly Giznawati
Umar Fauzi
Umar Kayam
Undri
Uniawati
Universitas Indonesia
UU Hamidy
Vyan Tashwirul Afkar
W Haryanto
W.S. Rendra
Wahyudin
Wannofri Samry
Warung Boenga Ketjil
Waskiti G Sasongko
Wawan Eko Yulianto
Wawancara
Web Warouw
Wijang Wharek
Wiko Antoni
Wina Bojonegoro
Wira Apri Pratiwi
Wiratmo Soekito
Wishnubroto Widarso
Wiwik Hastuti
Wiwik Hidayati
Wong Wing King
WS Rendra
Xu Xi (Sussy Komala)
Y. Thendra BP
Y. Wibowo
Yani Arifin Sholikin
Yesi Devisa
Yohanes Sehandi
Yona Primadesi
Yosi M. Giri
Yusi Avianto Pareanom
Yusri Fajar
Yusrizal KW
Yuval Noah Harari
Yuyu AN Krisna
Zaki Zubaidi
Zalfeni Wimra
Zawawi Se
Zehan Zareez
Zen Hae
Zhaenal Fanani
Zuarman Ahmad
Zulfikar Akbar
Zulhasril Nasir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar