Minggu, 28 Agustus 2011

Bulan Sastra Indonesia di Jombang

Siti Sa’adah
Radar Mojokerto, 24 Juli 2011

Meskipun belum ada kesepakatan secara menyeluruh mengenai peringatan Bulan Sastra Indonesia, Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (HMP Bahtra Indonesia) STKIP PGRI Jombang telah mengagendakan peringatan tersebut pada bulan April. Bulan sastra disebut oleh Sapardi Djoko Damono sebagai hari sastra jatuh tepat pada 28 April yang sekaligus untuk mengenang Chairil Anwar. Bulan Sastra Indonesia yang telah berlangsung pada 15-16 April 2011 di kampus STKIP PGRI Jombang merupakan agenda baru HMP Bahtra Indonesia yang merupakan pengembangan agenda Bulan Chairil yang telah dilaksanakan sebanyak tiga kali setiap tahun sejak kepemimpinan Ikhsanul Fikri (2008) yang sekarang menjadi ketua Sanggar Teater Gendhing dan Rahmad Sularso Nh. (2009 dan 2010). Pergantian nama dari Bulan Chairil ke Bulan Sastra ini bertujuan agar kegiatan tidak terpaku pada sosok Chairil saja, melainkan terbuka untuk mengangkat sastrawan lain seperti Pramoedya

Ananta Toer yang wafat pada bulan ini.

Adapun rangkaian acaranya yaitu Kompetisi Karikatur dengan tema Kartini dalam imaji, Kompetisi Musikalisasi Puisi dengan tema Lebih Dekat dengan Cak Nun, Nonton dan Diskusi Film Dokumenter Sastra Pramoedya Ananta Toer, Bedah buku kumpulan puisi Lelah Membaca Indonesia karya Saiful Hadjar dengan acara pendukung Karnaval Puisi untuk Chairil, musik band oleh UKM Musik STIKP PGRI Jombang, dan musikalisasi puisi oleh Sanggar Bintang.

Kompetisi Karikatur Kartini dalam Imaji tingkat SMA digelar dalam rangka menyambut hari Kartini yang biasa diperingati pada tanggal 21 April, kompetisi ini gelar di hari pertama, 15 April 2011 pukul 08.30 pagi, diikuti oleh 20 peserta. Juara pertama oleh Esti Vita Ningtyas (JUara I, MA Wahab Hasbullah Tambak Beras), Ikok Muslimat (Juara II, SMAN Ploso), Fendik Bahauddin (Juara III, MA Al-Anwar Paculgowang) dengan juri Eko Utomo dan Budi Bahagia dari KOPI Jombang. Kegiatan ini diniatkan untuk mengapresiasi dan menyerap semangat Kartini melalui media gambar berupa karikatur, dan peserta dibebaskan menggambarkan sosok Kartini dengan imajinasi seluas-luasnya. Esti Vita Ningtyas yang aktif di Komunitas Pena (KOMA) ini menggambar kartini “bertangan seribu” berumbul Kartini Masa kini dengan fungsi berbeda untuk setiap tangannya, ada yang menuntun anak, memegang HP, menggunakan Laptop, menyetrika, memasak dan berolahraga. Hal ini tentunya untuk menggambarka bahwa perempuan bisa melakukan banyak hal dengan tidak meniadakan kodrat dan kewajibannya sebagai perempuan atau ibu. Lain lagi dengan Ikok Muslimat yang menggambarkan ironi emansipasi wanita dengan kartini (baca: perempuan, ibu) berpeluh mengayuh becak sedangkan sang suami menyuapi anaknya di rumah, ini merupakan emansipasi yang dimaknai begitu sempit dan menjadi lucu. Fendik Bahauddin menggambarkan sosok Kartini yang sedang mengajar wanita-wanita Indonesia. Dan masih banyak lagi ide peserta yang dituangkan dalam ajang ini.

Agenda kedua di hari pertama yaitu Nonton Bareng dan Diskusi Film Dokumenter Sastra Pramoedya Ananta Toer, yang merupakan salah satu film dari 40 film Dokumenter Sastrawan Indonesia yang diproduksi oleh Yayasan Lontar. Film ini didapatkan penyelenggara dari koleksi Dewan Kesenian Jawa Timur melalui Abdul Malik dan sampai di tangan penyelenggara melalui Jabbar Abdullah. Dalam diskusi menghadirkan Muh. Syafrudin Hadi seorang guru sastra dan Aditya Ardi Nugroho yang dikenal dengan sebutan Genjus dari LISWAS Ngoro. Syafrudin Hadi dengan ulasannya yang berjudul Pramoedya dan Historiografi Sejarah Indonesia menjelaskan, “Melalui beberapa novel sejarahnya, Pram mencoba mendekontruksikan sejarah Indonesia, selama ini sejarah Indonesia sangatlah subyektif dan istanasentris, hal ini terlihat dalam penerbitan buku-buku sejarah sejak zaman Soharto terutama buku wajib mahasiswa sejarah, yaitu karangan Marwati Junaid Pusponegoro maupun Nugroho Notosusanto yang terangkum dalam Sejarah Nasional Indonesia jilid 1 sampai 6, Historiografi Sejarah Nasional ini terkesan kaku dan penuh dengan subyektifitas penguasa kala itu. Melalui Tetralogi Arok Dedes dan Tetralogi Buru dan Keluarga Gerilya serta Perburuan Pram membuat mata masyarakat bahwa Sejarah Nasional Indonesia tidak hanya bersifat istanasentris berbau subyektif.”

Sedangkan Aditya Ardi Nugroho bertutur tentang Pramoedya Ananta Toer dan “Sastra Revolusioner,” serta madzhab realisme sosialis yang dianut Pram, diantara pandangannya sastra harus merupakan representasi kondisi objektif masyarakat yang tertindas oleh system kapitalis yang menindas, Genjus juga menerangkan, “Pada dasarnya aliran ini berpijak dari suatu sikap penolakan terhadap sastra (dan seni pada umumnya) borjuis. Sastra borjuis banyak dicirikan oleh kecenderungan mendewakan hal-hal yang bersifat teknis dan formal, yang dituduh para penganut realism sosialis sebagai pencideraan terhadap publik sastra, karena berusaha menjauhkan sastrawan dan peminat sastra dari realitas sesungguhnya.”

Di dalam film berdurasi hampir setengah jaim ini Pram menceritakan sosok ibunya yang menjadi panutan dan menjadi teladannya, tentang pendidikannya selama di sekolah dasar yang harus dia tempuh lebih lama dari sewajarnya, mengenai kekaryaannya sampai sisi lain hidupnya seperti berhubungan seks dengan noni Belanda saat dia pergi ke Belanda yang kemudian menambah kepercayaan dirinya dan merasa sederajat dengan manusia manapun.

Agenda Bulan Sastra Indonesia 2011 pada hari kedua yaitu Kompetisi Musikalisasi puisi Lebih dekat dengan Cak Nun, dimana peserta harus menampilkan dua puisi, satu puisi karya Cak Nun dan satu lagi puisi karya siswa. Penyelenggara mengangkat puisi Cak Nun sebagai naskah wajib agar siswa di Jombang bisa mengapresiasi, meneladani serta menyerap semangat kekaryaan beliau, sehingga mereka bisa merasakan spirit serta kedekatan dengan putra kelahiran Jombang yang telah berkiprah di tingkat nasional dan internasional. Ada tujuh naskah puisi yang ditentukan yaitu Abacadabra Kita Ngumpet… , Syair Bonsai, Kudekap kusayang-sayang, Dari Bukit Kotamu, Sajak Merah Putih, Puisi Jalanan, Sajak Terompet. Hasil penilaian dua juri yaitu Zaidan Afwaja (S’KETIKA) dan Alfi R. Siregar (Ketua KELBINTERBANG) menetapkan SMAM Muhammadiyah 1 Jombang sebagai juara pertama yang diwakili oleh Aditya Mahendra Putra, M. Ainun Najib, Sukma Tri Wobowo, Amelia dan Fajar Zakaria dengan musikalisasi Puisi Jalanan dan Tinggalkanku Sendiri. MAN Jombang dari grup B sebagai juara II yang diwakili oleh Achmad Anshori, M. Rizal Hidayatullah, Erkha Nata, Ahmad Fauzan dengan musikalisasi puisi Sajak Merah Putih dan Pagi, serta MAN Jombang dari grup A sebagai juara III yang diwakili oleh Iwan Susanto, M. Shobir Farid Niamilah, M. Irfansyah danYusuf Jailani dengan musikalisasi puisi Sajak Merah Putih dan Mata Batin dan Negeri Indonesia.

Puncak agenda Bulan Sastra Indonesia 2011 yaitu bedah buku kumpulan puisi Lelah Membaca Indonesia karya Saiful Hadjar, penyair dan perupa senior dari Kelompok Seni Rupa Bermain (KSRB) Surabaya. Dengan gayanya yang menarik Saiful Hadjar membuka bedah buku dengan membaca puisi Padi, //semakin merunduk / semakin berisi / dikupas / dimasak / dimakan / enak / sedang kita semakin berisi / tak seenak padi//. Diskusi yang diikuti 250 peserta ini bergulir dengan pengulas Deny Tri Aryanti (Penulis, Ketua Komite Teater DKJT), dan Siti Maisaroh (dosen sastra STKIP PGRI Jombang) dan dimoderatori oleh Purwanto dari Kelompok

Alief Mojoagung. Deny menuturkan dalam ulasannya, “Parodi tertulis dalam antologi ini ingin mereprentasikan kondisi ”keduluan” hingga ”kekinian” yang selalu berputar-putar pada diksi datar yang dirangkai sehingga menjadi rangkaian sajak yang bersimbol.”. Sedangkan Siti Maisaroh mendedah kumpulan puisi Lelah Membaca Indonesia ini memiliki nilai kearifan dan kebijaksanaan hidup, humor, daya kontemplatif serta satire yang kritis. Kekompleksan problematika kehidupan yang terekam dalam karya tersebut mencakup persoalan-persoalan kemanusiaan, sosial, politik, hukum, moral, bahkan filosofis. Diskusi ini dihadiri oleh ratusan mahasiswa setempat dan para pemerhati dan penikmat sastra di Jombang, dengan suguhan musikalisasi puisi Peluru karya Saiful Hadjar dan Kabut karya Emha Ainun Nadjib oleh Sanggar Bintang.

Semoga dengan adanya Bulan Sastra Indonesia 2011 ini bisa menggiatkan kekaryaan dan apresiasi seni di Jombang serta membangun jejaring budaya yang sangat penting bagi perkembangan seni dan budaya di Jombang dan sekitarnya.

Tidak ada komentar:

A Musthafa A Rodhi Murtadho A Wahyu Kristianto A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A. Zakky Zulhazmi A.J. Susmana A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W. M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Wachid BS Abdullah al-Mustofa Abdullah Khusairi Abdurrahman Wahid Abidah El Khalieqy Abimanyu Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Achmad Maulani Adek Alwi Adhi Pandoyo Adrian Ramdani Ady Amar Afrizal Malna Agnes Rita Sulistyawati Aguk Irawan Mn Agus R. Sarjono Agus Riadi Agus Subiyakto Agus Sulton Aguslia Hidayah Ahda Imran Ahm Soleh Ahmad Farid Tuasikal Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Luthfi Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Nurhasim Ahmad Sahidah Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadie Thaha Ahmadun Yosi Herfanda Ainur Rasyid AJ Susmana Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Alan Woods Alex R. Nainggolan Alexander Aur Alexander G.B. Alfian Dippahatang Ali Audah Ali Rif’an Aliela Alimuddin Alit S. Rini Alunk Estohank Ami Herman Amich Alhumami Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Aminudin TH Siregar Ammilya Rostika Sari An. Ismanto Anaz Andaru Ratnasari Andhi Setyo Wibowo Andhika Prayoga Andong Buku #3 Andrenaline Katarsis Andri Cahyadi Angela Anies Baswedan Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anton Sudibyo Anton Wahyudi Anwar Holid Anwar Siswadi Aprinus Salam Arie MP Tamba Arif Hidayat Arif Zulkifli Arti Bumi Intaran Asarpin Asep Sambodja Asvi Warman Adam Awalludin GD Mualif Ayu Utami Azyumardi Azra Babe Derwan Bagja Hidayat Balada Bandung Mawardi Bayu Agustari Adha Beni Setia Benni Setiawan Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Bernadette Lilia Nova Bernando J. Sujibto Berthold Damshäuser Bhakti Hariani Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Bonari Nabonenar Brunel University London Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budi Winarto Buku Kritik Sastra Buldanul Khuri Bustan Basir Maras Camelia Mafaza Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cecep Syamsul Hari Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Choirul Rikzqa D. Dudu A.R D. Dudu AR D. Zawawi Imron Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damanhuri Damar Juniarto Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Dantje S Moeis Darju Prasetya Darma Putra Darman Moenir Darmanto Jatman Dedy Tri Riyadi Delvi Yandra Denny JA Denny Mizhar Dewi Anggraeni Dian Basuki Dian Hartati Dian Sukarno Dian Yanuardy Diana AV Sasa Dinar Rahayu Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dody Kristianto Donny Anggoro Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwicipta Edeng Syamsul Ma’arif Edi Warsidi Edy Firmansyah EH Kartanegara Eka Alam Sari Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Ellyn Novellin Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Emil Amir Engkos Kosnadi Esai Esha Tegar Putra Evan Ys F. Budi Hardiman Fadly Rahman Fahmi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fani Ayudea Fariz al-Nizar Faruk HT Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fatkhul Anas Fatkhul Aziz Felix K. Nesi Film Fitri Yani Franditya Utomo Fuska Sani Evani Gabriel Garcia Marquez Gandra Gupta Garna Raditya Gde Artawan Geger Riyanto Gendhotwukir George Soedarsono Esthu Gerakan Surah Buku (GSB) Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gunawan Tri Atmojo H. Supriono Muslich H.B. Jassin Hadi Napster Halim H.D. Hamberan Syahbana Hamidah Abdurrachman Han Gagas Hardi Hamzah Haris del Hakim Haris Priyatna Hasan Aspahani Hasan Gauk Hasan Junus Hasnan Bachtiar Helvy Tiana Rosa Helwatin Najwa Hendra Junaedi Hendra Makmur Hendriyo Widi Ismanto Hepi Andi Bastoni Heri Latief Heri Listianto Herry Firyansyah Heru Untung Leksono Hikmat Darmawan Hilal Ahmad Hilyatul Auliya Holy Adib Hudan Hidayat Hudan Nur Husnun N Djuraid I Nyoman Suaka Ibnu Rizal Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi IGK Tribana Ignas Kleden Ignatius Haryanto Iksan Basoeky Ilenk Rembulan Ilham khoiri Imam Jazuli Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Iman Budi Santosa Imelda Imron Arlado Imron Tohari Indiar Manggara Indira Margareta Indra Darmawan Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Ingki Rinaldi Insaf Albert Tarigan Intan Hs Isbedy Stiawan ZS Ismail Amin Ismi Wahid Ivan Haris Iwan Gunadi Jacob Sumardjo Jafar Fakhrurozi Jajang R Kawentar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jean-Marie Gustave Le Clezio JJ. Kusni Joko Pinurbo Joko Sandur Joko Widodo Joni Ariadinata Jual Buku Paket Hemat Julika Hasanah Julizar Kasiri Jumari HS Junaidi Jusuf AN Kadir Ruslan Kartika Candra Kasnadi Katrin Bandel Kenedi Nurhan Ketut Yuliarsa KH. Ma'ruf Amin Khaerudin Khalil Zuhdy Lawna Kholilul Rohman Ahmad Komunitas Deo Gratias Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Korrie Layun Rampan Krisandi Dewi Kritik Sastra Kucing Oren Kuswinarto Langgeng Widodo Lathifa Akmaliyah Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lenah Susianty Leon Agusta Lina Kelana Linda Sarmili Liston P. Siregar Liza Wahyuninto M Shoim Anwar M. Arman A.Z. M. Fadjroel Rachman M. Faizi M. Harya Ramdhoni M. Kasim M. Latief M. Wildan Habibi M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahdi Idris Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria hartiningsih Maria Serenada Sinurat Mario F. Lawi Maroeli Simbolon S. Sn Marsus Banjarbarat Marwanto Mas Ruscitadewi Masdharmadji Mashuri Masriadi Mawar Kusuma Wulan Max Arifin Melani Budianta Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Mezra E. Pellondou Micky Hidayat Mihar Harahap Misbahus Surur Moh Samsul Arifin Moh. Syafari Firdaus Mohamad Asrori Mulky Mohammad Afifuddin Mohammad Fadlul Rahman Muh Kholid A.S. Muh. Muhlisin Muhajir Arifin Muhamad Sulhanudin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Azka Fahriza Muhammad Rain Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Muhidin M. Dahlan Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Nafi’ah Al-Ma’rab Naskah Teater Nezar Patria Nina Setyawati Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Noor H. Dee Noval Maliki Nunuy Nurhayati Nur Haryanto Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurhadi BW Nurudin Octavio Paz Oliviaks Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pablo Neruda Pamusuk Eneste Panda MT Siallagan Pandu Jakasurya PDS H.B. Jassin Philipus Parera Pradewi Tri Chatami Pramoedya Ananta Toer Pramono Pranita Dewi Pringadi AS Prosa Puisi Puisi Menolak Korupsi PuJa Puji Santosa Puput Amiranti N Purnawan Andra PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Fajar Arcana Putu Wijaya Qaris Tajudin R Sutandya Yudha Khaidar R. Sugiarti R. Timur Budi Raja R.N. Bayu Aji Rachmad Djoko Pradopo Radhar Panca Dahana Rahmadi Usman Rahmat Sudirman Rahmat Sularso Nh Rahmat Sutandya Yudhanto Raihul Fadjri Rainer Maria Rilke Raja Ali Haji Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Revolusi Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Ridha al Qadri Ridwan Munawwar Rikobidik Riri Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Rizky Andriati Pohan Robert Frost Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Budijanto Romi Febriyanto Saputro Rosihan Anwar RR Miranda Rudy Policarpus Rukardi S Yoga S. Jai S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabam Siagian Sabrank Suparno Saiful Amin Ghofur Sainul Hermawan Sajak Sakinah Annisa Mariz Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Nuraini Sastra Sastra Gerilyawan Sastri Sunarti Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSastra SelaSastra ke #24 Selasih Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Simo Sungelebak Karanggeneng Lamongan Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad Sri Wulan Rujiati Mulyadi Subhan SD Suci Ayu Latifah Sulaiman Djaya Sulistiyo Suparno Sunaryo Broto Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunudyantoro Suriali Andi Kustomo Suryadi Suryansyah Suryanto Sastroatmodjo Susi Ivvaty Susianna Susilowati Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suwardi Endraswara Syaifuddin Gani Syaiful Bahri Syam Sdp Syarif Hidayatullah Tajuddin Noor Ganie Tammalele Tan Malaka Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Trianton Tengsoe Tjahjono Th Pudjo Widijanto Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tito Sianipar Tiya Hapitiawati Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Tosa Poetra Tri Joko Susilo Triyanto Triwikromo Tu-ngang Iskandar Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Umar Kayam Undri Uniawati Universitas Indonesia UU Hamidy Vyan Tashwirul Afkar W Haryanto W.S. Rendra Wahyudin Wannofri Samry Warung Boenga Ketjil Waskiti G Sasongko Wawan Eko Yulianto Wawancara Web Warouw Wijang Wharek Wiko Antoni Wina Bojonegoro Wira Apri Pratiwi Wiratmo Soekito Wishnubroto Widarso Wiwik Hastuti Wiwik Hidayati Wong Wing King WS Rendra Xu Xi (Sussy Komala) Y. Thendra BP Y. Wibowo Yani Arifin Sholikin Yesi Devisa Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yosi M. Giri Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusrizal KW Yuval Noah Harari Yuyu AN Krisna Zaki Zubaidi Zalfeni Wimra Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae Zhaenal Fanani Zuarman Ahmad Zulfikar Akbar Zulhasril Nasir