Rabu, 20 April 2011

Dibalik Kesederhanaan Surti

Benny Benke
http://suaramerdeka.com/

Setelah bermain sebagai Hamengkubuwono VII dalam film Sang Pencerah arahan Hanung Bramantyo, Sitok Srengenge kembali ke dunia asalnya dengan menyutradari lakon teater berjudul Surti dan Tiga Sawunggaling. “Surti…,” sebagaimana dikatakan Sitok di sesela latihannya di Jakarta kemarin, berangkat dari naskah yang ditulis prosais dan budayawan Goenawan Mohammad (GM) dari naskah berjudul sama yang ditulisnya pada 2008.

Naskah Surti dan Tiga Sawunggaling bernarasi tentang tokoh Surti, seorang janda pejuang, yang mendiang suaminya gugur sebagai komandan gerilya ketika bertempur melawan tentara pendudukan Belanda. Semasa agresi militer Belanda I pada tahun 1947 dengan latar pesisir kota Batang, ketika Belanda berhasil melakukan pendudukan di Karasidenan Pekalongan.

Untuk mengisi kekosongan hari dan hatinya sepeninggal gugurnya suami tercinta, Surti memadatkan hari dengan kegiatan membatik. Dan motif batik Surti tidak lain dan tidak bukan bermotif burung Sawunggaling. Burung Sawunggaling itu, sebagaimana ditulis GM, berasal dari benua yang terbelah, yang dari sana mengalir lahar panas, yang akhirnya akan mendingin dengan sendirinya. Dari lahar yang akhirnya mendingin itulah, menjelma burung Sawunggaling yang akhirnya malihrupa menjadi sebuah cermin.

“Inti cerita Surti dan Tiga Sawunggaling, tak ubahnya sebuah cermin. Apabila kita memandangnya, maka wajah dan perkataan kita akan dipantulkan kembali olehnya,” kata Sitok. Melalui burung Sawunggaling itulah, Surti mengenang suaminya yang gugur sebagai komandan gerilya. Dengan berbagai kenangan lain yang menyertainya, seperti munculnya perlawanan politik, hubungan antargerilyawan serta kisah kecemburuan.

Cerita Surti dan Tiga Sawunggaling berangkat dari sejarah resmi atau kejadian aktual, teristimewa semasa pendudukan Belanda semasa agresi militer I di wilayah Karesidenan Pekalongan, pada tahun 1947 di pesisir kota Batang.

Surealis

Yang menarik dari lakon ini, bagi Sitok sebagai sutradara, karena Surti secara cerita sangat sederhana. “Tapi dibalik kesederhanaan tokoh Surti banyak hal yang tidak biasa,” katanya. Seperti plot yang tidak linear, alias maju mundur. Serta tokoh yang kongkrit atau nyata hanya tokoh Surti. Tokoh lainnya imajiner, termasuk kelindan peristiwa-peristiwa yang membangun cerita di dalamnya.

Sehingga naskah surealis itu, dianggap menantang Sitok yang lama bergelut di dunia teater dari masa ‘ngangsu ilmu’ bersama mendiang dramawan WS. Rendra dan Bengkel Teaternya. Yang paling menantang dalam naskah ini, imbuh Sitok, menejermahkan hal-hal yang subtansial dari peristiwa-peristiwa yang imajinatif. “Tapi sebisa mungkin diakomodatifkan dalam sebuah adegan”.

Sedangkan permasalahan utamanya adalah sebisa mungkin menghasilkan elemen-elemen panggung atau artistisk agar tetap dapat mewakilkan wilayah imajinatif, sebagaimana versi asli naskahnya. Untuk mewujudkan proyek terbarunya itu, aktris, dan pemain teater Inne Febrianti dipercaya melakonkan tokoh Surti.

Dari proses latihan yang digulirkan sejak dua bulan lalu, mulai proses reading naskah, hingga pendalaman karakter yang dipusatkan di rumah Inne di Jl, Sadar Raya no 77, Jagarkasa, Jaksel, Sitok sudah mendapatkan gambaran lakonnya akan berbentuk seperti apa.

Oleh karena itu, karena dia menilai naskah GM itu bagus sebagai teks, namun tidak pada plot, maka pensiasatannya harus diciptakan dinamika panggung seefisien mungkin. Untuk, lakon ini didukung orang-orang terdepan dalam bidangnya, diluar nama Inne Febrianti. Seperti nama Hartati (koreografer tari), Clink Sugiarto (tata cahaya), Jevar Lumban Gaol, dan Mogan Pasaribu (musis director), Avinati Arman (set, dan protperti), Seno Joko Suyono (dramaturgi), dan Sitok sendiri sebagai sutradara dan artisitik.

Kain Pile

Sitok melanjutkan, bidang tata cahaya akan menjadi sangat penting, karena seluruh panggng, termasuk langit-langit, kostum dan benda yang ada di dalam panggung semua berwarna putih, “Kemudian akan diwarnai dengan efek pencahayaan, sebagai betuk penggambaran ketakterbatasn ruang.

Konsep ini, klaim Sitok, adalah konsep artistik yang belum pernah ada di Indonesia. Plus keberadaan kaca dibelakang panggung dengan ukuran 6X12 meter. Sedangkan sisi panggung kanan kiri, atas bawah diblok kain putih. Dan untuk menggambarkan keadaan relaisme dibentangkan kain Pile, atau klambu transparan di depan panggung.

Sebagai sebuah lakon teater berbentuk monolog, Surti dan Tiga Sawunggaling menurut rencana akan dipentaskan di pada 12-13 November di Teater Salihara. Setelah itu dikelilingkan di empat kota: Lampung, Jogja, Semarang, dan Bandung. Dan tidak menutup kemungkinan tahun depan akan dibawa ke Adelaide, Australia dan Amsterdam, Belanda.

Menurut GM, sejatinya Surti dia buat untuk diberikan kepada kelompok teater Garasi Jogjakarta. Tapi karena tidak menyanggupi, karena dinilai terlalu surealisme, maka diambil alih oleh Sitok. GM mengaku cukup senang dengan konsep artistis yang digagas Sitok, yang menurut dia sama sekali baru. Apalagi para pendukung Surti yang terdiri dari 10 hingga 12 orang itu, tidak mendapatkan bayaran atas jerih kreativitasnya. Termasuk Inne Febrianti.

Surti yang berdurasi maksimum 90 menit juga sebagai penanda kembalinya Sitok ke dunia teater. Tercatat, sebelumnya pada tahun 87 dia menyutradarai lakon Perampok karya WS. Rendra yang dipertunjukkan di Teater Besar IKIP Rawamangun. Setahun kemudian, lakon yang sama dipertontonkan di Gedung Balai Masyarakat Depok. Setelah itu, dia membesut lakon Pengakuan Pariyem, karya Linus Suryadi dalam rangka peringatan 100 hari kematian Linus di teater Utan Kayu. Terakhir lakon Soliloque Karna, yang diadaptasi dari Catatan Pinggir (Caping) GM dimainkan dan disutradarainya sendiri di Pakubuwono Residen pada 2005.

Tidak ada komentar:

A Musthafa A Rodhi Murtadho A Wahyu Kristianto A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A. Zakky Zulhazmi A.J. Susmana A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W. M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Wachid BS Abdullah al-Mustofa Abdullah Khusairi Abdurrahman Wahid Abidah El Khalieqy Abimanyu Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Achmad Maulani Adek Alwi Adhi Pandoyo Adrian Ramdani Ady Amar Afrizal Malna Agnes Rita Sulistyawati Aguk Irawan Mn Agus R. Sarjono Agus Riadi Agus Subiyakto Agus Sulton Aguslia Hidayah Ahda Imran Ahm Soleh Ahmad Farid Tuasikal Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Luthfi Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Nurhasim Ahmad Sahidah Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadie Thaha Ahmadun Yosi Herfanda Ainur Rasyid AJ Susmana Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Alan Woods Alex R. Nainggolan Alexander Aur Alexander G.B. Alfian Dippahatang Ali Audah Ali Rif’an Aliela Alimuddin Alit S. Rini Alunk Estohank Ami Herman Amich Alhumami Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Aminudin TH Siregar Ammilya Rostika Sari An. Ismanto Anaz Andaru Ratnasari Andhi Setyo Wibowo Andhika Prayoga Andong Buku #3 Andrenaline Katarsis Andri Cahyadi Angela Anies Baswedan Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anton Sudibyo Anton Wahyudi Anwar Holid Anwar Siswadi Aprinus Salam Arie MP Tamba Arif Hidayat Arif Zulkifli Arti Bumi Intaran Asarpin Asep Sambodja Asvi Warman Adam Awalludin GD Mualif Ayu Utami Azyumardi Azra Babe Derwan Bagja Hidayat Balada Bandung Mawardi Bayu Agustari Adha Beni Setia Benni Setiawan Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Bernadette Lilia Nova Bernando J. Sujibto Berthold Damshäuser Bhakti Hariani Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Bonari Nabonenar Brunel University London Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budi Winarto Buku Kritik Sastra Buldanul Khuri Bustan Basir Maras Camelia Mafaza Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cecep Syamsul Hari Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Choirul Rikzqa D. Dudu A.R D. Dudu AR D. Zawawi Imron Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damanhuri Damar Juniarto Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Dantje S Moeis Darju Prasetya Darma Putra Darman Moenir Darmanto Jatman Dedy Tri Riyadi Delvi Yandra Denny JA Denny Mizhar Dewi Anggraeni Dian Basuki Dian Hartati Dian Sukarno Dian Yanuardy Diana AV Sasa Dinar Rahayu Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dody Kristianto Donny Anggoro Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwicipta Edeng Syamsul Ma’arif Edi Warsidi Edy Firmansyah EH Kartanegara Eka Alam Sari Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Ellyn Novellin Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Emil Amir Engkos Kosnadi Esai Esha Tegar Putra Evan Ys F. Budi Hardiman Fadly Rahman Fahmi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fani Ayudea Fariz al-Nizar Faruk HT Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fatkhul Anas Fatkhul Aziz Felix K. Nesi Film Fitri Yani Franditya Utomo Fuska Sani Evani Gabriel Garcia Marquez Gandra Gupta Garna Raditya Gde Artawan Geger Riyanto Gendhotwukir George Soedarsono Esthu Gerakan Surah Buku (GSB) Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gunawan Tri Atmojo H. Supriono Muslich H.B. Jassin Hadi Napster Halim H.D. Hamberan Syahbana Hamidah Abdurrachman Han Gagas Hardi Hamzah Haris del Hakim Haris Priyatna Hasan Aspahani Hasan Gauk Hasan Junus Hasnan Bachtiar Helvy Tiana Rosa Helwatin Najwa Hendra Junaedi Hendra Makmur Hendriyo Widi Ismanto Hepi Andi Bastoni Heri Latief Heri Listianto Herry Firyansyah Heru Untung Leksono Hikmat Darmawan Hilal Ahmad Hilyatul Auliya Holy Adib Hudan Hidayat Hudan Nur Husnun N Djuraid I Nyoman Suaka Ibnu Rizal Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi IGK Tribana Ignas Kleden Ignatius Haryanto Iksan Basoeky Ilenk Rembulan Ilham khoiri Imam Jazuli Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Iman Budi Santosa Imelda Imron Arlado Imron Tohari Indiar Manggara Indira Margareta Indra Darmawan Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Ingki Rinaldi Insaf Albert Tarigan Intan Hs Isbedy Stiawan ZS Ismail Amin Ismi Wahid Ivan Haris Iwan Gunadi Jacob Sumardjo Jafar Fakhrurozi Jajang R Kawentar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jean-Marie Gustave Le Clezio JJ. Kusni Joko Pinurbo Joko Sandur Joko Widodo Joni Ariadinata Jual Buku Paket Hemat Julika Hasanah Julizar Kasiri Jumari HS Junaidi Jusuf AN Kadir Ruslan Kartika Candra Kasnadi Katrin Bandel Kenedi Nurhan Ketut Yuliarsa KH. Ma'ruf Amin Khaerudin Khalil Zuhdy Lawna Kholilul Rohman Ahmad Komunitas Deo Gratias Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Korrie Layun Rampan Krisandi Dewi Kritik Sastra Kucing Oren Kuswinarto Langgeng Widodo Lathifa Akmaliyah Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lenah Susianty Leon Agusta Lina Kelana Linda Sarmili Liston P. Siregar Liza Wahyuninto M Shoim Anwar M. Arman A.Z. M. Fadjroel Rachman M. Faizi M. Harya Ramdhoni M. Kasim M. Latief M. Wildan Habibi M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahdi Idris Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria hartiningsih Maria Serenada Sinurat Mario F. Lawi Maroeli Simbolon S. Sn Marsus Banjarbarat Marwanto Mas Ruscitadewi Masdharmadji Mashuri Masriadi Mawar Kusuma Wulan Max Arifin Melani Budianta Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Mezra E. Pellondou Micky Hidayat Mihar Harahap Misbahus Surur Moh Samsul Arifin Moh. Syafari Firdaus Mohamad Asrori Mulky Mohammad Afifuddin Mohammad Fadlul Rahman Muh Kholid A.S. Muh. Muhlisin Muhajir Arifin Muhamad Sulhanudin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Azka Fahriza Muhammad Rain Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Muhidin M. Dahlan Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Nafi’ah Al-Ma’rab Naskah Teater Nezar Patria Nina Setyawati Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Noor H. Dee Noval Maliki Nunuy Nurhayati Nur Haryanto Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurhadi BW Nurudin Octavio Paz Oliviaks Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pablo Neruda Pamusuk Eneste Panda MT Siallagan Pandu Jakasurya PDS H.B. Jassin Philipus Parera Pradewi Tri Chatami Pramoedya Ananta Toer Pramono Pranita Dewi Pringadi AS Prosa Puisi Puisi Menolak Korupsi PuJa Puji Santosa Puput Amiranti N Purnawan Andra PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Fajar Arcana Putu Wijaya Qaris Tajudin R Sutandya Yudha Khaidar R. Sugiarti R. Timur Budi Raja R.N. Bayu Aji Rachmad Djoko Pradopo Radhar Panca Dahana Rahmadi Usman Rahmat Sudirman Rahmat Sularso Nh Rahmat Sutandya Yudhanto Raihul Fadjri Rainer Maria Rilke Raja Ali Haji Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Revolusi Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Ridha al Qadri Ridwan Munawwar Rikobidik Riri Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Rizky Andriati Pohan Robert Frost Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Budijanto Romi Febriyanto Saputro Rosihan Anwar RR Miranda Rudy Policarpus Rukardi S Yoga S. Jai S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabam Siagian Sabrank Suparno Saiful Amin Ghofur Sainul Hermawan Sajak Sakinah Annisa Mariz Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Nuraini Sastra Sastra Gerilyawan Sastri Sunarti Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSastra SelaSastra ke #24 Selasih Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Simo Sungelebak Karanggeneng Lamongan Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad Sri Wulan Rujiati Mulyadi Subhan SD Suci Ayu Latifah Sulaiman Djaya Sulistiyo Suparno Sunaryo Broto Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunudyantoro Suriali Andi Kustomo Suryadi Suryansyah Suryanto Sastroatmodjo Susi Ivvaty Susianna Susilowati Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suwardi Endraswara Syaifuddin Gani Syaiful Bahri Syam Sdp Syarif Hidayatullah Tajuddin Noor Ganie Tammalele Tan Malaka Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Trianton Tengsoe Tjahjono Th Pudjo Widijanto Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tito Sianipar Tiya Hapitiawati Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Tosa Poetra Tri Joko Susilo Triyanto Triwikromo Tu-ngang Iskandar Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Umar Kayam Undri Uniawati Universitas Indonesia UU Hamidy Vyan Tashwirul Afkar W Haryanto W.S. Rendra Wahyudin Wannofri Samry Warung Boenga Ketjil Waskiti G Sasongko Wawan Eko Yulianto Wawancara Web Warouw Wijang Wharek Wiko Antoni Wina Bojonegoro Wira Apri Pratiwi Wiratmo Soekito Wishnubroto Widarso Wiwik Hastuti Wiwik Hidayati Wong Wing King WS Rendra Xu Xi (Sussy Komala) Y. Thendra BP Y. Wibowo Yani Arifin Sholikin Yesi Devisa Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yosi M. Giri Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusrizal KW Yuval Noah Harari Yuyu AN Krisna Zaki Zubaidi Zalfeni Wimra Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae Zhaenal Fanani Zuarman Ahmad Zulfikar Akbar Zulhasril Nasir