Senin, 15 November 2010

DILEMA

Judul : Alphawife
Penulis : Ollie
Tebal : 193 halaman
Edisi : cetakan I, x + 194 hal, 13 x 19 cm
ISBN : 979-780-381-0
Penerbit : GagasMedia, Jakarta.
Peresensi: Lina Kelana
http://lina-kelana.blogspot.com/

Dari pertama saya membaca judul novel ini, terbayang bagaimana kira kira isi yang dibahas di dalamnya. Tentang kehidupan keluarga dan segala pelik masalahnya. Yang menarik menurut saya adalah kata “alpha”nya ini. Alpha sebagai yang pertama dalam barisan beberapa abjad dari “a” sampai “Z”. “alpha” yang kedua saya berpikir tentang sebuah kesalahan yang tak disengaja/khilaf. “mungkin” juga ada unsur kesengajaan “berbuat”. Sedang “wife” adalah istri.. Entahlah, saya belum ada gambaran lebih jauh sebelum membuka halaman pertama dari novel ini.

Pada bab pertama shabat Ollie sudah menyuguhkan sebuah permasalahan yang menjadi akar perpecahan Eric dan Lena. Tak seperti kebanyakan. Umumnya jika pada bab awal sudah disinggung konfliknnya, maka bab bab berikutnya menjadi sangat menjenuhkan. Tetapi ini tak berlaku dalam karya Ollie yang sarat makna tersebut. Ollie cakap menggantung pertanyaan pada paragrap akhir setiap babnya. Jujur saya membaca novel ini hanya empat jam tanpa istirahat. Selalu ada keingintahuan untuk membaca dan membaca bab bab berikutnya. Entah mungkin karena beberapa hal yang dibahas di dalam novel ini sangat akrab dengan keseharian saya atau bagaimana, saya benar benar merasa satu dari ribuan wanita yang ditelanjangi di sana, bahkan dua hari setelahnya pun saya masih “tegang dan terbawa” oleh isinya.

Eric yang menikahi Lena, Malena Katrine Wibowo, seorang editor “handal” in Chief majalah Stylish Woman_ Glam Lady, adalah seorang guru sekolah swasta di kotanya. Gaya hidup yang glamour dari istrinya membuatnya jengah. Kehidupan Lena lebih terutama untuk mempertahan prestise sebagai public figur perusahaan dan rekan kerjanya. Menjaga penampilan dan performen adalah “kewajiban mutlak” yang harus dimiliki Lena, pun juga dirinya seharusnya_menurut Lena. Beberapa sahabat dan kolega Lena menyayangkan mengapa Lena menikah dengan Eric yang notabene hanya seorang tenaga pengajar di sekolah swasta. Gaji Eric yang hanya seorang guru TIK (Tehnologi informatika) tak cukup digunakan bahkan untuk membeli sepatu Lena yang mahal dan bermerk terkenal itu. segala pembiayaan kebutuhan rumahtangga mulai dari listrik, gaji pembantu, sampai pada beban internet semuanya dicukupi oleh Lena. Meski demikian, Eric tak pernah memanfaatkan keadaan yang ada. Gaji yang dimilikinya dia gunakan untuk kebutuhannya sendiri, copy modul materi mengajar, biaya bensin dan kebutuhan sepeda motor butut miliknya.

Kehidupan rumah tangga mereka cukup tenang sampai, masalah gaya hidup dan prestise diperbincangkan, dan harga diri menjadi santapan publik. Lena selalu dihadapkan pada peristiwa/hal yang menyudutkan dirinya dalam hubungannya dengan Eric, suaminya. Lena menghendaki Eric mau dan bisa mengikuti gaya hidupnya, minimal pada acara acara yang membutuhkan kehadiran mereka berdua sebagai pasangan. Eric tak menyukai acara/pesta yang biasa dilakukan oleh istri dan kawan kwannya. Baginya, kehidupan Lena terlalu berlebihan. Hal ini menjadi masalah besar bagi Lena ketika dia harus mengenalkan suaminya kepada koleganya, sedang Eric tetap keukeh dengan sikap acuhnya pada style mewah yang tercipta dalam pesta tersebut. penampilannya yang sangat bersahaja menurut Lena sangat tak layak mendampinginya yang seorang ternama di Glam Lady yang telah dikenal oleh banyak perusahan Fashion & Style di dalam dan luar negeri.

Sampai saat Lena tak bisa lagi menerima “keberadaan” Eric yang seperti itu. Dia merasa Eric tak pernah berusaha mengerti dia dan keadaannya. Eric menolak usulan Lena agar Eric meninggalkan pekerjaan mengajarnya dan memintanya untuk mencoba bekerja di kantor/ perusahaan. Lena yakin keahlian dan ketrampilan Eric sangat menjamin untuk kedudukan yang bagus di pekerjaannya nanti. Eric menolak dengan alasan mengajar adalah jiwanya, kehidupannya. Pertengkaran timbul. Eric merasa Kedudukannya sebagai suami seolah hanya sebuah penyebutan saja. Lena yang keras kepala dan egois hanya sibuk dengan kesehariannya, pergi pagi pulang malam membuatnya tak dihargai sebagai suami. Hingga akhirnya Eric memutuskan untuk meninggalkan rumah mereka. Suami istri inipun hidup terpisah. Dalam kesendirian mereka inilah, masing masing mengalami kejadian yang membawa hikmah. Keduanya saling belajar dari apa yang mereka temu. Susah payah mereka melunakkan ego masing masing dan menimbang kembali arti pentingnya perbedaan dalam kehidupan. Apakah keduanya akan kembali berkumpul untuk membangun kembali dinding rumahtangga mereka yang sempat retak? Atau mereka tetap memilih berpisah dengan gaya hidup yang sedikit lunak karena beberapa kejadian menggembleng jiwa mereka?

Sebuah potret kehidupan yang sederhana namun pelik. Saya yakin fenomena alpha wife ini banyak terjadi dalam masyarakat kita kini. Saya mengabaikan setting yang diangkat dalam novel ini, karena menurut saya, selain di perkotaan, di pedesaanpun bisa teajdi hal yang sama. Saya kembali bercemin pada diri saya sendiri, bagaimana saya dan beberapa wanita lainnya, dimana kesibukan hampir menenggelamkan waktu, bisakah membagi waktu dengan baik untuk keluarga?. Berangkat kerja jam 07.00 – 13.30. sore mengerjakan job sampingan di rumah, malam nulis. Hemmm…. sepertinya jatah tidur malampun terkurangi untuk sekedar nonton tv atau FBan. “asumsi” bahwa _saya(mewakili sebagai wanita karier_orang menyebutnya demikian) pasti akan lebih bahagia jika mendapat suami yang di atas kita, minimal sederajatlah(tentang pendidikan, pekerjaan, kesibukan, atau penghasilan). Perjuangan untuk mendapatkan target itupun tak jarang ditempuh dengan susah payah. Tetapi apakah ukuran ini menjadi tolak ukur bagi tercapainya kebahagiaan berumahtangga? Benarkah Lena Lena selanjutnya akan mengalami hal yang sama jika menemu Eric eric yang lain?, ataukah Lena Lena di sana akan menyiasati agar tidak sekalipun bertemu dengan Eric Eric yang lain??. Bagaimana Eric dan Lena menyelesaikan malasah mereka? Temukan jawabannya di Alphawife.

Tidak ada komentar:

A Musthafa A Rodhi Murtadho A Wahyu Kristianto A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A. Zakky Zulhazmi A.J. Susmana A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W. M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Wachid BS Abdullah al-Mustofa Abdullah Khusairi Abdurrahman Wahid Abidah El Khalieqy Abimanyu Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Achmad Maulani Adek Alwi Adhi Pandoyo Adrian Ramdani Ady Amar Afrizal Malna Agnes Rita Sulistyawati Aguk Irawan Mn Agus R. Sarjono Agus Riadi Agus Subiyakto Agus Sulton Aguslia Hidayah Ahda Imran Ahm Soleh Ahmad Farid Tuasikal Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Luthfi Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Nurhasim Ahmad Sahidah Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadie Thaha Ahmadun Yosi Herfanda Ainur Rasyid AJ Susmana Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Alan Woods Alex R. Nainggolan Alexander Aur Alexander G.B. Alfian Dippahatang Ali Audah Ali Rif’an Aliela Alimuddin Alit S. Rini Alunk Estohank Ami Herman Amich Alhumami Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Aminudin TH Siregar Ammilya Rostika Sari An. Ismanto Anaz Andaru Ratnasari Andhi Setyo Wibowo Andhika Prayoga Andong Buku #3 Andrenaline Katarsis Andri Cahyadi Angela Anies Baswedan Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anton Sudibyo Anton Wahyudi Anwar Holid Anwar Siswadi Aprinus Salam Arie MP Tamba Arif Hidayat Arif Zulkifli Arti Bumi Intaran Asarpin Asep Sambodja Asvi Warman Adam Awalludin GD Mualif Ayu Utami Azyumardi Azra Babe Derwan Bagja Hidayat Balada Bandung Mawardi Bayu Agustari Adha Beni Setia Benni Setiawan Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Bernadette Lilia Nova Bernando J. Sujibto Berthold Damshäuser Bhakti Hariani Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Bonari Nabonenar Brunel University London Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budi Winarto Buku Kritik Sastra Buldanul Khuri Bustan Basir Maras Camelia Mafaza Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cecep Syamsul Hari Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Choirul Rikzqa D. Dudu A.R D. Dudu AR D. Zawawi Imron Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damanhuri Damar Juniarto Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Dantje S Moeis Darju Prasetya Darma Putra Darman Moenir Darmanto Jatman Dedy Tri Riyadi Delvi Yandra Denny JA Denny Mizhar Dewi Anggraeni Dian Basuki Dian Hartati Dian Sukarno Dian Yanuardy Diana AV Sasa Dinar Rahayu Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dody Kristianto Donny Anggoro Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwicipta Edeng Syamsul Ma’arif Edi Warsidi Edy Firmansyah EH Kartanegara Eka Alam Sari Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Ellyn Novellin Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Emil Amir Engkos Kosnadi Esai Esha Tegar Putra Evan Ys F. Budi Hardiman Fadly Rahman Fahmi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fani Ayudea Fariz al-Nizar Faruk HT Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fatkhul Anas Fatkhul Aziz Felix K. Nesi Film Fitri Yani Franditya Utomo Fuska Sani Evani Gabriel Garcia Marquez Gandra Gupta Garna Raditya Gde Artawan Geger Riyanto Gendhotwukir George Soedarsono Esthu Gerakan Surah Buku (GSB) Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gunawan Tri Atmojo H. Supriono Muslich H.B. Jassin Hadi Napster Halim H.D. Hamberan Syahbana Hamidah Abdurrachman Han Gagas Hardi Hamzah Haris del Hakim Haris Priyatna Hasan Aspahani Hasan Gauk Hasan Junus Hasnan Bachtiar Helvy Tiana Rosa Helwatin Najwa Hendra Junaedi Hendra Makmur Hendriyo Widi Ismanto Hepi Andi Bastoni Heri Latief Heri Listianto Herry Firyansyah Heru Untung Leksono Hikmat Darmawan Hilal Ahmad Hilyatul Auliya Holy Adib Hudan Hidayat Hudan Nur Husnun N Djuraid I Nyoman Suaka Ibnu Rizal Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi IGK Tribana Ignas Kleden Ignatius Haryanto Iksan Basoeky Ilenk Rembulan Ilham khoiri Imam Jazuli Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Iman Budi Santosa Imelda Imron Arlado Imron Tohari Indiar Manggara Indira Margareta Indra Darmawan Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Ingki Rinaldi Insaf Albert Tarigan Intan Hs Isbedy Stiawan ZS Ismail Amin Ismi Wahid Ivan Haris Iwan Gunadi Jacob Sumardjo Jafar Fakhrurozi Jajang R Kawentar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jean-Marie Gustave Le Clezio JJ. Kusni Joko Pinurbo Joko Sandur Joko Widodo Joni Ariadinata Jual Buku Paket Hemat Julika Hasanah Julizar Kasiri Jumari HS Junaidi Jusuf AN Kadir Ruslan Kartika Candra Kasnadi Katrin Bandel Kenedi Nurhan Ketut Yuliarsa KH. Ma'ruf Amin Khaerudin Khalil Zuhdy Lawna Kholilul Rohman Ahmad Komunitas Deo Gratias Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Korrie Layun Rampan Krisandi Dewi Kritik Sastra Kucing Oren Kuswinarto Langgeng Widodo Lathifa Akmaliyah Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lenah Susianty Leon Agusta Lina Kelana Linda Sarmili Liston P. Siregar Liza Wahyuninto M Shoim Anwar M. Arman A.Z. M. Fadjroel Rachman M. Faizi M. Harya Ramdhoni M. Kasim M. Latief M. Wildan Habibi M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahdi Idris Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria hartiningsih Maria Serenada Sinurat Mario F. Lawi Maroeli Simbolon S. Sn Marsus Banjarbarat Marwanto Mas Ruscitadewi Masdharmadji Mashuri Masriadi Mawar Kusuma Wulan Max Arifin Melani Budianta Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Mezra E. Pellondou Micky Hidayat Mihar Harahap Misbahus Surur Moh Samsul Arifin Moh. Syafari Firdaus Mohamad Asrori Mulky Mohammad Afifuddin Mohammad Fadlul Rahman Muh Kholid A.S. Muh. Muhlisin Muhajir Arifin Muhamad Sulhanudin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Azka Fahriza Muhammad Rain Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Muhidin M. Dahlan Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Nafi’ah Al-Ma’rab Naskah Teater Nezar Patria Nina Setyawati Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Noor H. Dee Noval Maliki Nunuy Nurhayati Nur Haryanto Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurhadi BW Nurudin Octavio Paz Oliviaks Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pablo Neruda Pamusuk Eneste Panda MT Siallagan Pandu Jakasurya PDS H.B. Jassin Philipus Parera Pradewi Tri Chatami Pramoedya Ananta Toer Pramono Pranita Dewi Pringadi AS Prosa Puisi Puisi Menolak Korupsi PuJa Puji Santosa Puput Amiranti N Purnawan Andra PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Fajar Arcana Putu Wijaya Qaris Tajudin R Sutandya Yudha Khaidar R. Sugiarti R. Timur Budi Raja R.N. Bayu Aji Rachmad Djoko Pradopo Radhar Panca Dahana Rahmadi Usman Rahmat Sudirman Rahmat Sularso Nh Rahmat Sutandya Yudhanto Raihul Fadjri Rainer Maria Rilke Raja Ali Haji Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Revolusi Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Ridha al Qadri Ridwan Munawwar Rikobidik Riri Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Rizky Andriati Pohan Robert Frost Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Budijanto Romi Febriyanto Saputro Rosihan Anwar RR Miranda Rudy Policarpus Rukardi S Yoga S. Jai S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabam Siagian Sabrank Suparno Saiful Amin Ghofur Sainul Hermawan Sajak Sakinah Annisa Mariz Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Nuraini Sastra Sastra Gerilyawan Sastri Sunarti Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSastra SelaSastra ke #24 Selasih Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Simo Sungelebak Karanggeneng Lamongan Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad Sri Wulan Rujiati Mulyadi Subhan SD Suci Ayu Latifah Sulaiman Djaya Sulistiyo Suparno Sunaryo Broto Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunudyantoro Suriali Andi Kustomo Suryadi Suryansyah Suryanto Sastroatmodjo Susi Ivvaty Susianna Susilowati Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suwardi Endraswara Syaifuddin Gani Syaiful Bahri Syam Sdp Syarif Hidayatullah Tajuddin Noor Ganie Tammalele Tan Malaka Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Trianton Tengsoe Tjahjono Th Pudjo Widijanto Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tito Sianipar Tiya Hapitiawati Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Tosa Poetra Tri Joko Susilo Triyanto Triwikromo Tu-ngang Iskandar Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Umar Kayam Undri Uniawati Universitas Indonesia UU Hamidy Vyan Tashwirul Afkar W Haryanto W.S. Rendra Wahyudin Wannofri Samry Warung Boenga Ketjil Waskiti G Sasongko Wawan Eko Yulianto Wawancara Web Warouw Wijang Wharek Wiko Antoni Wina Bojonegoro Wira Apri Pratiwi Wiratmo Soekito Wishnubroto Widarso Wiwik Hastuti Wiwik Hidayati Wong Wing King WS Rendra Xu Xi (Sussy Komala) Y. Thendra BP Y. Wibowo Yani Arifin Sholikin Yesi Devisa Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yosi M. Giri Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusrizal KW Yuval Noah Harari Yuyu AN Krisna Zaki Zubaidi Zalfeni Wimra Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae Zhaenal Fanani Zuarman Ahmad Zulfikar Akbar Zulhasril Nasir