Sabtu, 13 Februari 2010

Robert Desnos (1900-1945)

Nurel Javissyarqi
http://pustakapujangga.com/

SAJAK TERAKHIR
Robert Desnos

Begitu keras kau kumimpikan
Begitu banyak aku berjalan, begitu rupa bicara
Begitu kucinta bayang-bayangmu
Hingga bagiku dirimu tiada lagi tersisa
Tinggallah bagiku jadi bayang-bayang di antara bayang-bayang
Jadi seratus kali lebih bayang-bayang dari bayang-bayang
Jadi bayang-bayang yang datang dan datang berulang-ulang
Dalam hidupmu yang bersinarkan matahari.

{dari buku Sajak-Sajak Modern Perancis Dalam Dua Bahasa, disusun Wing Kardjo, Pustaka Jaya, cetakan II, 1975}

Robert Desnos (4 Juli 1900 - 8 Juni 1945), penyair Prancis berperan penting pergerakan surealistik di jamannya. Lahir di Paris putra pemilik kafe, kolumnis sastra surat kabar Paris soir.
Puisinya pertama muncul di media tahun 1917 di La Tribune des Jeunes, 1919 di avant-garde review dan Le Ciri d’serikat. Pada 1922 terbit buku pertamanya, koleksi surealistik aforisme berjudul Rrose Selavy.

1919 bertemu Benjamin Péret yang memperkenalkan kelompok Dada Paris dan André Breton. Bersama Louis Aragon, Paul Éluard membentuk barisan depan sastra surealisme.

1926 menulis The Night of Loveless Nights; puisi liris dalam kuatrain klasik. Jatuh cinta dengan penyanyi Yvonne George, mempersembahkan beberapa puisi baginya serta novel surealis La liberté ou l’amour!

Menulis artikel Perumpamaan Modern, Avant-garde Cinema (1929), Pygmalion, Sphinx (1930). Kariernya di radio tahun 1932, acara yang didedikasikan Fantomas. Selama itu berjumpa Picasso, Hemingway, Artaud, John Dos Passos.

Menulis di majalah Litterature, La Révolution surréaliste dan Variétés. Menerbitkan tiga novel, Deuil pour deuil (1924), La Liberté ou l’amour! (1927), Le vin est ban (1943); drama La Place De La ‘Etoile, (1928; direvisi 1944) skrip film, L’ Etoile de mer (1928) disutradarai Man Ray.

Dalam Perang Dunia II, anggota aktif Perlawanan Perancis dengan berbagai nama samaran, ditahan Gestapo 22 Feb 1944. Pertama dideportasi ke kamp konsentrasi Nazi di Auschwitz Polandia, Buchenwald, Flossenburg Jerman, akhirnya Terezín, wilayah pendudukan Cekoslowakia 1945, di mana Desnos meninggal (dalam “Malá pevnost” tahanan politik).

Menikahi Youki Desnos, sebelumnya Lucie Badoud, dijuluki Youki artinya salju oleh kekasihnya Tsuguharu Foujita, sebelum meninggalkan suaminya demi Desnos. Menggurat beberapa puisi baginya, yang terkenal Surat untuk Youki, ditulis setelah penangkapan. Dimakamkan di Montparnasse Paris. {ringkasan terjemahan dari //en.wikipedia.org/).
***

Desnos dijebloskan ke kamp konsentrasi Nazi atas corak tulisannya membahaya, dan bergonta-ganti nama serupa bayang dipengaruhi cahaya perlawanan.

Atau dengan bayang-bayang dirinya ingin lepas dari ikatan kesadaran yang berkecamuk dalam peperangan.

Dapat dibilang nalar surealis mampu bertahan sedari keriuhan intrik politik, fitnah kebencian antara sesama.

Nalarnya mencipta dalam kondisi kemerah menelisik bagai bara tidak tertangkap, namun menentukan suhu udara sekitarnya.

Yang bertumpuk sengkarut diluruskan dengan tekukan mengagumkan perasaan pun menggugah fikiran tegak antara terpaan badai hayat melantakkan kemanusiaan.

Aliran surealis angkat kenyataan ke panggung tak terpecah oleh keterkejutan datangnya mimpi tidak tersangka.

Dalam tidur atau setengah, dialognya mengguna alat indrawi pun non indrawi, dibuhul ke sebuah karya menembus kelanggengan yang masih diselimuti kabut kehidupan.

Bukan mengada-ada tampilan berangkat dari dasar terdalam bersatunya nalar-hati akal-perasaan, wataknya selalu mewarnai perubahan bergolak menggelinding setiap jaman.

I
Kini kumulai tafsirkan puisi Desnos dua baris dua baris, semoga berkenan: kerasnya hidup dipenuhi keganjilan nyata, yang bersulaman benang sulit ditangkap secara cermat.

Hanya perkiraan menggapai realitas, meski sampai tetap bersimpan anomali. Betapa keras perjuangan menuju impian di ujungnya lelah istirah membuyar, menggayuh usaha mendapati kehadiran.

Rasa nikmat pengertian masih dihantui perasaan lain mencari, betapa jalanan dilalui naik-turun menikung-mendaki, kaki-kaki membatu tetap tergoda angan jauh.

Mengejar suara berpantulan ke tebing-tebing jurang tiada tertangkap jasad. Begitulah mengada, memetik hayat satu persatu dengan rupa selagi bicara tetapi masih tertutupi kebodohan, kepicikan pula kesilapan.

Desnos berusaha mengangkat batu tinggi-tinggi mengharap jawaban tubuh juga orang lewat. Di kedalaman dirinya memanggul daya yang kadang sirna lantas kemuncul.

Kesadaran dan angan jauh ke batas diimpian, bimbang menelusup pelahan, keraguan suatu saat jadi musuh bebuyutan bagi tak tega memenggal pahit perpisahan.

II
Meski bersahabat Picasso telisiknya tetap surealis, bukan bentukan kubisme di mana sajak menjelma pahatan kata tentukan irama makna.

Ruh ruhaniah puitika dikejarnya, warna mengambang sebayangan awan ikuti gairah kesemangatan gagasan.

Kecintaan pada sosok wanita kesetiaan jalan pencarian pribadi, leburkan diri tak tersisa. Bukan kesungguhan lagi tapi kepasrahan bergelayut prosesi persembahan.

Bayang-bayang hasil kebendaan ditimpa cahaya dan tetap hidup meski tiada perhatikan, getar lembutnya atas tiupan bayu. Maka selain cahya, hasrat tentukan membayang atau menyuntuki ketenangan.

Tempat lain bayang-bayang berarti angan dikehendaki, kedekatan kasih memungkinkan berpadu seirama yang diharap mendekat sendiri, dalam pergumulan mesra jiwa-jiwa mengeja demi terejawantah.

Umpama pertemuan awal keberuntungan tengah terjadi. Desnos menukar tubuh dengan bayangan pengertian dan pemahaman jadi mengetahui yang digayuh melestarikan nilai.

III
Desnos menjelma pergerakan, ketentuan sikap perjelas faham dijalur sesak pandangan kawan maupun lawan. Sedesas-desus menanjak sekasuistik tebarkan polemik.

Hidup sebayang-bayang nilai antara nilai, buku-buku tertata rapi di perpustakaan nalar manusia bergerilya fikirannya dalam kancah perubahan.

Membiak kesatuan pergerakan surealis, memberontak nalar profan menghapus jejak mental korup bersegala jiwa sepaduan warna senja pun fajar kemerah.

Mungkin sajak tersebut selepas penangkapan, dijebloskan di penjara dikurung masa tak tentu bebasnya.

Tubuh terkucil pengaruhi bayang keabadian sederajat nalar mendidih sebara api revolusi terombang-ambing angin realitas serta impian jauh.

Perjuangan kehendak total segairah bathin menentukan nilai tetap ada, seperti bayang mewangi atas kehadiran malam bersedekap hangat.

Dan pengertian ribuan kali perjuangan digasak realitas kian nanar, menghujam pedas menghuni keyakinan.

IV
Kehadirannya menyerupai bayang-bayang niscaya, tatkala masih menggunakan indra perasa pun mata.

Wujudnya mengikuti benda atau niatan kuat mandek menstupa, sedari segugus pemahaman silih berganti atas empunya, bisa juga keduanya berpengaruh.

Jikalau diambil garis pintas, Desnos leburkan diri dalam kuasa matahari, keseluruhannya menghidupi bayangan di bumi.

Inilah makna balik kesungguhan mendekap bayang berkehendak menjelma bayangan terus menghidupi makna kehadiran cahaya.

Demikian kutafsir, andai ada yang lewar (keluar) kuharap bukan kekenesan, tapi usaha merangkul pengertian guna tiada luput pengamatan, syukur bila dapat memberi kesegaran dalam menggumuli hayat.

Tidak ada komentar:

A Musthafa A Rodhi Murtadho A Wahyu Kristianto A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A. Zakky Zulhazmi A.J. Susmana A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W. M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Wachid BS Abdullah al-Mustofa Abdullah Khusairi Abdurrahman Wahid Abidah El Khalieqy Abimanyu Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Achmad Maulani Adek Alwi Adhi Pandoyo Adrian Ramdani Ady Amar Afrizal Malna Agnes Rita Sulistyawati Aguk Irawan Mn Agus R. Sarjono Agus Riadi Agus Subiyakto Agus Sulton Aguslia Hidayah Ahda Imran Ahm Soleh Ahmad Farid Tuasikal Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Luthfi Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Nurhasim Ahmad Sahidah Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadie Thaha Ahmadun Yosi Herfanda Ainur Rasyid AJ Susmana Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Alan Woods Alex R. Nainggolan Alexander Aur Alexander G.B. Alfian Dippahatang Ali Audah Ali Rif’an Aliela Alimuddin Alit S. Rini Alunk Estohank Ami Herman Amich Alhumami Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Aminudin TH Siregar Ammilya Rostika Sari An. Ismanto Anaz Andaru Ratnasari Andhi Setyo Wibowo Andhika Prayoga Andong Buku #3 Andrenaline Katarsis Andri Cahyadi Angela Anies Baswedan Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anton Sudibyo Anton Wahyudi Anwar Holid Anwar Siswadi Aprinus Salam Arie MP Tamba Arif Hidayat Arif Zulkifli Arti Bumi Intaran Asarpin Asep Sambodja Asvi Warman Adam Awalludin GD Mualif Ayu Utami Azyumardi Azra Babe Derwan Bagja Hidayat Balada Bandung Mawardi Bayu Agustari Adha Beni Setia Benni Setiawan Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Bernadette Lilia Nova Bernando J. Sujibto Berthold Damshäuser Bhakti Hariani Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Bonari Nabonenar Brunel University London Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budi Winarto Buku Kritik Sastra Buldanul Khuri Bustan Basir Maras Camelia Mafaza Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cecep Syamsul Hari Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Choirul Rikzqa D. Dudu A.R D. Dudu AR D. Zawawi Imron Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damanhuri Damar Juniarto Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Dantje S Moeis Darju Prasetya Darma Putra Darman Moenir Darmanto Jatman Dedy Tri Riyadi Delvi Yandra Denny JA Denny Mizhar Dewi Anggraeni Dian Basuki Dian Hartati Dian Sukarno Dian Yanuardy Diana AV Sasa Dinar Rahayu Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dody Kristianto Donny Anggoro Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwicipta Edeng Syamsul Ma’arif Edi Warsidi Edy Firmansyah EH Kartanegara Eka Alam Sari Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Ellyn Novellin Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Emil Amir Engkos Kosnadi Esai Esha Tegar Putra Evan Ys F. Budi Hardiman Fadly Rahman Fahmi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fani Ayudea Fariz al-Nizar Faruk HT Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fatkhul Anas Fatkhul Aziz Felix K. Nesi Film Fitri Yani Franditya Utomo Fuska Sani Evani Gabriel Garcia Marquez Gandra Gupta Garna Raditya Gde Artawan Geger Riyanto Gendhotwukir George Soedarsono Esthu Gerakan Surah Buku (GSB) Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gunawan Tri Atmojo H. Supriono Muslich H.B. Jassin Hadi Napster Halim H.D. Hamberan Syahbana Hamidah Abdurrachman Han Gagas Hardi Hamzah Haris del Hakim Haris Priyatna Hasan Aspahani Hasan Gauk Hasan Junus Hasnan Bachtiar Helvy Tiana Rosa Helwatin Najwa Hendra Junaedi Hendra Makmur Hendriyo Widi Ismanto Hepi Andi Bastoni Heri Latief Heri Listianto Herry Firyansyah Heru Untung Leksono Hikmat Darmawan Hilal Ahmad Hilyatul Auliya Holy Adib Hudan Hidayat Hudan Nur Husnun N Djuraid I Nyoman Suaka Ibnu Rizal Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi IGK Tribana Ignas Kleden Ignatius Haryanto Iksan Basoeky Ilenk Rembulan Ilham khoiri Imam Jazuli Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Iman Budi Santosa Imelda Imron Arlado Imron Tohari Indiar Manggara Indira Margareta Indra Darmawan Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Ingki Rinaldi Insaf Albert Tarigan Intan Hs Isbedy Stiawan ZS Ismail Amin Ismi Wahid Ivan Haris Iwan Gunadi Jacob Sumardjo Jafar Fakhrurozi Jajang R Kawentar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jean-Marie Gustave Le Clezio JJ. Kusni Joko Pinurbo Joko Sandur Joko Widodo Joni Ariadinata Jual Buku Paket Hemat Julika Hasanah Julizar Kasiri Jumari HS Junaidi Jusuf AN Kadir Ruslan Kartika Candra Kasnadi Katrin Bandel Kenedi Nurhan Ketut Yuliarsa KH. Ma'ruf Amin Khaerudin Khalil Zuhdy Lawna Kholilul Rohman Ahmad Komunitas Deo Gratias Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Korrie Layun Rampan Krisandi Dewi Kritik Sastra Kucing Oren Kuswinarto Langgeng Widodo Lathifa Akmaliyah Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lenah Susianty Leon Agusta Lina Kelana Linda Sarmili Liston P. Siregar Liza Wahyuninto M Shoim Anwar M. Arman A.Z. M. Fadjroel Rachman M. Faizi M. Harya Ramdhoni M. Kasim M. Latief M. Wildan Habibi M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahdi Idris Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria hartiningsih Maria Serenada Sinurat Mario F. Lawi Maroeli Simbolon S. Sn Marsus Banjarbarat Marwanto Mas Ruscitadewi Masdharmadji Mashuri Masriadi Mawar Kusuma Wulan Max Arifin Melani Budianta Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Mezra E. Pellondou Micky Hidayat Mihar Harahap Misbahus Surur Moh Samsul Arifin Moh. Syafari Firdaus Mohamad Asrori Mulky Mohammad Afifuddin Mohammad Fadlul Rahman Muh Kholid A.S. Muh. Muhlisin Muhajir Arifin Muhamad Sulhanudin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Azka Fahriza Muhammad Rain Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Muhidin M. Dahlan Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Nafi’ah Al-Ma’rab Naskah Teater Nezar Patria Nina Setyawati Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Noor H. Dee Noval Maliki Nunuy Nurhayati Nur Haryanto Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurhadi BW Nurudin Octavio Paz Oliviaks Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pablo Neruda Pamusuk Eneste Panda MT Siallagan Pandu Jakasurya PDS H.B. Jassin Philipus Parera Pradewi Tri Chatami Pramoedya Ananta Toer Pramono Pranita Dewi Pringadi AS Prosa Puisi Puisi Menolak Korupsi PuJa Puji Santosa Puput Amiranti N Purnawan Andra PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Fajar Arcana Putu Wijaya Qaris Tajudin R Sutandya Yudha Khaidar R. Sugiarti R. Timur Budi Raja R.N. Bayu Aji Rachmad Djoko Pradopo Radhar Panca Dahana Rahmadi Usman Rahmat Sudirman Rahmat Sularso Nh Rahmat Sutandya Yudhanto Raihul Fadjri Rainer Maria Rilke Raja Ali Haji Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Revolusi Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Ridha al Qadri Ridwan Munawwar Rikobidik Riri Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Rizky Andriati Pohan Robert Frost Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Budijanto Romi Febriyanto Saputro Rosihan Anwar RR Miranda Rudy Policarpus Rukardi S Yoga S. Jai S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabam Siagian Sabrank Suparno Saiful Amin Ghofur Sainul Hermawan Sajak Sakinah Annisa Mariz Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Nuraini Sastra Sastra Gerilyawan Sastri Sunarti Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSastra SelaSastra ke #24 Selasih Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Simo Sungelebak Karanggeneng Lamongan Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad Sri Wulan Rujiati Mulyadi Subhan SD Suci Ayu Latifah Sulaiman Djaya Sulistiyo Suparno Sunaryo Broto Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunudyantoro Suriali Andi Kustomo Suryadi Suryansyah Suryanto Sastroatmodjo Susi Ivvaty Susianna Susilowati Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suwardi Endraswara Syaifuddin Gani Syaiful Bahri Syam Sdp Syarif Hidayatullah Tajuddin Noor Ganie Tammalele Tan Malaka Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Trianton Tengsoe Tjahjono Th Pudjo Widijanto Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tito Sianipar Tiya Hapitiawati Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Tosa Poetra Tri Joko Susilo Triyanto Triwikromo Tu-ngang Iskandar Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Umar Kayam Undri Uniawati Universitas Indonesia UU Hamidy Vyan Tashwirul Afkar W Haryanto W.S. Rendra Wahyudin Wannofri Samry Warung Boenga Ketjil Waskiti G Sasongko Wawan Eko Yulianto Wawancara Web Warouw Wijang Wharek Wiko Antoni Wina Bojonegoro Wira Apri Pratiwi Wiratmo Soekito Wishnubroto Widarso Wiwik Hastuti Wiwik Hidayati Wong Wing King WS Rendra Xu Xi (Sussy Komala) Y. Thendra BP Y. Wibowo Yani Arifin Sholikin Yesi Devisa Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yosi M. Giri Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusrizal KW Yuval Noah Harari Yuyu AN Krisna Zaki Zubaidi Zalfeni Wimra Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae Zhaenal Fanani Zuarman Ahmad Zulfikar Akbar Zulhasril Nasir