Camelia Mafaza
http://sastra-indonesia.com/
“Sembilan bulan ini akan terasa nikmat ya mas”, ucap Anisa Al-Husna pada Rahmat suaminya.
“Tentu, dan akan lebih nikmat setelah sembilan kedepan kita lalui, yakni saat anak kita lahir”, jawab Rahmat. “ Pasti indah ya Ma, ada aku, kamu dan anak kita”, sambung Rahmat yang memang sudah lama mendambakan kehadiran seorang anak.
Husna dan rahmat telah menikah selama 7 tahun, tapi karena Tuhan belum memberikan kepercayaan pada mereka, mereka belum juga dikaruniai anak. Banyak usaha sudah mereka lakukan, baik secara medis maupun non medis, namun usaha itu selalu berujung sia-sia.
Hingga hari itu tiba, Husna dinyatakan hamil oleh dokter, sujud dan syukur mereka panjatkan keharibaan Tuhan yang telah menanamkan benih dirahim Husna.
“Mas, aku kepingin pepes mangga”, rajuk Husna suatu malam
“Pepes mangga, ma? Mana ada orang jualan pepes mangga malam-malam begini ma?”, tanya Rahmat.
“Pokoknya aku mau pepes mangga, sekarang!”, kata Husna.
Setengah mengantuk Rahmat bangun dari tempat tidurnya. “Baiklah, dimana aku bisa membeli pepes mangga, Ma?”, tanya Rahmat.
“emm…, di warung Bu Projo saja mas, biasanya disana ada pepes mangga”.
Rahmat mengambil mobil digarasi, kemudian meluncur menerobos malam yang pekat. Saat itu pukul 01.00 dini hari. Mungkin kebanyakan orang sedang terlelap dibuai mimpi, tapi karena ingin memenuhi keinginan istrinya, Rahmat rela menahan kantuknya hanya untuk membeli pepes mangga untuk sang istri tercinta. Sampai di Jl. Wachid Hasyim 15, tempat warung Bu Projo, terlihat papan kecil bertuliskan Closed didepan pintunya.
“Wajar bila warung Bu Projo sudah tutup, saat ini memang sudah sangat malam. Aku harus cari dimana pepes mangga malam-malam begini?! Mungkin percuma aku cari dimana-mana, karena pasti jam segini warung-warung sudah tutup”, ucap Rahmat dalam hati.
Rahmat kembali pulang. Sesampainya dirumah ia meminta maaf pada Husna, karena ia pulang denagn tangan kosong. “Maafkan aku Ma, aku tidak mendapatkan pepes mangga”.
“Tidak apa-apa Mas, aku sudah tidak kepingin pepes mangga kok. Aku sekarang kepingin kopi manis saja mas. Kita begadang malam ini.
Bukankah besok adalah hari minggu, Mas Rahmat kan libur kerja, jadi tidak apa-apa kan sekali-kali kita begadang”, tanya Husna.
“Iya, baiklah kita begadang! Kamu siapkan kopi manis dan cemilan, aku siapkan tempat diteras ya Ma?”.
“Oke!”, jawab Husna senang.
Setelah semuanya siap, mereka duduk diteras sambil memandangi pekat langit malam yang menghias dirinya dengan kerlip bintang.
“Aku suka suasana seperti ini Mas, hatiku terasa lapang dan tenang melihat langit lepas. Betapa Maha Kuasanya Tuhan ya Mas. Dia-lah yang telah mempertemukan kita dan mentakdirkan kita untuk membangun keluarga bersama. Semoga rumah tangga kita menjadi rumah tangga yang barokah ya Mas!”, ucap Husna sambil memeluk Rahmat.
“Iya istriku, tentu akupun berharap begitu. Aku juga ingin rumah tangga kita selalu harmonis, selalu rukun, dan selalu berusaha mengerti keadaan satu sama lain. Aku mencintaimu, juga mencintai calon buah hati kita di rahimmu”, ucap Rahmat.
“Kau akan selalu menjagaku, Mas?”, tanya Husna.
“Tentu, dengan segenap jiwa dan ragaku”, jawab Rahmat.
“Terima kasih suamiku, akupun akan selalu menjaga cintamu. Aku ingin tidak ada perpisahan diantara kita. Aku ingin selalu menamani hidupmu”, kata Husna sambil menitikkan air mata.
“Kenapa kau menangis, Ma? Tidak akan ada kata perpisahan diantara kita. Kita akan selalu bersama selamanya”, jawab Rahmat seraya memeluk Husna erat.
Jam berdentang tiga kali, mereka terlelap berselimut langit gelap di teras. Bersama mimpi dan angan-angan yang akan mereka renda dimasa depan.
***
Hari-hari Bachtiar Rahmat dan Anisa Al-Husna semakin erat dengan kebahagiaan. Tak terasa, usia kandungan Husna telah memasuki bulan kesembilan. Menurut hasil USG anak mereka perempuan. Sebuah nama cantik nan indah telah terpilih oleh calon ibu si jabang bayi sudah terpilih, ANGGUN CIQUITTA FIQOLBI UMMI, yang artinya Anggun gadis manis dihati ibu. Selain itu, Husna dan Rahmat juga sudah membeli perlengkapan dan baju bayi. Semuanya berwarna merah muda, begitu manis dan lucu.
“Anakku tercinta, tak sabar rasanya mama menanti kelahiranmu. Pasti kamu cantik dan lucu. Mama selalu berdoa, semoga kelak kau menjadi anak yang sholehah dan selalu bertaqwa kepada Allah SWT. Amin”, doa Husna sambil mengelus-elus perutnya yang sudah semakin membesar.
“Aduh, aduh…!!!”, rajuk Husna tiba-tiba.
“Mas Rahmat, perut Husna sakit mas”, panggil Husna kepada Rahmat.
Rahmat yang sedang bersiap hendak berangkat kerja panik mendengar suara istrinya, “kenapa perutmu Ma? Apakah ini tandanya kau akan segera melahirkan?”, tanya Rahmat.
“Aku tidak tau mas, yang pasti perutku terasa sakit sekali”.
“Baiklah, kita ke rumah sakit sekarang”.
Rahmat menggendong Husna menuju mobil. Sesampainya di rumah sakit, Husna diperiksa oleh dokter. Ternyata benar, Husna memang akan melahirkan.
“Sabar ya sayang, aku akan selalu menemanimu”, kata Rahmat. Husna meringis menahan sakit. Perawat membawa Husna ke ruang bersalin.
“Mohon maaf Pak Rahmat, anda tidak boleh masuk ruangan ini”, ujar perawat.
“tapi saya ingin menemani istri saya, suster!?”, jawab Rahmat.
“Sekali lagi mohon maaf, ini sudah jadi peraturan rumah sakit”, kata perawat itu, sambil berlalu.
***
Ya ayyuhan nafsul mutmainnah. Irjii ila robbiki rodhiyatam mardhiyah. Fadhuli fi ibadi wal huli jannati. Rahmat teringat ayat Al-Qur’an tersebut kemudian bergegas menuju musholla rumah sakit. Rahmat sholat dua rokaat dan berdoa untuk keselamatan istri dan anaknya disaat persalinan. “Ya Allah, aku mohon berilah keselamatan kepada istri dan anakku, berilah kemudahan kepadanya ya Allah”, doa Rahmat setengah berbisik. Sayup-sayup terdengar jeritan seorang perempuan dan tangisan bayi. “apakah itu suara istri dan anakku?”, tanya hati Rahmat. Kemudian dia bergegas menuju ruang persalinan yang letaknya tak jauh dari musholla. Dokter belum keluar dari ruang persalinan.
Dengan berharap-harap cemas rahmat menunggu. Satu jam Rahmat menunggu di depan ruang persalinan, “kenapa dokter tidak kunjung keluar, bukankah tadi sudah kudengar tangis seorang bayi” ucap Rahmat.
Akhirnya dokter keluar, wajahnya terlihat pucat dan matanya terlihat sayup.
“Bagaimana keadaan istri saya, dokter?”, tanya Rahmat menghampiri.
Dokter memandang Rahmat, lalu berkata “maafkan kami Pak Rahmat, kami sudah berusaha semampu kami, tapi Tuhan berkehendak lain”, jawab dokter.
“Apa maksudnya, dok? Istri dan anak saya baik-baik saja kan”
“Putri pak rahmat telah terlahir selamat dan dia sehat. Tapi istri pak rahmat tidak tertolong”.
“Apa maksud anda, dokter? Itu tidak mungkin terjadi, istri saya baik-baik saja kan?”, Tanya Rahmat sambil mengguncang bahu dokter.
“Kami mohon maaf pak, semoga Pak Rahmat bisa bersabar”, kata dokter menutup pembicaraan.
Allahu kholiqussamaawati wal ardl. “Apa yang terjadi, ya Allah. Kenapa kau mengambil istriku??”, ucap Rahmat seraya luruh bersimpuh. Ia pingsan.
***
Pemakaman Anisa Al-Husna telah usai dilangsungkan. Para pelayat sudah pulang kerumah masing-masing. Sekarang yang tinggal hanyalah Rahmat, si mungil Anggun, dan ibunda Rahmat yang baru datang dari desa. Rahmat menggendong si mungil Anggun, dengan menitikkan air mata dia berkata, “ayah akan selalu menjagamu, nak. Ayah menyayangimu seperti halnya mama menyayangimu. Tapi kini mama telah pergi untuk selamanya. Doakan mama tenang disisi Allah ya nak. Meskipun mama telah tiada, ayah yakin cinta mamaakan selalu abadi untuk kita”. Rahmat memeluk erat anaknya, seperti merasakan kasih sayang sang ayah, bayi berumur satu hari itu tertidur dipelukan ayahnya.
“Rahmat ibu menemukan kotak ini dimeja, mmungkin ini untukmu”, ucap ibunda Rahmat seraya memberikan sebuah kotak kecil berwarna biru muda, warna kesukaan Rahmat.
“Apa ini, Bu?”, tanya Rahmat.
“Ibu tidak tau, coba bukalah agar kita tau apa isinya!”.
Rahmat membuka kotak itu pelan-pelan. Terlihat sebuah arloji baru dan sepucuk surat di dalamnya.
Surabaya, 12 Januari 1998
Untuk suamiku tercinta
Bachtiar Rahmat
Suamiku, anak kita dirahimku gerak-gerak terus. Mungkin dia tak sabar ingin bertemu ayahnya. Terima kasih suamiku, kau telah memberiku segalanya. Kurasakan saat-saat disampingmu adalah saat terbaik dan saat paling bahagia sepanjang hidupku. Oleh karena itu, jagalah dirimu baik-baik, jangan biarkan hal buruk menimpamu.
Hari ini detik-detik jelang peringatan hari lahirmu, hatiku diliputi perasaan bahagia. Tak pernah terbayang olehku, aku bias sebahagia perasaanku akhir-akhir ini. Meski kadang gundah menghampiri, tapi ingin ku katakana kepadamu suamiku, aku benar-benar bahagia bersamamu.
Tak ada hal istimewa yang aku bungkus, selain doa tulus dan cinta yang selalu merona dihatiku untukmu.
Suamiku, aku mencintaimu dengan segenap jiwa dan ragaku. Maafkan karena aku tak pernah bisamenjadi yang terbaik dan terindah untuk hidupmu, yang bias kau banggakan dan membuatmu tersenyum. Inilah aku dengan segala kekurangan dan kelemahanku. Terimalah aku dengan segala kealpaanku,
karena aku…
sangat
MENCINTAIMU.
With Love,
Anisa Al-Husna
Tangis Rahmat pecah membaca surat terakhir istrinya. “Akupun sangat mencintaimu istriku. Kan kukenang engkau sebagai yang terindah yang pernah aku punya”.
-END-
Ku persembahkan sebagai tanda cinta
Untuk suami dan anakku
Jombang, 18 Nopember 2010
*) dari buku Sehimpun Cerpen Jombang “Hujan Sunyi Banaspati” Dekajo 2010.
Wahyaning wahyu tumelung, tulus tan kena tinegor (wirid hidayat jati, R.Ng. Ronggowarsito)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
A Musthafa
A Rodhi Murtadho
A Wahyu Kristianto
A. Mustofa Bisri
A. Qorib Hidayatullah
A. Zakky Zulhazmi
A.J. Susmana
A.S. Laksana
Aang Fatihul Islam
Abdul Azis Sukarno
Abdul Aziz Rasjid
Abdul Hadi W. M.
Abdul Kadir Ibrahim
Abdul Malik
Abdul Wachid BS
Abdullah al-Mustofa
Abdullah Khusairi
Abdurrahman Wahid
Abidah El Khalieqy
Abimanyu
Abimardha Kurniawan
Abroorza A. Yusra
Acep Iwan Saidi
Acep Zamzam Noor
Achmad Maulani
Adek Alwi
Adhi Pandoyo
Adrian Ramdani
Ady Amar
Afrizal Malna
Agnes Rita Sulistyawati
Aguk Irawan Mn
Agus R. Sarjono
Agus Riadi
Agus Subiyakto
Agus Sulton
Aguslia Hidayah
Ahda Imran
Ahm Soleh
Ahmad Farid Tuasikal
Ahmad Farid Yahya
Ahmad Fatoni
Ahmad Kekal Hamdani
Ahmad Luthfi
Ahmad Muchlish Amrin
Ahmad Nurhasim
Ahmad Sahidah
Ahmad Syauqi Sumbawi
Ahmad Yulden Erwin
Ahmad Zaini
Ahmadie Thaha
Ahmadun Yosi Herfanda
Ainur Rasyid
AJ Susmana
Ajip Rosidi
Akhiriyati Sundari
Akhmad Muhaimin Azzet
Akhmad Sekhu
Alan Woods
Alex R. Nainggolan
Alexander Aur
Alexander G.B.
Alfian Dippahatang
Ali Audah
Ali Rif’an
Aliela
Alimuddin
Alit S. Rini
Alunk Estohank
Ami Herman
Amich Alhumami
Amien Wangsitalaja
Aming Aminoedhin
Aminudin TH Siregar
Ammilya Rostika Sari
An. Ismanto
Anaz
Andaru Ratnasari
Andhi Setyo Wibowo
Andhika Prayoga
Andong Buku #3
Andrenaline Katarsis
Andri Cahyadi
Angela
Anies Baswedan
Anindita S Thayf
Anjrah Lelono Broto
Anton Kurnia
Anton Sudibyo
Anton Wahyudi
Anwar Holid
Anwar Siswadi
Aprinus Salam
Arie MP Tamba
Arif Hidayat
Arif Zulkifli
Arti Bumi Intaran
Asarpin
Asep Sambodja
Asvi Warman Adam
Awalludin GD Mualif
Ayu Utami
Azyumardi Azra
Babe Derwan
Bagja Hidayat
Balada
Bandung Mawardi
Bayu Agustari Adha
Beni Setia
Benni Setiawan
Benny Benke
Bentara Budaya Yogyakarta
Berita
Bernadette Lilia Nova
Bernando J. Sujibto
Berthold Damshäuser
Bhakti Hariani
Binhad Nurrohmat
Bokor Hutasuhut
Bonari Nabonenar
Brunel University London
Budaya
Budhi Setyawan
Budi Darma
Budi Hutasuhut
Budi P. Hatees
Budi Winarto
Buku Kritik Sastra
Buldanul Khuri
Bustan Basir Maras
Camelia Mafaza
Capres dan Cawapres 2019
Catatan
Cecep Syamsul Hari
Cerpen
Chairil Anwar
Chamim Kohari
Choirul Rikzqa
D. Dudu A.R
D. Dudu AR
D. Zawawi Imron
Dahono Fitrianto
Dahta Gautama
Damanhuri
Damar Juniarto
Damhuri Muhammad
Damiri Mahmud
Dantje S Moeis
Darju Prasetya
Darma Putra
Darman Moenir
Darmanto Jatman
Dedy Tri Riyadi
Delvi Yandra
Denny JA
Denny Mizhar
Dewi Anggraeni
Dian Basuki
Dian Hartati
Dian Sukarno
Dian Yanuardy
Diana AV Sasa
Dinar Rahayu
Djenar Maesa Ayu
Djoko Pitono
Djoko Saryono
Doddi Ahmad Fauji
Dody Kristianto
Donny Anggoro
Donny Syofyan
Dorothea Rosa Herliany
Dwi Cipta
Dwi Fitria
Dwi Pranoto
Dwi S. Wibowo
Dwicipta
Edeng Syamsul Ma’arif
Edi Warsidi
Edy Firmansyah
EH Kartanegara
Eka Alam Sari
Eka Budianta
Eka Kurniawan
Eko Darmoko
Ellyn Novellin
Elnisya Mahendra
Emha Ainun Nadjib
Emil Amir
Engkos Kosnadi
Esai
Esha Tegar Putra
Evan Ys
F. Budi Hardiman
Fadly Rahman
Fahmi
Fahrudin Nasrulloh
Faisal Kamandobat
Fani Ayudea
Fariz al-Nizar
Faruk HT
Fatah Anshori
Fatah Yasin Noor
Fatkhul Anas
Fatkhul Aziz
Felix K. Nesi
Film
Fitri Yani
Franditya Utomo
Fuska Sani Evani
Gabriel Garcia Marquez
Gandra Gupta
Garna Raditya
Gde Artawan
Geger Riyanto
Gendhotwukir
George Soedarsono Esthu
Gerakan Surah Buku (GSB)
Goenawan Mohamad
Grathia Pitaloka
Gunawan Budi Susanto
Gunawan Tri Atmojo
H. Supriono Muslich
H.B. Jassin
Hadi Napster
Halim H.D.
Hamberan Syahbana
Hamidah Abdurrachman
Han Gagas
Hardi Hamzah
Haris del Hakim
Haris Priyatna
Hasan Aspahani
Hasan Gauk
Hasan Junus
Hasnan Bachtiar
Helvy Tiana Rosa
Helwatin Najwa
Hendra Junaedi
Hendra Makmur
Hendriyo Widi Ismanto
Hepi Andi Bastoni
Heri Latief
Heri Listianto
Herry Firyansyah
Heru Untung Leksono
Hikmat Darmawan
Hilal Ahmad
Hilyatul Auliya
Holy Adib
Hudan Hidayat
Hudan Nur
Husnun N Djuraid
I Nyoman Suaka
Ibnu Rizal
Ibnu Rusydi
Ibnu Wahyudi
IGK Tribana
Ignas Kleden
Ignatius Haryanto
Iksan Basoeky
Ilenk Rembulan
Ilham khoiri
Imam Jazuli
Imam Nawawi
Imamuddin SA
Iman Budhi Santosa
Iman Budi Santosa
Imelda
Imron Arlado
Imron Tohari
Indiar Manggara
Indira Margareta
Indra Darmawan
Indra Tjahyadi
Indra Tranggono
Indrian Koto
Ingki Rinaldi
Insaf Albert Tarigan
Intan Hs
Isbedy Stiawan ZS
Ismail Amin
Ismi Wahid
Ivan Haris
Iwan Gunadi
Jacob Sumardjo
Jafar Fakhrurozi
Jajang R Kawentar
Janual Aidi
Javed Paul Syatha
Jean-Marie Gustave Le Clezio
JJ. Kusni
Joko Pinurbo
Joko Sandur
Joko Widodo
Joni Ariadinata
Jual Buku Paket Hemat
Julika Hasanah
Julizar Kasiri
Jumari HS
Junaidi
Jusuf AN
Kadir Ruslan
Kartika Candra
Kasnadi
Katrin Bandel
Kenedi Nurhan
Ketut Yuliarsa
KH. Ma'ruf Amin
Khaerudin
Khalil Zuhdy Lawna
Kholilul Rohman Ahmad
Komunitas Deo Gratias
Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER)
Korrie Layun Rampan
Krisandi Dewi
Kritik Sastra
Kucing Oren
Kuswinarto
Langgeng Widodo
Lathifa Akmaliyah
Latief S. Nugraha
Leila S. Chudori
Lenah Susianty
Leon Agusta
Lina Kelana
Linda Sarmili
Liston P. Siregar
Liza Wahyuninto
M Shoim Anwar
M. Arman A.Z.
M. Fadjroel Rachman
M. Faizi
M. Harya Ramdhoni
M. Kasim
M. Latief
M. Wildan Habibi
M. Yoesoef
M.D. Atmaja
Mahdi Idris
Mahmud Jauhari Ali
Mahwi Air Tawar
Malkan Junaidi
Maman S. Mahayana
Mardi Luhung
Marhalim Zaini
Maria hartiningsih
Maria Serenada Sinurat
Mario F. Lawi
Maroeli Simbolon S. Sn
Marsus Banjarbarat
Marwanto
Mas Ruscitadewi
Masdharmadji
Mashuri
Masriadi
Mawar Kusuma Wulan
Max Arifin
Melani Budianta
Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia
Mezra E. Pellondou
Micky Hidayat
Mihar Harahap
Misbahus Surur
Moh Samsul Arifin
Moh. Syafari Firdaus
Mohamad Asrori Mulky
Mohammad Afifuddin
Mohammad Fadlul Rahman
Muh Kholid A.S.
Muh. Muhlisin
Muhajir Arifin
Muhamad Sulhanudin
Muhammad Al-Fayyadl
Muhammad Amin
Muhammad Azka Fahriza
Muhammad Rain
Muhammad Subhan
Muhammad Yasir
Muhammad Zuriat Fadil
Muhammadun A.S
Muhidin M. Dahlan
Musa Ismail
Musfi Efrizal
Mustafa Ismail
Nafi’ah Al-Ma’rab
Naskah Teater
Nezar Patria
Nina Setyawati
Nirwan Ahmad Arsuka
Nirwan Dewanto
Noor H. Dee
Noval Maliki
Nunuy Nurhayati
Nur Haryanto
Nurani Soyomukti
Nurel Javissyarqi
Nurhadi BW
Nurudin
Octavio Paz
Oliviaks
Orasi Budaya Akhir Tahun 2018
Pablo Neruda
Pamusuk Eneste
Panda MT Siallagan
Pandu Jakasurya
PDS H.B. Jassin
Philipus Parera
Pradewi Tri Chatami
Pramoedya Ananta Toer
Pramono
Pranita Dewi
Pringadi AS
Prosa
Puisi
Puisi Menolak Korupsi
PuJa
Puji Santosa
Puput Amiranti N
Purnawan Andra
PUstaka puJAngga
Putri Utami
Putu Fajar Arcana
Putu Wijaya
Qaris Tajudin
R Sutandya Yudha Khaidar
R. Sugiarti
R. Timur Budi Raja
R.N. Bayu Aji
Rachmad Djoko Pradopo
Radhar Panca Dahana
Rahmadi Usman
Rahmat Sudirman
Rahmat Sularso Nh
Rahmat Sutandya Yudhanto
Raihul Fadjri
Rainer Maria Rilke
Raja Ali Haji
Rakai Lukman
Rakhmat Giryadi
Raudal Tanjung Banua
Reiny Dwinanda
Remy Sylado
Resensi
Revolusi
Riadi Ngasiran
Ribut Wijoto
Ridha al Qadri
Ridwan Munawwar
Rikobidik
Riri
Riris K. Toha-Sarumpaet
Risang Anom Pujayanto
Rizky Andriati Pohan
Robert Frost
Robin Al Kautsar
Robin Dos Santos Soares
Rodli TL
Rofiqi Hasan
Rohman Budijanto
Romi Febriyanto Saputro
Rosihan Anwar
RR Miranda
Rudy Policarpus
Rukardi
S Yoga
S. Jai
S.I. Poeradisastra
S.W. Teofani
Sabam Siagian
Sabrank Suparno
Saiful Amin Ghofur
Sainul Hermawan
Sajak
Sakinah Annisa Mariz
Salamet Wahedi
Salman Rusydie Anwar
Samsudin Adlawi
Sapardi Djoko Damono
Sartika Dian Nuraini
Sastra
Sastra Gerilyawan
Sastri Sunarti
Satmoko Budi Santoso
Saut Situmorang
Sejarah
Sekolah Literasi Gratis (SLG)
SelaSastra
SelaSastra ke #24
Selasih
Seno Gumira Ajidarma
Seno Joko Suyono
Sergi Sutanto
Shadiqin Sudirman
Shiny.ane el’poesya
Sidik Nugroho
Sigit Susanto
Sihar Ramses Simatupang
Simo Sungelebak Karanggeneng Lamongan
Siti Sa’adah
Sitok Srengenge
Siwi Dwi Saputro
Sjifa Amori
Sofyan RH. Zaid
Soni Farid Maulana
Sony Prasetyotomo
Sosiawan Leak
Sri Wintala Achmad
Sri Wulan Rujiati Mulyadi
Subhan SD
Suci Ayu Latifah
Sulaiman Djaya
Sulistiyo Suparno
Sunaryo Broto
Sunaryono Basuki Ks
Sungatno
Sunlie Thomas Alexander
Sunudyantoro
Suriali Andi Kustomo
Suryadi
Suryansyah
Suryanto Sastroatmodjo
Susi Ivvaty
Susianna
Susilowati
Sutardji Calzoum Bachri
Sutejo
Suwardi Endraswara
Syaifuddin Gani
Syaiful Bahri
Syam Sdp
Syarif Hidayatullah
Tajuddin Noor Ganie
Tammalele
Tan Malaka
Taufik Ikram Jamil
Taufiq Ismail
Taufiq Wr. Hidayat
Teguh Trianton
Tengsoe Tjahjono
Th Pudjo Widijanto
Thayeb Loh Angen
Theresia Purbandini
Tia Setiadi
Tito Sianipar
Tiya Hapitiawati
Tjahjono Widarmanto
Tjahjono Widijanto
Toko Buku Murah PUstaka puJAngga
Tosa Poetra
Tri Joko Susilo
Triyanto Triwikromo
Tu-ngang Iskandar
Udo Z. Karzi
Uly Giznawati
Umar Fauzi
Umar Kayam
Undri
Uniawati
Universitas Indonesia
UU Hamidy
Vyan Tashwirul Afkar
W Haryanto
W.S. Rendra
Wahyudin
Wannofri Samry
Warung Boenga Ketjil
Waskiti G Sasongko
Wawan Eko Yulianto
Wawancara
Web Warouw
Wijang Wharek
Wiko Antoni
Wina Bojonegoro
Wira Apri Pratiwi
Wiratmo Soekito
Wishnubroto Widarso
Wiwik Hastuti
Wiwik Hidayati
Wong Wing King
WS Rendra
Xu Xi (Sussy Komala)
Y. Thendra BP
Y. Wibowo
Yani Arifin Sholikin
Yesi Devisa
Yohanes Sehandi
Yona Primadesi
Yosi M. Giri
Yusi Avianto Pareanom
Yusri Fajar
Yusrizal KW
Yuval Noah Harari
Yuyu AN Krisna
Zaki Zubaidi
Zalfeni Wimra
Zawawi Se
Zehan Zareez
Zen Hae
Zhaenal Fanani
Zuarman Ahmad
Zulfikar Akbar
Zulhasril Nasir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar