Sabtu, 13 Februari 2010

Aktivis Kamar yang Kreatif

A Qorib Hidayatullah
http://indonimut.blogspot.com/

Sangatlah sulit mencari manusia kreatif. Tak segampang sekadar pengakuan diri: sayalah yang kreatif. Kreatifitas adalah praktik atau amal yang sangat menyehari.

Menjadi manusia kreatif niscaya dibutuhkan dalam hal penyelesaian masalah. Tiap sesuatu bila selesai secara kreatif akan tampak beda dibanding dengan penyelesaian masalah sebelumnya.

Mula-mula membaca rubrik Humaniora-Dedaktika, Susah Menjadi Guru Kreatif (Kompas, 20/04), saya tersadar sehabis membacanya. Kreatifitas tak melulu berguna bagi insan pers, artistik, iklan, entertain, dll, yang semua ini tergolong pekerja kreatif. Tapi kreatifitas pula menyelusup di tiap-tiap aras edukasi. Misalnya, agar siswa kreatif, maka itu tak luput dari sejauh mana kreatifitas gurunya.

Mencapai derajat kreatif, guru dituntut menanggalkan otoritas linearnya di kelas dalam mendidik siswa. Guru tak lagi bersikap laiknya instruktur kepada murid hingga ia leluasa dan memiliki kuasa memerintah. Jika guru memaksa melakukan tindakan itu, maka jelas akan menumpulkan daya kreatifitas murid/siswa.

Jika zaman dulu guru ditempatkan sebagai penceramah tunggal di kelas, kini sudah berbeda. Di kelas guru tak hanya tunggal dalam proses belajar-mengajar. Demi dalih kreatifitas, guru turut mengapresiasi siswa yang aktif-kreatif dalam proses belajar-mengajar. Sehingga, ada masa di mana sumber inspirasi pengetahuan tak selalu hadir dari guru, tapi juga bersumber dari siswanya.

Nyala kreatifitas haruslah dianggit atau diimajinasikan. Imajinasi dan kreatifitas bak uang yang memiliki dua mata sisi. Mata air kreatifitas bisa mengalir bila didekati dengan imajinasi. Kekuatan dasar kreatif tergantung seberapa kuat berimajinasi.

Di jagad penelitian pun, imajinasi memiliki andil penting. Menurut pengakuan peneliti Biologi-Molekuler Eijkman, Herawati Sudoyo, agar penelitian itu dinamis maka peneliti niscaya berimajinasi. Hal itu, Hera buktikan dalam karya penelitiannya yang berjudul Keanekaragaman Genetik Manusia Nusantara. Pra-riset asal-usul nenek moyang Nusantara berbasis penelusuran DNA itu, Hera mengimajinasikan bagaimana mereka bermigrasi. “Saya membayangkan mereka berjalan dari Afrika, lalu ke Eropa, terus ke Asia Timur, India, dan masuk ke Sumatera, Kalimantan, dan Jawa yang ketika masih bersatu. Setelah itu meraka menyeberang ke Papua dan Australia. Sebagian ke Nusa Tenggara.”

Dirasa penting berimajinasi demi tampilnya daya kreatifitas. Sehingga, pekerjaan apapun yang dikerjakan itu seakan butuh sentuhan tangan-tangan kreatif. Tak hanya seorang guru dan peneliti melulu. Tak hanya pengecer jasa iklan, artististik, dan audio-visual saja. Tapi bagi seluruh lini-lini pekerjaan butuh kreatifitas. Di mana, pemantik kreatifitas tersebut bermula muncul dari kamar kerja yang imajinatif.

Imajinasi dan Kamar

Kencangnya arus informasi di dunia ketiga membuat siapa saja gampang mengakses apapun. Sekali klik berjibun-jibun data mudah teraup. Hal ini tak dapat ditampik, sebab kelaziman perubahan zaman (perubahan tekhnologi mengubah perubahan sosial) menghantarkan kemajuan manusia. Mc Luhan menuturkan runtuhnya sekat-sekat negara yang disebabkan gencarnya arus informasi. Semuanya mengklimaks menjadi warga global. Lebih rinci Mc Luhan menyebut zaman ini dengan global village.

Temuan Mc Luhan itu memicu asumsi bahwa apapun kini bisa dikerjakan dalam kamar. Jika saat Sekolah Dasar (SD), saya sering dipetuahi guru bahwa membaca membuka jendela dunia. Dengan membaca maka kita bakal tahu pengetahuan dunia. Ini mirip amal tesis Mc Luhan. Dunia dapat dipandang dengan sekadar melongok dari jendela dalam kamar. Kita bakal serba tahu seluruh informasi dunia dengan hanya berada dalam kamar. Tentunya, kamar yang dimaksud ialah kamar imajinatif. Sebuah kamar yang dianggit sebagai peranti dasar mewujudkan nyala kreatif.

Kamar imajinatif tak lepas dari pelaku atau penghuni kamar yang imajinatif pula. Dan, penghuni kamar tersebut juga harus memangku perilaku prolifik, yaitu gemar menyimpan dirinya dalam kamar. Ia mau berlarat sepi, tekun di suasana hening, tak getir dirajam kesenyapan.

Naguib Mahfouz, pesastra adib Mesir ditengarai gemar mengamalkan lelaku prolifik. Ia kerap menangkis serangan keramaian kerumunan masyarakat sekitarnya. Saat berangkat bekerja ia mesti mampir di sebuah kafe langganannya sekadar menghisap rokok dan menyeruput kopi. Lalu ia tak menyengaja dirinya ngobrol atau ngerumpi dengan orang lain, tapi ia memilih membaca koran. Aktivitas seperti itu telah menyehari dilakukannya.

Kendati Mahfouz prolifik ia tak bakal jenuh dengan aktivitasnya yang tampak linear itu. Sebab, ia mampu menafsir kreatifitas dalam kamar kerjanya. Ia menempatkan secara mapan kamar kerja imajinatifnya. Kamar kerja kreatif-imajinatif, lebih tepat Mahfouz menganggap tempat itu laiknya ladang tunggal yang bisa berganti-ganti ditanami tumbuh-tumbuhan. Dan di ruang itulah, pesastra tersohor Mesir itu membesut karya agung literer demi pencerahan masyarakat Mesir. Dengan sastra, Mahfouz hendak mengungkap ketabuan yang meliliti pemafhuman masyarakat Mesir. Hingga pada masanya, karya Mahfouz dilarang beredar.

Kendati demikian, manusia kreatif yang lahir dari embrio kamar kerja kreatif tak mudah dilumpuhkan dan dibungkam suaranya. Sebab, ia terbiasa dalam kamar yang didera kesepian berlarat. Kamar sejatinya ruang ibadah mengabdi pada hidup dengan berkarya. Tentunya, kamar yang dimaksud ialah kamar yang disesaki serakan buku-buku, jurnal, majalah, dan kliping koran.

Mari jadi aktivis kamar, memulai gerak-gerilya dalam kamar. Mengusung dan melakukan perubahan besar dari kamar. Menyusun strategi pergerakan dalam kamar. Memimpikan idealisme mahasiswa dalam kamar. Al-hasil, kamar pun rupa-rapanya menjadi rekayasa sosial baru. Semoga!

Tidak ada komentar:

A Musthafa A Rodhi Murtadho A Wahyu Kristianto A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A. Zakky Zulhazmi A.J. Susmana A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W. M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Wachid BS Abdullah al-Mustofa Abdullah Khusairi Abdurrahman Wahid Abidah El Khalieqy Abimanyu Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Achmad Maulani Adek Alwi Adhi Pandoyo Adrian Ramdani Ady Amar Afrizal Malna Agnes Rita Sulistyawati Aguk Irawan Mn Agus R. Sarjono Agus Riadi Agus Subiyakto Agus Sulton Aguslia Hidayah Ahda Imran Ahm Soleh Ahmad Farid Tuasikal Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Luthfi Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Nurhasim Ahmad Sahidah Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadie Thaha Ahmadun Yosi Herfanda Ainur Rasyid AJ Susmana Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Alan Woods Alex R. Nainggolan Alexander Aur Alexander G.B. Alfian Dippahatang Ali Audah Ali Rif’an Aliela Alimuddin Alit S. Rini Alunk Estohank Ami Herman Amich Alhumami Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Aminudin TH Siregar Ammilya Rostika Sari An. Ismanto Anaz Andaru Ratnasari Andhi Setyo Wibowo Andhika Prayoga Andong Buku #3 Andrenaline Katarsis Andri Cahyadi Angela Anies Baswedan Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anton Sudibyo Anton Wahyudi Anwar Holid Anwar Siswadi Aprinus Salam Arie MP Tamba Arif Hidayat Arif Zulkifli Arti Bumi Intaran Asarpin Asep Sambodja Asvi Warman Adam Awalludin GD Mualif Ayu Utami Azyumardi Azra Babe Derwan Bagja Hidayat Balada Bandung Mawardi Bayu Agustari Adha Beni Setia Benni Setiawan Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Bernadette Lilia Nova Bernando J. Sujibto Berthold Damshäuser Bhakti Hariani Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Bonari Nabonenar Brunel University London Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budi Winarto Buku Kritik Sastra Buldanul Khuri Bustan Basir Maras Camelia Mafaza Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cecep Syamsul Hari Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Choirul Rikzqa D. Dudu A.R D. Dudu AR D. Zawawi Imron Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damanhuri Damar Juniarto Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Dantje S Moeis Darju Prasetya Darma Putra Darman Moenir Darmanto Jatman Dedy Tri Riyadi Delvi Yandra Denny JA Denny Mizhar Dewi Anggraeni Dian Basuki Dian Hartati Dian Sukarno Dian Yanuardy Diana AV Sasa Dinar Rahayu Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dody Kristianto Donny Anggoro Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwicipta Edeng Syamsul Ma’arif Edi Warsidi Edy Firmansyah EH Kartanegara Eka Alam Sari Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Ellyn Novellin Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Emil Amir Engkos Kosnadi Esai Esha Tegar Putra Evan Ys F. Budi Hardiman Fadly Rahman Fahmi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fani Ayudea Fariz al-Nizar Faruk HT Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fatkhul Anas Fatkhul Aziz Felix K. Nesi Film Fitri Yani Franditya Utomo Fuska Sani Evani Gabriel Garcia Marquez Gandra Gupta Garna Raditya Gde Artawan Geger Riyanto Gendhotwukir George Soedarsono Esthu Gerakan Surah Buku (GSB) Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gunawan Tri Atmojo H. Supriono Muslich H.B. Jassin Hadi Napster Halim H.D. Hamberan Syahbana Hamidah Abdurrachman Han Gagas Hardi Hamzah Haris del Hakim Haris Priyatna Hasan Aspahani Hasan Gauk Hasan Junus Hasnan Bachtiar Helvy Tiana Rosa Helwatin Najwa Hendra Junaedi Hendra Makmur Hendriyo Widi Ismanto Hepi Andi Bastoni Heri Latief Heri Listianto Herry Firyansyah Heru Untung Leksono Hikmat Darmawan Hilal Ahmad Hilyatul Auliya Holy Adib Hudan Hidayat Hudan Nur Husnun N Djuraid I Nyoman Suaka Ibnu Rizal Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi IGK Tribana Ignas Kleden Ignatius Haryanto Iksan Basoeky Ilenk Rembulan Ilham khoiri Imam Jazuli Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Iman Budi Santosa Imelda Imron Arlado Imron Tohari Indiar Manggara Indira Margareta Indra Darmawan Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Ingki Rinaldi Insaf Albert Tarigan Intan Hs Isbedy Stiawan ZS Ismail Amin Ismi Wahid Ivan Haris Iwan Gunadi Jacob Sumardjo Jafar Fakhrurozi Jajang R Kawentar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jean-Marie Gustave Le Clezio JJ. Kusni Joko Pinurbo Joko Sandur Joko Widodo Joni Ariadinata Jual Buku Paket Hemat Julika Hasanah Julizar Kasiri Jumari HS Junaidi Jusuf AN Kadir Ruslan Kartika Candra Kasnadi Katrin Bandel Kenedi Nurhan Ketut Yuliarsa KH. Ma'ruf Amin Khaerudin Khalil Zuhdy Lawna Kholilul Rohman Ahmad Komunitas Deo Gratias Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Korrie Layun Rampan Krisandi Dewi Kritik Sastra Kucing Oren Kuswinarto Langgeng Widodo Lathifa Akmaliyah Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lenah Susianty Leon Agusta Lina Kelana Linda Sarmili Liston P. Siregar Liza Wahyuninto M Shoim Anwar M. Arman A.Z. M. Fadjroel Rachman M. Faizi M. Harya Ramdhoni M. Kasim M. Latief M. Wildan Habibi M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahdi Idris Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria hartiningsih Maria Serenada Sinurat Mario F. Lawi Maroeli Simbolon S. Sn Marsus Banjarbarat Marwanto Mas Ruscitadewi Masdharmadji Mashuri Masriadi Mawar Kusuma Wulan Max Arifin Melani Budianta Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Mezra E. Pellondou Micky Hidayat Mihar Harahap Misbahus Surur Moh Samsul Arifin Moh. Syafari Firdaus Mohamad Asrori Mulky Mohammad Afifuddin Mohammad Fadlul Rahman Muh Kholid A.S. Muh. Muhlisin Muhajir Arifin Muhamad Sulhanudin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Azka Fahriza Muhammad Rain Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Muhidin M. Dahlan Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Nafi’ah Al-Ma’rab Naskah Teater Nezar Patria Nina Setyawati Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Noor H. Dee Noval Maliki Nunuy Nurhayati Nur Haryanto Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurhadi BW Nurudin Octavio Paz Oliviaks Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pablo Neruda Pamusuk Eneste Panda MT Siallagan Pandu Jakasurya PDS H.B. Jassin Philipus Parera Pradewi Tri Chatami Pramoedya Ananta Toer Pramono Pranita Dewi Pringadi AS Prosa Puisi Puisi Menolak Korupsi PuJa Puji Santosa Puput Amiranti N Purnawan Andra PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Fajar Arcana Putu Wijaya Qaris Tajudin R Sutandya Yudha Khaidar R. Sugiarti R. Timur Budi Raja R.N. Bayu Aji Rachmad Djoko Pradopo Radhar Panca Dahana Rahmadi Usman Rahmat Sudirman Rahmat Sularso Nh Rahmat Sutandya Yudhanto Raihul Fadjri Rainer Maria Rilke Raja Ali Haji Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Revolusi Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Ridha al Qadri Ridwan Munawwar Rikobidik Riri Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Rizky Andriati Pohan Robert Frost Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Budijanto Romi Febriyanto Saputro Rosihan Anwar RR Miranda Rudy Policarpus Rukardi S Yoga S. Jai S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabam Siagian Sabrank Suparno Saiful Amin Ghofur Sainul Hermawan Sajak Sakinah Annisa Mariz Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Nuraini Sastra Sastra Gerilyawan Sastri Sunarti Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSastra SelaSastra ke #24 Selasih Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Simo Sungelebak Karanggeneng Lamongan Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad Sri Wulan Rujiati Mulyadi Subhan SD Suci Ayu Latifah Sulaiman Djaya Sulistiyo Suparno Sunaryo Broto Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunudyantoro Suriali Andi Kustomo Suryadi Suryansyah Suryanto Sastroatmodjo Susi Ivvaty Susianna Susilowati Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suwardi Endraswara Syaifuddin Gani Syaiful Bahri Syam Sdp Syarif Hidayatullah Tajuddin Noor Ganie Tammalele Tan Malaka Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Trianton Tengsoe Tjahjono Th Pudjo Widijanto Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tito Sianipar Tiya Hapitiawati Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Tosa Poetra Tri Joko Susilo Triyanto Triwikromo Tu-ngang Iskandar Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Umar Kayam Undri Uniawati Universitas Indonesia UU Hamidy Vyan Tashwirul Afkar W Haryanto W.S. Rendra Wahyudin Wannofri Samry Warung Boenga Ketjil Waskiti G Sasongko Wawan Eko Yulianto Wawancara Web Warouw Wijang Wharek Wiko Antoni Wina Bojonegoro Wira Apri Pratiwi Wiratmo Soekito Wishnubroto Widarso Wiwik Hastuti Wiwik Hidayati Wong Wing King WS Rendra Xu Xi (Sussy Komala) Y. Thendra BP Y. Wibowo Yani Arifin Sholikin Yesi Devisa Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yosi M. Giri Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusrizal KW Yuval Noah Harari Yuyu AN Krisna Zaki Zubaidi Zalfeni Wimra Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae Zhaenal Fanani Zuarman Ahmad Zulfikar Akbar Zulhasril Nasir