Ahmad Zaini *
http://sastra-indonesia.com/
Hening malam itu seketika buyar ketika detak-detak suara terompah
kiai bergelombang membahana di setiap sudut lokasi pesantren. Alas kaki
kiai menggerus jalan beraspal menuju tempat beribadah laksana derap kaki
kuda yang menerjang medan perang tuk membasmi musuh-musuh. Detak-detak
suara terompah kiai semakin cepat memecah keheningan akhir malam yang
berudara dingin karena ingin segera sampai ke musholla. Di musholla itu
kiai sudah ditunggu ratusan santrinya.
Wahyaning wahyu tumelung, tulus tan kena tinegor (wirid hidayat jati, R.Ng. Ronggowarsito)
Minggu, 22 April 2012
Sabtu, 21 April 2012
Dongeng, Teater Kearifan di Kepala
Indra Tranggono
http://www.jawapos.com/
DONGENG telah memukau kita sejak anak-anak hingga masa tua. Kita ingat ketika kakek-nenek atau ayah-ibu bercerita tentang Timun Emas, Kancil Nyolong Timun, Buto Ijo, Sangkuriang, dan lainnya. Melalui narasi-narasi lisan itu, kita diajak memasuki jagat petualangan yang indah. Kita pun dapat mengenali berbagai watak tokoh. Saking menariknya watak mereka, tokoh-tokoh itu seperti benar-benar ada dan begitu dekat dengan kita. Bahkan, hingga hari ini mereka masih ngendon dalam pita ingatan kita.
http://www.jawapos.com/
DONGENG telah memukau kita sejak anak-anak hingga masa tua. Kita ingat ketika kakek-nenek atau ayah-ibu bercerita tentang Timun Emas, Kancil Nyolong Timun, Buto Ijo, Sangkuriang, dan lainnya. Melalui narasi-narasi lisan itu, kita diajak memasuki jagat petualangan yang indah. Kita pun dapat mengenali berbagai watak tokoh. Saking menariknya watak mereka, tokoh-tokoh itu seperti benar-benar ada dan begitu dekat dengan kita. Bahkan, hingga hari ini mereka masih ngendon dalam pita ingatan kita.
Sabtu, 14 April 2012
Ambe Masih Sakit
Emil Amir
Kompas, 4 Maret 2012
DI kampungku, Tana Toraja, aura kematian sering kali berembus seperti angin. Jika terlihat secarik kain putih melambai di halaman tongkonan, itu pertanda ada orang yang masih hidup meski sudah mati, “to makula”. Di sini, kematian dirayakan dengan biaya yang tak sedikit. Inilah akibatnya.
Sudah hampir sepuluh tahun Ambe terbaring di dalam erong, seolah menanti upacara rambu solo yang tak kunjung dilaksanakan oleh sanak keluarga. Sebab, tak ada dana atau belum dan jauh dari mencukupi walau kami tengah mengupayakannya. Hingga hari ini.
Kompas, 4 Maret 2012
DI kampungku, Tana Toraja, aura kematian sering kali berembus seperti angin. Jika terlihat secarik kain putih melambai di halaman tongkonan, itu pertanda ada orang yang masih hidup meski sudah mati, “to makula”. Di sini, kematian dirayakan dengan biaya yang tak sedikit. Inilah akibatnya.
Sudah hampir sepuluh tahun Ambe terbaring di dalam erong, seolah menanti upacara rambu solo yang tak kunjung dilaksanakan oleh sanak keluarga. Sebab, tak ada dana atau belum dan jauh dari mencukupi walau kami tengah mengupayakannya. Hingga hari ini.
Senin, 09 April 2012
Orang Asing, Sebuah Naskah Teater
Karya: Rodli TL
http://sastra-indonesia.com/
Tokoh
Lurah Guru Modin Orang asing Perempuan Warga
Sinopsis
Adalah konspirasi orang asing dengan lurah. Orang asing membantu lurah untuk merealisasikan janji-janjinya dalam memimpin kampungnya untuk mensejahterakan rakyatnya. Rencana itu disambut baik oleh kebanyakan warga. Terlebih untuk pendidikan gratis, kesejahteraan guru dan modin.
http://sastra-indonesia.com/
Tokoh
Lurah Guru Modin Orang asing Perempuan Warga
Sinopsis
Adalah konspirasi orang asing dengan lurah. Orang asing membantu lurah untuk merealisasikan janji-janjinya dalam memimpin kampungnya untuk mensejahterakan rakyatnya. Rencana itu disambut baik oleh kebanyakan warga. Terlebih untuk pendidikan gratis, kesejahteraan guru dan modin.
Merdeka
Putu Wijaya
http://www.jawapos.co.id/
MENJELANG pertempuran terakhir yang menentukan, kami semua, para prajurit, bersiap. Mengumpulkan tenaga, mengerahkan jiwa-raga untuk mengakhiri habis-habisan benturan yang sudah berlangsung ratusan tahun ini.
Aku duduk di batang pohon kelapa yang mati disambar geledek. Di pangkuanku senjata, sisa-sisa peluru, rasa sakit, dan lelah yang sudah tidak aku pedulikan lagi. Bila subuh pecah dan matahari menyerakkan bara di langit timur, kami harus menyerbu. Hidup atau mati itu soal nanti. Roda sejarah ini tidak boleh berhenti.
http://www.jawapos.co.id/
MENJELANG pertempuran terakhir yang menentukan, kami semua, para prajurit, bersiap. Mengumpulkan tenaga, mengerahkan jiwa-raga untuk mengakhiri habis-habisan benturan yang sudah berlangsung ratusan tahun ini.
Aku duduk di batang pohon kelapa yang mati disambar geledek. Di pangkuanku senjata, sisa-sisa peluru, rasa sakit, dan lelah yang sudah tidak aku pedulikan lagi. Bila subuh pecah dan matahari menyerakkan bara di langit timur, kami harus menyerbu. Hidup atau mati itu soal nanti. Roda sejarah ini tidak boleh berhenti.
Mbah Tajib Pengamen Lagu Jawa
Putri Utami
__Radar Mojokerto, 18 Maret 2012
Saya menjumpai Mbah Tajib secara kebetulan ketika nyambangi bayi dan sekaligus mencari bahan untuk tugas skripsi pada Jum’at, 2 Maret 2012, ke rumah seniman senior yang akrab dipanggil Mbah Catur dan Riris D. Nugraini yang kini menjabat kepala desa Mojowarno Jombang. Di tengah perbincangan dengan tuan rumah, terdengar sayup suara siter menggalun. Mbah Catur menebak bahwa itu pasti Mbah Tajib pengamen siter langganannya yang sering mampir. Mbah Catur pun memanggil Mbah Tajib ke ruang tamu, dari peristiwa itulah catatan ini tertuang.
__Radar Mojokerto, 18 Maret 2012
Saya menjumpai Mbah Tajib secara kebetulan ketika nyambangi bayi dan sekaligus mencari bahan untuk tugas skripsi pada Jum’at, 2 Maret 2012, ke rumah seniman senior yang akrab dipanggil Mbah Catur dan Riris D. Nugraini yang kini menjabat kepala desa Mojowarno Jombang. Di tengah perbincangan dengan tuan rumah, terdengar sayup suara siter menggalun. Mbah Catur menebak bahwa itu pasti Mbah Tajib pengamen siter langganannya yang sering mampir. Mbah Catur pun memanggil Mbah Tajib ke ruang tamu, dari peristiwa itulah catatan ini tertuang.
Replikasi Kebudayaan Jawa
Sabrank Suparno*
Radar Surabaya, 26 Des 2010
Kebudayaan dalam perkembangan peradaban, selalu dilongok serius sebagai indikator corak yang mewarnai strukturalisasinya. Apa dan bagaimana kadar kebudayaan dalam kurun waktu tertentu, tak lepas dari proses sinergial yang memungkinkan terbentuknya power heterogensi kapasitas kualitatif ataupun kuantitatif.
Radar Surabaya, 26 Des 2010
Kebudayaan dalam perkembangan peradaban, selalu dilongok serius sebagai indikator corak yang mewarnai strukturalisasinya. Apa dan bagaimana kadar kebudayaan dalam kurun waktu tertentu, tak lepas dari proses sinergial yang memungkinkan terbentuknya power heterogensi kapasitas kualitatif ataupun kuantitatif.
Minggu, 08 April 2012
Dagelan Keindonesiaan Emha
Fahrudin Nasrulloh
http://www.jawapos.co.id/
JALAN menulis bagi siapa pun ibarat kelokan bercabang dari sehampar cerita manusia. Seakan di pedalamannya tersimpan setangkup ”kitab kehidupan” yang terus berpendaran dan menggelitik untuk diamati dan dilacak, meski tak bakal pernah selesai. Selalu ada sisa di balik yang tersembunyi. Oase hening, tapi sayup-sayup dari kejauhan masih nyaring. Seberkas kenangan, dari ratusan tulisannya, yang kini semangat menulisnya itu terus berdetak.
http://www.jawapos.co.id/
JALAN menulis bagi siapa pun ibarat kelokan bercabang dari sehampar cerita manusia. Seakan di pedalamannya tersimpan setangkup ”kitab kehidupan” yang terus berpendaran dan menggelitik untuk diamati dan dilacak, meski tak bakal pernah selesai. Selalu ada sisa di balik yang tersembunyi. Oase hening, tapi sayup-sayup dari kejauhan masih nyaring. Seberkas kenangan, dari ratusan tulisannya, yang kini semangat menulisnya itu terus berdetak.
Rabu, 04 April 2012
Rekonstruksi Monologik
Judul : TANHA, Kekasih yang Terlupa
Penulis : S. Jai
Penerbit : Jogja Mediautama
Cetakan : Pertama, Juni 2011
Tebal : 321 + vi halaman ; 14.8 x 21 cm
ISBN : 978-602-99092-1
Peresensi : Beni Setia
http://www.balipost.co.id/
Penulis : S. Jai
Penerbit : Jogja Mediautama
Cetakan : Pertama, Juni 2011
Tebal : 321 + vi halaman ; 14.8 x 21 cm
ISBN : 978-602-99092-1
Peresensi : Beni Setia
http://www.balipost.co.id/
YANG DIRENGKUH DAN BERLABUH
Suryanto Sastroatmodjo
http://sastra-indonesia.com/
1.
Sebuah roman adat istiadat Jawa yang ditulis alam bahasa Indonesia yang apik oleh Arti Purbani (nama samara BRAy. Siti Partini Djajadiniingrat) berjudul “Widyawati”(1949) mengisahkan seorang gadis jelita dari kalangan rakyat, Widyawati alias Widati, yang memiliki ketabahan luar biasa dan gemar berprihatin buat mencapai cita-cita luhurnya.
http://sastra-indonesia.com/
1.
Sebuah roman adat istiadat Jawa yang ditulis alam bahasa Indonesia yang apik oleh Arti Purbani (nama samara BRAy. Siti Partini Djajadiniingrat) berjudul “Widyawati”(1949) mengisahkan seorang gadis jelita dari kalangan rakyat, Widyawati alias Widati, yang memiliki ketabahan luar biasa dan gemar berprihatin buat mencapai cita-cita luhurnya.
Tahun Baru Bukan Sekadar Pesta
Mahmud Jauhari Ali *
__Banjarmasin Post
Setiap tanggal satu bulan satu pada tahun baru Masehi selalu dimeriahkan dengan berbagai kegiatan. Mulai tiup terompet kertas hingga pembakaran kembang api besar-besaran pada pukul 00.00 dini hari di belahan bumi mana pun. Seakan kegiatan-kegiatan pada awal tahun baru itu merupakan sebuah keharusan yang tidak dapat ditinggalkan. Selain itu, kebanyakan orang saling mengucapkan atau menyampaikan selamat tahun baru kepada sesama baik secara lisan maupun secara tertulis.
__Banjarmasin Post
Setiap tanggal satu bulan satu pada tahun baru Masehi selalu dimeriahkan dengan berbagai kegiatan. Mulai tiup terompet kertas hingga pembakaran kembang api besar-besaran pada pukul 00.00 dini hari di belahan bumi mana pun. Seakan kegiatan-kegiatan pada awal tahun baru itu merupakan sebuah keharusan yang tidak dapat ditinggalkan. Selain itu, kebanyakan orang saling mengucapkan atau menyampaikan selamat tahun baru kepada sesama baik secara lisan maupun secara tertulis.
Selasa, 03 April 2012
KITAB BARZANJI
Aguk Irawan MN
Kedaulatan Rakyat, 15/03/009
Sekira seratus limapuluh tahun sebelum Nabi Muhammad lahir dan membawa pencerahan, puisi telah menempati posisi tertinggi di hati orang Arab, bahkan ketika dunia masih meraba-raba dalam keremangan ilmu pengetahuan, Arab sudah berjibaku dengan puisi dan mengenal ilmu tata bahasa (linguistik), diantara fenomena tingginya penghargaan kaum arab terhadap para penyair adalah dengan menggantung puisi-puisi terbaik mereka di dinding Ka’bah sebagai simbol kebesaran dan kebanggaan suku atau ras yang mengalir pada darah mereka. Paling tidak, ada dua karya sastra penting yang ditulis sastrawan Arab Jahiliyah, yaitu mu’allaqat dan mufaddaliyat.
Kedaulatan Rakyat, 15/03/009
Sekira seratus limapuluh tahun sebelum Nabi Muhammad lahir dan membawa pencerahan, puisi telah menempati posisi tertinggi di hati orang Arab, bahkan ketika dunia masih meraba-raba dalam keremangan ilmu pengetahuan, Arab sudah berjibaku dengan puisi dan mengenal ilmu tata bahasa (linguistik), diantara fenomena tingginya penghargaan kaum arab terhadap para penyair adalah dengan menggantung puisi-puisi terbaik mereka di dinding Ka’bah sebagai simbol kebesaran dan kebanggaan suku atau ras yang mengalir pada darah mereka. Paling tidak, ada dua karya sastra penting yang ditulis sastrawan Arab Jahiliyah, yaitu mu’allaqat dan mufaddaliyat.
Kabar Kenyataan Antroposentrisme Berbelah
Ribut Wijoto
http://terpelanting.wordpress.com/
Lokomotif modernitas bermula dari gagasan Rene Descartes tentang “pikir”, tentang “kesadaran”. Lewat ungkapan masyur cogito ergo sum (terjemahan populernya, “aku berpikir, maka aku ada”). Rene Descartes meyakini diri “ada” melalui “pikiran” yang meragukan segala hal. Lalu muncul wacana antroposentrisme, manusia sebagai pusat alam semesta.
http://terpelanting.wordpress.com/
Lokomotif modernitas bermula dari gagasan Rene Descartes tentang “pikir”, tentang “kesadaran”. Lewat ungkapan masyur cogito ergo sum (terjemahan populernya, “aku berpikir, maka aku ada”). Rene Descartes meyakini diri “ada” melalui “pikiran” yang meragukan segala hal. Lalu muncul wacana antroposentrisme, manusia sebagai pusat alam semesta.
Langganan:
Postingan (Atom)
A Musthafa
A Rodhi Murtadho
A Wahyu Kristianto
A. Mustofa Bisri
A. Qorib Hidayatullah
A. Zakky Zulhazmi
A.J. Susmana
A.S. Laksana
Aang Fatihul Islam
Abdul Azis Sukarno
Abdul Aziz Rasjid
Abdul Hadi W. M.
Abdul Kadir Ibrahim
Abdul Malik
Abdul Wachid BS
Abdullah al-Mustofa
Abdullah Khusairi
Abdurrahman Wahid
Abidah El Khalieqy
Abimanyu
Abimardha Kurniawan
Abroorza A. Yusra
Acep Iwan Saidi
Acep Zamzam Noor
Achmad Maulani
Adek Alwi
Adhi Pandoyo
Adrian Ramdani
Ady Amar
Afrizal Malna
Agnes Rita Sulistyawati
Aguk Irawan Mn
Agus R. Sarjono
Agus Riadi
Agus Subiyakto
Agus Sulton
Aguslia Hidayah
Ahda Imran
Ahm Soleh
Ahmad Farid Tuasikal
Ahmad Farid Yahya
Ahmad Fatoni
Ahmad Kekal Hamdani
Ahmad Luthfi
Ahmad Muchlish Amrin
Ahmad Nurhasim
Ahmad Sahidah
Ahmad Syauqi Sumbawi
Ahmad Yulden Erwin
Ahmad Zaini
Ahmadie Thaha
Ahmadun Yosi Herfanda
Ainur Rasyid
AJ Susmana
Ajip Rosidi
Akhiriyati Sundari
Akhmad Muhaimin Azzet
Akhmad Sekhu
Alan Woods
Alex R. Nainggolan
Alexander Aur
Alexander G.B.
Alfian Dippahatang
Ali Audah
Ali Rif’an
Aliela
Alimuddin
Alit S. Rini
Alunk Estohank
Ami Herman
Amich Alhumami
Amien Wangsitalaja
Aming Aminoedhin
Aminudin TH Siregar
Ammilya Rostika Sari
An. Ismanto
Anaz
Andaru Ratnasari
Andhi Setyo Wibowo
Andhika Prayoga
Andong Buku #3
Andrenaline Katarsis
Andri Cahyadi
Angela
Anies Baswedan
Anindita S Thayf
Anjrah Lelono Broto
Anton Kurnia
Anton Sudibyo
Anton Wahyudi
Anwar Holid
Anwar Siswadi
Aprinus Salam
Arie MP Tamba
Arif Hidayat
Arif Zulkifli
Arti Bumi Intaran
Asarpin
Asep Sambodja
Asvi Warman Adam
Awalludin GD Mualif
Ayu Utami
Azyumardi Azra
Babe Derwan
Bagja Hidayat
Balada
Bandung Mawardi
Bayu Agustari Adha
Beni Setia
Benni Setiawan
Benny Benke
Bentara Budaya Yogyakarta
Berita
Bernadette Lilia Nova
Bernando J. Sujibto
Berthold Damshäuser
Bhakti Hariani
Binhad Nurrohmat
Bokor Hutasuhut
Bonari Nabonenar
Brunel University London
Budaya
Budhi Setyawan
Budi Darma
Budi Hutasuhut
Budi P. Hatees
Budi Winarto
Buku Kritik Sastra
Buldanul Khuri
Bustan Basir Maras
Camelia Mafaza
Capres dan Cawapres 2019
Catatan
Cecep Syamsul Hari
Cerpen
Chairil Anwar
Chamim Kohari
Choirul Rikzqa
D. Dudu A.R
D. Dudu AR
D. Zawawi Imron
Dahono Fitrianto
Dahta Gautama
Damanhuri
Damar Juniarto
Damhuri Muhammad
Damiri Mahmud
Dantje S Moeis
Darju Prasetya
Darma Putra
Darman Moenir
Darmanto Jatman
Dedy Tri Riyadi
Delvi Yandra
Denny JA
Denny Mizhar
Dewi Anggraeni
Dian Basuki
Dian Hartati
Dian Sukarno
Dian Yanuardy
Diana AV Sasa
Dinar Rahayu
Djenar Maesa Ayu
Djoko Pitono
Djoko Saryono
Doddi Ahmad Fauji
Dody Kristianto
Donny Anggoro
Donny Syofyan
Dorothea Rosa Herliany
Dwi Cipta
Dwi Fitria
Dwi Pranoto
Dwi S. Wibowo
Dwicipta
Edeng Syamsul Ma’arif
Edi Warsidi
Edy Firmansyah
EH Kartanegara
Eka Alam Sari
Eka Budianta
Eka Kurniawan
Eko Darmoko
Ellyn Novellin
Elnisya Mahendra
Emha Ainun Nadjib
Emil Amir
Engkos Kosnadi
Esai
Esha Tegar Putra
Evan Ys
F. Budi Hardiman
Fadly Rahman
Fahmi
Fahrudin Nasrulloh
Faisal Kamandobat
Fani Ayudea
Fariz al-Nizar
Faruk HT
Fatah Anshori
Fatah Yasin Noor
Fatkhul Anas
Fatkhul Aziz
Felix K. Nesi
Film
Fitri Yani
Franditya Utomo
Fuska Sani Evani
Gabriel Garcia Marquez
Gandra Gupta
Garna Raditya
Gde Artawan
Geger Riyanto
Gendhotwukir
George Soedarsono Esthu
Gerakan Surah Buku (GSB)
Goenawan Mohamad
Grathia Pitaloka
Gunawan Budi Susanto
Gunawan Tri Atmojo
H. Supriono Muslich
H.B. Jassin
Hadi Napster
Halim H.D.
Hamberan Syahbana
Hamidah Abdurrachman
Han Gagas
Hardi Hamzah
Haris del Hakim
Haris Priyatna
Hasan Aspahani
Hasan Gauk
Hasan Junus
Hasnan Bachtiar
Helvy Tiana Rosa
Helwatin Najwa
Hendra Junaedi
Hendra Makmur
Hendriyo Widi Ismanto
Hepi Andi Bastoni
Heri Latief
Heri Listianto
Herry Firyansyah
Heru Untung Leksono
Hikmat Darmawan
Hilal Ahmad
Hilyatul Auliya
Holy Adib
Hudan Hidayat
Hudan Nur
Husnun N Djuraid
I Nyoman Suaka
Ibnu Rizal
Ibnu Rusydi
Ibnu Wahyudi
IGK Tribana
Ignas Kleden
Ignatius Haryanto
Iksan Basoeky
Ilenk Rembulan
Ilham khoiri
Imam Jazuli
Imam Nawawi
Imamuddin SA
Iman Budhi Santosa
Iman Budi Santosa
Imelda
Imron Arlado
Imron Tohari
Indiar Manggara
Indira Margareta
Indra Darmawan
Indra Tjahyadi
Indra Tranggono
Indrian Koto
Ingki Rinaldi
Insaf Albert Tarigan
Intan Hs
Isbedy Stiawan ZS
Ismail Amin
Ismi Wahid
Ivan Haris
Iwan Gunadi
Jacob Sumardjo
Jafar Fakhrurozi
Jajang R Kawentar
Janual Aidi
Javed Paul Syatha
Jean-Marie Gustave Le Clezio
JJ. Kusni
Joko Pinurbo
Joko Sandur
Joko Widodo
Joni Ariadinata
Jual Buku Paket Hemat
Julika Hasanah
Julizar Kasiri
Jumari HS
Junaidi
Jusuf AN
Kadir Ruslan
Kartika Candra
Kasnadi
Katrin Bandel
Kenedi Nurhan
Ketut Yuliarsa
KH. Ma'ruf Amin
Khaerudin
Khalil Zuhdy Lawna
Kholilul Rohman Ahmad
Komunitas Deo Gratias
Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER)
Korrie Layun Rampan
Krisandi Dewi
Kritik Sastra
Kucing Oren
Kuswinarto
Langgeng Widodo
Lathifa Akmaliyah
Latief S. Nugraha
Leila S. Chudori
Lenah Susianty
Leon Agusta
Lina Kelana
Linda Sarmili
Liston P. Siregar
Liza Wahyuninto
M Shoim Anwar
M. Arman A.Z.
M. Fadjroel Rachman
M. Faizi
M. Harya Ramdhoni
M. Kasim
M. Latief
M. Wildan Habibi
M. Yoesoef
M.D. Atmaja
Mahdi Idris
Mahmud Jauhari Ali
Mahwi Air Tawar
Malkan Junaidi
Maman S. Mahayana
Mardi Luhung
Marhalim Zaini
Maria hartiningsih
Maria Serenada Sinurat
Mario F. Lawi
Maroeli Simbolon S. Sn
Marsus Banjarbarat
Marwanto
Mas Ruscitadewi
Masdharmadji
Mashuri
Masriadi
Mawar Kusuma Wulan
Max Arifin
Melani Budianta
Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia
Mezra E. Pellondou
Micky Hidayat
Mihar Harahap
Misbahus Surur
Moh Samsul Arifin
Moh. Syafari Firdaus
Mohamad Asrori Mulky
Mohammad Afifuddin
Mohammad Fadlul Rahman
Muh Kholid A.S.
Muh. Muhlisin
Muhajir Arifin
Muhamad Sulhanudin
Muhammad Al-Fayyadl
Muhammad Amin
Muhammad Azka Fahriza
Muhammad Rain
Muhammad Subhan
Muhammad Yasir
Muhammad Zuriat Fadil
Muhammadun A.S
Muhidin M. Dahlan
Musa Ismail
Musfi Efrizal
Mustafa Ismail
Nafi’ah Al-Ma’rab
Naskah Teater
Nezar Patria
Nina Setyawati
Nirwan Ahmad Arsuka
Nirwan Dewanto
Noor H. Dee
Noval Maliki
Nunuy Nurhayati
Nur Haryanto
Nurani Soyomukti
Nurel Javissyarqi
Nurhadi BW
Nurudin
Octavio Paz
Oliviaks
Orasi Budaya Akhir Tahun 2018
Pablo Neruda
Pamusuk Eneste
Panda MT Siallagan
Pandu Jakasurya
PDS H.B. Jassin
Philipus Parera
Pradewi Tri Chatami
Pramoedya Ananta Toer
Pramono
Pranita Dewi
Pringadi AS
Prosa
Puisi
Puisi Menolak Korupsi
PuJa
Puji Santosa
Puput Amiranti N
Purnawan Andra
PUstaka puJAngga
Putri Utami
Putu Fajar Arcana
Putu Wijaya
Qaris Tajudin
R Sutandya Yudha Khaidar
R. Sugiarti
R. Timur Budi Raja
R.N. Bayu Aji
Rachmad Djoko Pradopo
Radhar Panca Dahana
Rahmadi Usman
Rahmat Sudirman
Rahmat Sularso Nh
Rahmat Sutandya Yudhanto
Raihul Fadjri
Rainer Maria Rilke
Raja Ali Haji
Rakai Lukman
Rakhmat Giryadi
Raudal Tanjung Banua
Reiny Dwinanda
Remy Sylado
Resensi
Revolusi
Riadi Ngasiran
Ribut Wijoto
Ridha al Qadri
Ridwan Munawwar
Rikobidik
Riri
Riris K. Toha-Sarumpaet
Risang Anom Pujayanto
Rizky Andriati Pohan
Robert Frost
Robin Al Kautsar
Robin Dos Santos Soares
Rodli TL
Rofiqi Hasan
Rohman Budijanto
Romi Febriyanto Saputro
Rosihan Anwar
RR Miranda
Rudy Policarpus
Rukardi
S Yoga
S. Jai
S.I. Poeradisastra
S.W. Teofani
Sabam Siagian
Sabrank Suparno
Saiful Amin Ghofur
Sainul Hermawan
Sajak
Sakinah Annisa Mariz
Salamet Wahedi
Salman Rusydie Anwar
Samsudin Adlawi
Sapardi Djoko Damono
Sartika Dian Nuraini
Sastra
Sastra Gerilyawan
Sastri Sunarti
Satmoko Budi Santoso
Saut Situmorang
Sejarah
Sekolah Literasi Gratis (SLG)
SelaSastra
SelaSastra ke #24
Selasih
Seno Gumira Ajidarma
Seno Joko Suyono
Sergi Sutanto
Shadiqin Sudirman
Shiny.ane el’poesya
Sidik Nugroho
Sigit Susanto
Sihar Ramses Simatupang
Simo Sungelebak Karanggeneng Lamongan
Siti Sa’adah
Sitok Srengenge
Siwi Dwi Saputro
Sjifa Amori
Sofyan RH. Zaid
Soni Farid Maulana
Sony Prasetyotomo
Sosiawan Leak
Sri Wintala Achmad
Sri Wulan Rujiati Mulyadi
Subhan SD
Suci Ayu Latifah
Sulaiman Djaya
Sulistiyo Suparno
Sunaryo Broto
Sunaryono Basuki Ks
Sungatno
Sunlie Thomas Alexander
Sunudyantoro
Suriali Andi Kustomo
Suryadi
Suryansyah
Suryanto Sastroatmodjo
Susi Ivvaty
Susianna
Susilowati
Sutardji Calzoum Bachri
Sutejo
Suwardi Endraswara
Syaifuddin Gani
Syaiful Bahri
Syam Sdp
Syarif Hidayatullah
Tajuddin Noor Ganie
Tammalele
Tan Malaka
Taufik Ikram Jamil
Taufiq Ismail
Taufiq Wr. Hidayat
Teguh Trianton
Tengsoe Tjahjono
Th Pudjo Widijanto
Thayeb Loh Angen
Theresia Purbandini
Tia Setiadi
Tito Sianipar
Tiya Hapitiawati
Tjahjono Widarmanto
Tjahjono Widijanto
Toko Buku Murah PUstaka puJAngga
Tosa Poetra
Tri Joko Susilo
Triyanto Triwikromo
Tu-ngang Iskandar
Udo Z. Karzi
Uly Giznawati
Umar Fauzi
Umar Kayam
Undri
Uniawati
Universitas Indonesia
UU Hamidy
Vyan Tashwirul Afkar
W Haryanto
W.S. Rendra
Wahyudin
Wannofri Samry
Warung Boenga Ketjil
Waskiti G Sasongko
Wawan Eko Yulianto
Wawancara
Web Warouw
Wijang Wharek
Wiko Antoni
Wina Bojonegoro
Wira Apri Pratiwi
Wiratmo Soekito
Wishnubroto Widarso
Wiwik Hastuti
Wiwik Hidayati
Wong Wing King
WS Rendra
Xu Xi (Sussy Komala)
Y. Thendra BP
Y. Wibowo
Yani Arifin Sholikin
Yesi Devisa
Yohanes Sehandi
Yona Primadesi
Yosi M. Giri
Yusi Avianto Pareanom
Yusri Fajar
Yusrizal KW
Yuval Noah Harari
Yuyu AN Krisna
Zaki Zubaidi
Zalfeni Wimra
Zawawi Se
Zehan Zareez
Zen Hae
Zhaenal Fanani
Zuarman Ahmad
Zulfikar Akbar
Zulhasril Nasir