Minggu, 18 Maret 2012

Meneladani Literasi Bung Hatta

Muh Kholid A.S.
http://www.lampungpost.com/

PERTENGAHAN Maret 32 tahun silam Indonesia berkabung atas kepergian sosok teladan Mohammad Hatta. Tepat pada Jumat, 14 Maret 1980, proklamator yang akrab disapa Bung Hatta itu meninggal dunia dalam usia 78 tahun.

Indonesia pantas kehilangan karena Bung Hatta salah satu tokoh paling cemerlang pada sezamannya. Kepribadian, keteladanan, kesederhanaan, dan pemikirannya tetap aktual diimplementasikan hingga kini. Di antara sekian keistimewaan yang menonjol pada diri Bung Hatta adalah kecintaannya kepada buku. Sepanjang hidupnya, ia telah mewariskan banyak buku bermutu bagi generasi sesudahnya.

Di antaranya Alam Pikiran Yunani, Ekonomi Masa Depan, Indonesia Vrij, Krisis Ekonomi dan Kapitalisme, Membangun Koperasi dan Koperasi Membangun, Mendayung antara Dua Karang, Mohammad Hatta Memoir, Pengantar ke Jalan llmu dan Pengetahuan, Perhubungan Bank dan Masyarakat di Indonesia, serta Bung Hatta Berpidato Bung Hatta Menulis.

Koleksi Buku

Bung Hatta dilahirkan di Bukittinggi, pada 12 Agustus 1902. Ayahnya, Haji Mohammad Djamil, adalah seorang mursyid sebuah tarekat di Sumatera Barat yang meninggal dunia ketika Bung Hatta berusia delapan bulan. Nama Mohammad Hatta sendiri adalah Mohammad Ata, yang diambil dari nama tokoh muslim Muhammad Ata illah al-Sakandari, pengarang kitab Al-Hikam (Nurcholis Madjid: 2002). Ucapan Minangkabau akhirnya mengubah ejaan Atha menjadi Hatta, dan nama inilah yang menempel pada dirinya.

Sejak prakemerdekaan, Bung Hatta dikenal sebagai pencinta buku yang luar biasa. Bahkan, saat dia menjalani hukuman penjara maupun pembuangan, buku adalah teman sejati yang mendampinginya. Ketika dalam penjara di Den Haag (1927—19 8), menjalani pembuangan di Boven Digoel, Papua (1934), dan Banda Naira, Maluku (1935), dia mengabiskan waktunya dengan belajar, membaca, menulis, dan selalu dikelilingi buku. Dia mencerna buku yang dibacanya untuk diadopsi, diadaptasi, atau bahkan disangkalnya secara frontal.

Kesuksesan Bung Hatta melahirkan karya tulis tentu tidak datang tiba-tiba. Dia telah belajar menulis (secara serius) sejak berumur 21 tahun, atau 2 tahun sejak kedatangannya di Belanda pada 5 September 1921. Dua tulisan pertamanya dimuat majalah Hindia Poetra edisi Januari 1923 tentang kedudukan ekonomi orang Indonesia yang menyewakan tanah, dan Maret 1924 tentang beberapa catatan tentang ordonansi penyewaan tanah di Indonesia.

Dalam Memoir-nya (1979), Bung Hatta mengatakan “Itulah permulaan aku membuat tulisan ilmiah, aku berusaha sedapat-dapatnya buah tanganku berdasarkan ilmiah.” Untuk menyelesaikan keduanya, Bung Hatta membutuhkan waktu sekitar enam bulan. “Lama juga waktu yang kupergunakan untuk mengarang dua karangan. Kalau aku tak salah, kira-kira enam bulan. Sambil belajar aku mengarang dan sedapat-dapatnya membaca pula buku yang dapat aku pergunakan sebagai bahan atau dasar.”

Dua kebiasaan inilah yang pada tahun-tahun berikutnya menjadikan Bung Hatta sebagai sosok “gila” membaca dan menulis. Anugerah kecerdasan dan ketekunan inilah yang mengantarkannya sebagai tokoh kemerdekaan yang paling produktif menghasilkan karya tulis.

Terkait hal ini, putrinya sendiri, Meutia Farida Hatta Swasono, berkelakar menyebut bapaknya itu sebagai “pengarang neokapitalis.” Sebab, jika karya bukunya ditumpuk, ketinggiannya melebihi tinggi tubuh Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan tersebut.

Di luar kebiasaannya melakukan kegiatan tulis-menulis, Bung Hatta juga mempunyai hobi “langka” lain yang juga sama-sama sulit dicarikan tandingannya. Tokoh ini mempunyai koleksi buku yang jumlahnya lebih dari 10 ribu judul, baik yang klasik maupun modern. Hebatnya, semua buku itu masih terpelihara secara rapi, termasuk berbagai buku yang dipergunakannya pada tahun-tahun pertama kuliah di Belanda (Meutia Hatta: 2002).

Kerapian kondisi fisik buku-buku itu merupakan bukti riil dari penghargaan Bung Hatta terhadap buku dan ilmu pengetahuan. Kecintaan Bung Hatta terhadap buku adalah teladan yang harus dicontoh di tengah rendahnya human development report (HDR) Indonesia. Sebagaimana yang dirilis United Nations Development Programme (UNDP), pada 2011 ini HDI Indonesia berada pada urutan ke-124 dari 187 negara.

HDI adalah pemeringkatan indikator pembangunan yang didasarkan pada indeks gabungan dari tiga ukuran yang saling memengaruhi: indeks kesehatan, indeks pendidikan, dan indeks ekonomi (daya beli). Terkait dengan faktor pendidikan, dua pertiga penilaiannya didasarkan pada jumlah penduduk di atas 15 tahun yang buta aksara.

Cinta Buku

Membaca adalah kegiatan yang paling produktif bagi seseorang yang mampu membawanya menjelajahi berbagai ilmu pengetahuan. Sebab, buku adalah perantara bagi seseorang untuk menjelajahi berbagai ilmu pengetahuan yang datang dari berbagai penjuru dunia. Sesuatu yang telah terkodifikasikan dalam tulisan adalah sebuah harta karun pengetahuan dan akumulasi pengalaman umat manusia sepanjang sejarah, yang seharusnya dijadikan pelajaran oleh generasi ke generasi selanjutnya.

Buku adalah gizi terbesar bagi masyarakat untuk memungkinkan munculnya sebuah perubahan masyarakat. Hanya melalui proses membaca, manusia mendapat banyak informasi yang kemudian dapat diolah dan diproses menjadi sebuah pengetahuan.

Sementara pengetahuan adalah dasar mengarungi kehidupan, bahkan mengembangkannya sebagai ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Lebih dari itu, “tulisan” adalah landasan bagi masyarakat dalam membangun masa depan, tanpa menafikan masa kini dan kesejarahan masa lampau.

Bung Hatta memang telah tiada. Tetapi kecintaannya terhadap buku dan ilmu pengetahuan sungguh layak diteladani seluruh anak bangsa. Membaca harus dimakna bukan lagi sebuah hobi yang hanya didasarkan pada mood semata, melainkan juga sebagai kebutuhan layaknya manusia membutuhkan makan dan minum. Pembiasaan membaca secara otomatis akan meningkatkan pengetahuan; sebuah modal yang penting dalam mengejar ketertinggalan multisektor bangsa ini dalam percaturan mondial. Allahualam bisawab.

*) Peneliti di Institute for Religion and Society Studies
/17 March 2012

Tidak ada komentar:

A Musthafa A Rodhi Murtadho A Wahyu Kristianto A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A. Zakky Zulhazmi A.J. Susmana A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W. M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Wachid BS Abdullah al-Mustofa Abdullah Khusairi Abdurrahman Wahid Abidah El Khalieqy Abimanyu Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Achmad Maulani Adek Alwi Adhi Pandoyo Adrian Ramdani Ady Amar Afrizal Malna Agnes Rita Sulistyawati Aguk Irawan Mn Agus R. Sarjono Agus Riadi Agus Subiyakto Agus Sulton Aguslia Hidayah Ahda Imran Ahm Soleh Ahmad Farid Tuasikal Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Luthfi Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Nurhasim Ahmad Sahidah Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadie Thaha Ahmadun Yosi Herfanda Ainur Rasyid AJ Susmana Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Alan Woods Alex R. Nainggolan Alexander Aur Alexander G.B. Alfian Dippahatang Ali Audah Ali Rif’an Aliela Alimuddin Alit S. Rini Alunk Estohank Ami Herman Amich Alhumami Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Aminudin TH Siregar Ammilya Rostika Sari An. Ismanto Anaz Andaru Ratnasari Andhi Setyo Wibowo Andhika Prayoga Andong Buku #3 Andrenaline Katarsis Andri Cahyadi Angela Anies Baswedan Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anton Sudibyo Anton Wahyudi Anwar Holid Anwar Siswadi Aprinus Salam Arie MP Tamba Arif Hidayat Arif Zulkifli Arti Bumi Intaran Asarpin Asep Sambodja Asvi Warman Adam Awalludin GD Mualif Ayu Utami Azyumardi Azra Babe Derwan Bagja Hidayat Balada Bandung Mawardi Bayu Agustari Adha Beni Setia Benni Setiawan Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Bernadette Lilia Nova Bernando J. Sujibto Berthold Damshäuser Bhakti Hariani Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Bonari Nabonenar Brunel University London Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budi Winarto Buku Kritik Sastra Buldanul Khuri Bustan Basir Maras Camelia Mafaza Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cecep Syamsul Hari Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Choirul Rikzqa D. Dudu A.R D. Dudu AR D. Zawawi Imron Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damanhuri Damar Juniarto Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Dantje S Moeis Darju Prasetya Darma Putra Darman Moenir Darmanto Jatman Dedy Tri Riyadi Delvi Yandra Denny JA Denny Mizhar Dewi Anggraeni Dian Basuki Dian Hartati Dian Sukarno Dian Yanuardy Diana AV Sasa Dinar Rahayu Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dody Kristianto Donny Anggoro Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwicipta Edeng Syamsul Ma’arif Edi Warsidi Edy Firmansyah EH Kartanegara Eka Alam Sari Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Ellyn Novellin Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Emil Amir Engkos Kosnadi Esai Esha Tegar Putra Evan Ys F. Budi Hardiman Fadly Rahman Fahmi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fani Ayudea Fariz al-Nizar Faruk HT Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fatkhul Anas Fatkhul Aziz Felix K. Nesi Film Fitri Yani Franditya Utomo Fuska Sani Evani Gabriel Garcia Marquez Gandra Gupta Garna Raditya Gde Artawan Geger Riyanto Gendhotwukir George Soedarsono Esthu Gerakan Surah Buku (GSB) Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gunawan Tri Atmojo H. Supriono Muslich H.B. Jassin Hadi Napster Halim H.D. Hamberan Syahbana Hamidah Abdurrachman Han Gagas Hardi Hamzah Haris del Hakim Haris Priyatna Hasan Aspahani Hasan Gauk Hasan Junus Hasnan Bachtiar Helvy Tiana Rosa Helwatin Najwa Hendra Junaedi Hendra Makmur Hendriyo Widi Ismanto Hepi Andi Bastoni Heri Latief Heri Listianto Herry Firyansyah Heru Untung Leksono Hikmat Darmawan Hilal Ahmad Hilyatul Auliya Holy Adib Hudan Hidayat Hudan Nur Husnun N Djuraid I Nyoman Suaka Ibnu Rizal Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi IGK Tribana Ignas Kleden Ignatius Haryanto Iksan Basoeky Ilenk Rembulan Ilham khoiri Imam Jazuli Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Iman Budi Santosa Imelda Imron Arlado Imron Tohari Indiar Manggara Indira Margareta Indra Darmawan Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Ingki Rinaldi Insaf Albert Tarigan Intan Hs Isbedy Stiawan ZS Ismail Amin Ismi Wahid Ivan Haris Iwan Gunadi Jacob Sumardjo Jafar Fakhrurozi Jajang R Kawentar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jean-Marie Gustave Le Clezio JJ. Kusni Joko Pinurbo Joko Sandur Joko Widodo Joni Ariadinata Jual Buku Paket Hemat Julika Hasanah Julizar Kasiri Jumari HS Junaidi Jusuf AN Kadir Ruslan Kartika Candra Kasnadi Katrin Bandel Kenedi Nurhan Ketut Yuliarsa KH. Ma'ruf Amin Khaerudin Khalil Zuhdy Lawna Kholilul Rohman Ahmad Komunitas Deo Gratias Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Korrie Layun Rampan Krisandi Dewi Kritik Sastra Kucing Oren Kuswinarto Langgeng Widodo Lathifa Akmaliyah Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lenah Susianty Leon Agusta Lina Kelana Linda Sarmili Liston P. Siregar Liza Wahyuninto M Shoim Anwar M. Arman A.Z. M. Fadjroel Rachman M. Faizi M. Harya Ramdhoni M. Kasim M. Latief M. Wildan Habibi M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahdi Idris Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria hartiningsih Maria Serenada Sinurat Mario F. Lawi Maroeli Simbolon S. Sn Marsus Banjarbarat Marwanto Mas Ruscitadewi Masdharmadji Mashuri Masriadi Mawar Kusuma Wulan Max Arifin Melani Budianta Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Mezra E. Pellondou Micky Hidayat Mihar Harahap Misbahus Surur Moh Samsul Arifin Moh. Syafari Firdaus Mohamad Asrori Mulky Mohammad Afifuddin Mohammad Fadlul Rahman Muh Kholid A.S. Muh. Muhlisin Muhajir Arifin Muhamad Sulhanudin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Azka Fahriza Muhammad Rain Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Muhidin M. Dahlan Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Nafi’ah Al-Ma’rab Naskah Teater Nezar Patria Nina Setyawati Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Noor H. Dee Noval Maliki Nunuy Nurhayati Nur Haryanto Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurhadi BW Nurudin Octavio Paz Oliviaks Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pablo Neruda Pamusuk Eneste Panda MT Siallagan Pandu Jakasurya PDS H.B. Jassin Philipus Parera Pradewi Tri Chatami Pramoedya Ananta Toer Pramono Pranita Dewi Pringadi AS Prosa Puisi Puisi Menolak Korupsi PuJa Puji Santosa Puput Amiranti N Purnawan Andra PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Fajar Arcana Putu Wijaya Qaris Tajudin R Sutandya Yudha Khaidar R. Sugiarti R. Timur Budi Raja R.N. Bayu Aji Rachmad Djoko Pradopo Radhar Panca Dahana Rahmadi Usman Rahmat Sudirman Rahmat Sularso Nh Rahmat Sutandya Yudhanto Raihul Fadjri Rainer Maria Rilke Raja Ali Haji Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Revolusi Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Ridha al Qadri Ridwan Munawwar Rikobidik Riri Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Rizky Andriati Pohan Robert Frost Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Budijanto Romi Febriyanto Saputro Rosihan Anwar RR Miranda Rudy Policarpus Rukardi S Yoga S. Jai S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabam Siagian Sabrank Suparno Saiful Amin Ghofur Sainul Hermawan Sajak Sakinah Annisa Mariz Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Nuraini Sastra Sastra Gerilyawan Sastri Sunarti Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSastra SelaSastra ke #24 Selasih Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Simo Sungelebak Karanggeneng Lamongan Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad Sri Wulan Rujiati Mulyadi Subhan SD Suci Ayu Latifah Sulaiman Djaya Sulistiyo Suparno Sunaryo Broto Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunudyantoro Suriali Andi Kustomo Suryadi Suryansyah Suryanto Sastroatmodjo Susi Ivvaty Susianna Susilowati Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suwardi Endraswara Syaifuddin Gani Syaiful Bahri Syam Sdp Syarif Hidayatullah Tajuddin Noor Ganie Tammalele Tan Malaka Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Trianton Tengsoe Tjahjono Th Pudjo Widijanto Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tito Sianipar Tiya Hapitiawati Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Tosa Poetra Tri Joko Susilo Triyanto Triwikromo Tu-ngang Iskandar Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Umar Kayam Undri Uniawati Universitas Indonesia UU Hamidy Vyan Tashwirul Afkar W Haryanto W.S. Rendra Wahyudin Wannofri Samry Warung Boenga Ketjil Waskiti G Sasongko Wawan Eko Yulianto Wawancara Web Warouw Wijang Wharek Wiko Antoni Wina Bojonegoro Wira Apri Pratiwi Wiratmo Soekito Wishnubroto Widarso Wiwik Hastuti Wiwik Hidayati Wong Wing King WS Rendra Xu Xi (Sussy Komala) Y. Thendra BP Y. Wibowo Yani Arifin Sholikin Yesi Devisa Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yosi M. Giri Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusrizal KW Yuval Noah Harari Yuyu AN Krisna Zaki Zubaidi Zalfeni Wimra Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae Zhaenal Fanani Zuarman Ahmad Zulfikar Akbar Zulhasril Nasir